Decub New

  • Uploaded by: Sela Septiana Dewi
  • Size: 9.4 MB
  • Type: PDF
  • Words: 3,028
  • Pages: 51
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

PRESENTASI KASUS

CVA Dengan Komplikasi Dekubitus

RS MITRA KELUARGA WARU JL.JEND.S.PARMAN NO 8 WARU 2019

Apa itu CVA? • CVA (CerebroVascular Accident) atau Stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak disebabkan semata mata oleh gangguan pembuluh darah di otak, dan dapat mengakibatkan kematian. Umumnya stroke ditandai dengan timbulnya gangguan saraf (defisit neurologis) fokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam

ETIOLOGI • Penyebab stroke adalah adanya gangguan suplai darah ke otak, karena pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan klot yang dapat menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke otak sehinggaa menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.

MANIFESTASI KLINIS

PATHWAY • Patofisiologi CVA ICH.doc

MACAM CVA / STROKE 

Berdasarkan patologi : 

Stroke Non Hemoragik/ iskemik (87 %)  Serangan

stroke sepintas -- TIA (15 %)

 Trombosis  Emboli



serebri

serebri

Stroke hemoragik/perdarahan  Perdarahan

intra serebral (10 %)

 Perdarahan

sub araknoid (3 %)

Misbach, 2011; Liebeskind, 2015

MATERI DEKUBITUS

(Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2010).

(Natinal Pressure Ulcer Advisory Panel, 2016)

• Lesi/kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal yang disebabkan oleh tekanan eksternal yang terjadi secara terusmenerus pada daerah yang ada penonjolan tulang sehingga merusak jaringan yang ada dibawahnya dan tidak sembuh dengan urutan dan waktu yang biasa

• Luka tekan yang mengalami kerusakan pada kulit dan jaringan lunak yang mendasarinya biasanya di atas tulang menonjol atau terkait dengan perangkat medis atau perawatan lainnya. Luka dapat muncul sebagai kulit utuh atau tukak terbuka dan bisa terasa nyeri. Cedera terjadi sebagai akibat dari tekanan yang intens dan / atau berkepanjangan atau tekanan dalam kombinasi dengan pergeseran

Etiologi

LUKA DEKUBITUS (Presure ulcure, bed sores, pressure sore, ischemic ulcer, atau decubital ulcer.)

Faktor yang mempengaruhi Intrinsik Intrinsik Usia Usia

Ekstrinsi Ekstrinsi kk Tekanan Tekanan

Kondisi kulit Kondisi kulit Mobilitas Mobilitas Nutrisi Nutrisi Perfusi Perfusi jaringan jaringan

Kelembaban Kelembaban

Gesekan Gesekan

Stadium Luka Dekubitus • STAGE 1 ERITEMA • Pada keadaan ini kulit masih dalam keadaan utuh namun disertai dengan daerah yang eritematous.

StadiumLuka LukaDekubitus Dekubitus Stadium • STAGE 2 Hilangnya sebagian ketebalan dari lapisan dermis menggambarkan suatu ulkus dekubitus yang mulai terbuka dengan dasar yang dangkal dan pinggiran luka dapat berwarna merah atau merah muda.

Stadium Luka Dekubitus • STAGE 3 • Pada derajat ini hilangnya seluruh ketebalan kulit meliputi jaringan subkutan atau nekrotik yang mungkin akan melebar kebawah tapi tidak melewati fascia yang berada di bawahnya. tulang atau tendon tidak terlihat atau tidak teraba secara langsung

Stadium Luka Dekubitus • STAGE 4 • Hilangnya

seluruh ketebalan kulit disertai destruksi ekstensif, nekrosis jaringan; atau kerusakan otot, tulang, atau struktur penyangga misalnya kerusakan jaringan epidermis, dermis, subkutaneus, otot dan kapsul sendi

Patofisiologi Dekubitus

Lokasi Dekubitus

Posisi luka tekan

PENGELOLAAN LUKA TEKAN

PENCEGAHAN

PENATALAKSANAAN LUKA TEKAN

MONITORING

Tim Luka RSMKW

PENCEGAHAN LUKA TEKAN... Pengkajian Resiko Pengkajian Kulit Skin Care Mengurangi/ Menghilangkan tekanan Penggunaan support surface Tim Luka RSMKW

PENCEGAHAN DEKUBITUS • Pengkajian luka tekan secara reguler • Perawatan Kulit (seperti menggunakan pelembab pada kulit yang

kering, membersihkan setelah BAK dan BAB, hindari memposisikan pasien kearah yang mengalami dekubitus) • Nutrisi 1. Menjaga adekuat intake oral, enteral dan parenteral, menjaga 2. Menjaga adekuat cairan dan diet • Perubahan posisi dan mobilisasi 1. Pilih permukaan yang tepat (bed khusus dekubitus) 2. Memposisikan pasien kearah yang tidak terjadi injury 3. Jika tidak bisa mobilisasi , posisikan kepala tidak lebih dari 30º • Edukasi keluarga pasien

Kapan Pengkajian Resiko Dilakukan?

• pada saat pasien baru masuk • reassessment dilakukan bila ada perubahan kondisi

Tim Luka RSMKW

Tinjauan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN Tn. A Dx Medis CVA & Komplikasi Dekubitus

Kasus • • • • • • • •

Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki-Laki Usia : 65 TH Diagnosa : CVA Bleeding post EVD Dokter DPJP : dr.Asra Agama : Islam Tgl MRS : 28-05-2019 jam 23.40 Tgl Pindah NSD: 22-06-2019 jam 20.00

B.Riwayat Kesehatan • Keluhan utama pasien : apatis • Riwayat penyakit sekarang : keluarga pasien mengatakan pada tanggal 28-05-2019 pasien tidak sadarkan diri habis makan,muntah 1x dan di bawah ke RSMKW dan di anjurkan untuk rawat inap dan diobservasi di ruang ICU.hasil CT Scan kepala terdapat IVH,ICH pada thalamus kanan,brain atropi . Px di anjurkan oprasi EVD tanggal 29-5-2019 oleh dr. Asra. Lalu pindah ke lantai 5 (R.Daffodil) tgl 22-06-2019 dan keluhannya sekarang ini tangan dan kaki kirinya belum bisa di gerakkan dan kesadarannya belum sadar penuh.

Lanjutan... • Riwayat Penyakit dahulu : anak pasien mengatakan ayahnya punya riwayat penyakit diabetes melitus dan hipertensi sudah lama, lupa pastinya kapan. biasanya dirumah memakai insulin novorapid 3x5 unit sc, metformin 3x1 • Riwayat kesehatan Keluarga : anak pasien mengatakan, ibu pasien pernah sakit diabetes dan ayahnya darah tinggi

PEMERIKSAAN FISIK TGL 22-06-2019 1. Neurologi  Kesadaran : Apatis  GCS: E 3 V 4 M 4 TD 140/90 mmHg, S 36, N 77x/m, RR 20x/m, SPO2 98% Pasien terpasang O2 binasal 3 lpm, pasien memakai NGT, dan memakai DC silicon. Di glutea terdapat ruam kemerahan dan bintik bintik seperti jamur. Ruam kemerahan saat mandi dirawat dengan savlon lalu dikeringkan, kemudian dioles mycoZ.  Kekuatan otot : 53 53 Pupil +2 +2, ada reflek cahaya pada pupil  sensorik : tidak ada kelainan  motorik : hemiparese Ekstremitas sebelah kiri

2. Respirasi  Pola nafas : normal  Suara nafas : vesikuler  Gerakan dada : simetris  Jenis : pernafasan dada  Irama nafas : teratur  Batuk : ada, produksi sputum tidak produktif 3. Kardiovaskuler  Denyut nadi : teratur  Sirkulasi : akral hangat, waktu pengisian kapiler <3detik, tidak ada edema  Pulsasi : kuat 4. Gastrointestinal  Mulut : simetris, mukosa bibir kering  Nafsu makan : pasien menggunakan NGT  Gigi : ada caries gigi pada rahang D/S bawah  Lidah : tidak ada kelainan, bersih  Tenggorakan : gangguan menelan (px terpasang NGT)

 Abdomen : supel  Pola eliminasi a. BAB : frekuensi 1x/hari normal dan lembek b. BAK : pasien terpasang DC 5. Reproduksi : skrotum tidak ada kelainan 6. Integumen  Warna kulit : normal  Turgor kulit : kering  Kulit : bersih  Integritas kulit: ada kemerahan di glutea (ruam) dan bintik bintik putih seperti jamur  Luka : ada kemerahan (ruam) di area glutea dan bintik-bintik kecil (jamur)

Tanggal 22-06-2019

Tanggal 28-06-2019

POLA ISTIRAHAT/TIDUR  Siang : cenderung tidur  Malam : cenderung bangun STATUS FUNGSIONAL  Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari : sepenuhnya di bantu perawat  Muskuloskeletal : tidak ada fraktur, ada kelemahan pada ektermitas kiri atas dan bawah  Menggunakan restrain : px menggunakan restrain  risiko jatuh : tinggi SOSIAL-EKONOMI  Tinggal : dengan anak dan adik  Dukungan sosial : anak PSIKOLOGI-MENTAL-SPIRITUALBUDAYA  Status psikologis : tenang  Status mental : disorientasi

KOMUNIKASI/KEBUTUHAN EDUKASI  Bicara : normal  Kebutuhan penterjamah : tidak  Hambatan Emosional : tidak ada  Kesediaan pasien/keluarga menerima informasi : ya  Hambatan komunikasi : tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG 29 – 06 - 2019 HB

10,8

LED

108

Leukosit

6500

Trombosit

243000

Ureum

41

Creatinin

1,40

Natrium

134

Kalium

3,7

GDS

119

Kultur darah

Negatif

THORAX • tgl 23-07-2019 • Thorax kesan Cardiomegali, sklerotik pada arcus aorta. hemidiafragma letak tinggi dibandingkan foto sebelumnya,tampak membaik

CT-SCAN KEPALA TANPA KONTRAS • TGL 29-05-2019 perdarahan pada thalamus kanan. tampak pula pendaraan mengisi pada ventrikel lateralis kanan kiri, ventrikel 3,4 sulci dan gyri di luar lesi tampak dalam dan melebar. tampak dilatasi ringan ventrikel lateralis kanan kiri. tak tampak midle shift • Kesan IVH ICH pada thalamus kanan brain atropi

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan bleeding ditandai dengan kelemahan ekskremitas dan perubahan respon motorik 2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular ditandai dengan kelemahan ekskremitas dan keterbatasan ROM & tidak mampu memenuhi kebutuhan ADL mandiri 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik ditandai dengan kerusakan lapisan kulit

Dx 1: Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan bleeding ditandai dengan kelemahan ekskremitas& perubahan respon motorik • Intervensi 1. Monitor tanda tanda peningkatan TIK 2. Monitor ukuran dan reaksi pupil 3. Monitor tingkat kesadaran dan orientasi 4. berikan posisi head up 0-45 derajat 5. kolaborasi dalam pemberian terapi Dx 2 : Gangguan Mobilitas Fisik b/d Gangguan neuromuskular ditandai dengan kelemahan ekskremitas dan keterbatasan ROM & tidak mampu memenuhi kebutuhan ADL mandiri Intervensi: 6. Monitor kemampuan pasien dalam mobilisasi 7. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu pemenuhan kebutuhan ADL 8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah melakukan latihan dan lihat respon px 9. Kolaborasi dengan fisioterapis tentang rencana ambulasi sesuai kebutuhan Dx 3: Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik ditandai dengan kerusakan lapisan kulit (epidermis) Intervensi 10. Monitor kondisi kulit 11. Berikan pijatan atau pelembab pada bagian tubuh yang terkena tekanan 12. Gunakan kasur air 13. Ubah posisi tiap 2 jam 14. Pastikan sprai rapi tidak ada lipatan

IMPLEMENTASI DX 1 • TGL 22-06-19 sampai dengan 28-06-19 1. Memonitor kesadaran pasien, keadaan umum pasien 2. monitor TTV pasien 3. memonitor tanda tanda peningkatan pasien 4. memonitor status neurologis pasien 5. memberikan posisi Head up 45 derajat 6. anjurkan pasien untuk badrest 7. kolaborasi dalam pemberian terapi

formulir total care

EVALUASI DX 1 22-06-19 S : Anak pasien mengatakan kesadaran ayahnya masih belum sadar penuh O : Keadaan umum pasien cukup, akral hangat GCS 344, kesadaran apatis, tidak ada tanda tanda peningkatan TIK, Ada Kelemahan ekstremitas kiri, TD: 140/90, S: 36, N: 77, RR: 20, SPO2 98%, pupil kanan kiri ada reaksi terhadap cahaya A : Perfusi jaringan cerebral belum efektif P: 1. monitor TTV 2. Monitor tanda tanda peningkatan TIK 3. Monitor status neurologis pasien 4. Berikan posisi headup sesuai anjuran dokter 5. kolaborasi dalam pemberian terapi

28-06-19 S : Anak pasien mengatakan kesadaran ayahnya sudah bisa berkomunikasi sedikit-sedikit O : Keadaan umum pasien cukup, akral hangat GCS 456, kesadaran composmentis, tidak ada tanda tanda peningkatan TIK, Ada Kelemahan ekstremitas kiri, TD 120/80 S 36 N 88 RR 20 SPO2 98%, pupil kanan kiri ada reaksi terhadap cahaya A : Perfusi jaringan cerebral mulai efektif P : 1. monitor TTV 2. Monitor tanda tanda peningkatan TIK 3. Monitor status neurologis pasien 4. berikan posisi headup sesuai anjuran dokter 5. kolaborasi dalam pemberian terapi

IMPLEMENTASI DX 2 • Tgl 22-06-2019 1. Memonitor kemampuan px dalam mobilisasi 2. Mendampingi px saat mobilisasi dan memenuhi kebutuhan ADL 3. Mengajarkan bagaimana merubah posisi dan memberikan bantuan untuk mobilisasi 4. Berkolaborasi dengan fisioterapis untuk rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

• Tgl 28-06-2019 1. Memonitor kemampuan px dalam mobilisasi 2. Mendampingi px saat mobilisasi dan memenuhi kebutuhan ADL 3. Mengajarkan bagaimana merubah posisi dan memberikan bantuan untuk mobilisasi 4. Berkolaborasi dengan fisioterapis untuk rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

EVALUASI DX 2 22-06-19

28-06-19

S: Anak pasien mengatakan ayahnya masih belum bisa bergerak secara mandiri O : Keadaan umum pasien cukup, GCS 344, kesadaran apatis, px belum mampu memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri, masih terdapat kelemahan di ekstremitas kiri, TD 140/90, S 36 N 77, RR 20, SPO2 98% A : Hambatan mobilitas fisik masih terjadi P : 1. Monitor TTV sebelum dan sesudah latihan 2. Monitor kemampuan mobilisasi px 3. Dampingi px saat mobilisasi dan bantu memenuhi keubutuhan ADL 4. Ajarkan bagaimana merubah posisi px

S: Anak pasien mengatakan ayahnya masih belum bisa bergerak secara mandiri

5.

Kolaborasi dengan fisioterapis tentang

rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

O : Keadaan umum pasien cukup, GCS 456, kesadaran composmentis, px belum mampu memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri, masih terdapat kelemahan di ekstremitas kiri, TD 130/80, S 36 N 80, RR 20, SPO2 98% A : Hambatan mobilitas fisik masih terjadi P : 1. Monitor TTV sebelum dan sesudah latihan 2. Monitor kemampuan mobilisasi px 3. Dampingi px saat mobilisasi dan bantu memenuhi keubutuhan ADL 4. Ajarkan bagaimana merubah posisi px 5. Kolaborasi dengan fisioterapis tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

IMPLEMENTASI DX 3 •

23-06-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih merah dan terdapat bintik bintik jamur. Pkl 15.00 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

 25-06-2019

 Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00 2. Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih merah dan terdapat bintik bintik jamur. Pkl 15.00 3. Terlentang pkl 16.00 4. Melakuka miring kiri pkl 18.00 5. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

– 24-06-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00 2. Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih merah dan terdapat bintik bintik jamur. Pkl 15.00 3. Terlentang pkl 16.00 4. Melakuka miring kiri pkl 18.00 5. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

 26-06-2019

 Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00 2. Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih merah dan terdapat bintik bintik jamur. Pkl 15.00 3. Terlentang pkl 16.00 4. Melakuka miring kiri pkl 18.00 5. Setengah duduk/duduk pkl 20.00



27-06-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih ada dan bintik bintik jamur masih ada pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00

 29-06-2019

 Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih ada dan bintik bintik jamur masih ada pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

 28-06-19  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih ada dan bintik bintik jamur masih ada pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

 30-06-2019

 Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih ada dan bintik bintik jamur masih ada pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00



1-07-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih ada dan bintik bintik jamur masih ada pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

– 2-07-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan masih ada dan bintik bintik jamur masih ada pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

 4-07-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan berkurang dan bintik bintik jamur berkurag pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

• 5-07-2019  Dilakukan mengubah posisi pasien 1. Miring kanan: Pk. 14.00  Mencuci area kemerahan dengan savlon, ruam kemerahan berkurang dan bintik bintik jamur berkurag pkl 15.20 1. Terlentang pkl 16.00 2. Melakuka miring kiri pkl 18.00 3. Setengah duduk/duduk pkl 20.00

 6-07-2019  Pasien dipindahkan ke ICU karena

kondisinya menurun,. Saat di pindahkan di ICU ditemukan luka lecet di belahan glutea. Di catatan keperawatan, perawat tidak mendokumentasikan kondisi luka lecet di belahan glutea.

EVALUASI DX3 •Tgl 22-06-19 S : anak pasien mengatakan ada ruam dan bruntusan di pantat O : keadaan umum pasien cukup, kondisi kulit lembab, ada ruam kemerahan dan bruntusan di pantat A : Kerusakan integritas kulit belum membaik P : - monitor keadaan keadaan luka atau kulit - Lakukan masase pada kulit - Gunakan kasur air -Ubah posisi tidur tiap 2 jam -Pastikan sprei rapi dan tidak ada lipatan seprei

•Tgl 23-06-19 S : anak pasien mengatakan ada ruam dan bruntusan di pantat O : keadaan umum pasien cukup, kondisi kulit lembab, ada ruam kemerahan dan bruntusan di pantat A : Kerusakan integritas kulit belum membaik P : - monitor keadaan keadaan luka atau kulit - Lakukan masase pada kulit - Gunakan kasur air -Ubah posisi tidur tiap 2 jam -Pastikan sprei rapi dan tidak ada lipatan seprei

•Tgl 28-06-19 S

: anak pasien mengatakan ruam dan bruntusan di pantat berkurang O : keadaan umum pasien cukup, kondisi kulit lembab, ruam kemerahan dan bruntusan di pantat berkurang A : Kerusakan integritas kulit mulai membaik P : -monitor keadaan keadaan luka atau kulit -Lakukan masase pada kulit -Gunakan kasur air -Ubah posisi tidur tiap 2 jam -Pastikan sprei rapi dan tidak ada lipatan seprei -lakukan perawatan ruam di glutea dengan cuci savlon

•Tgl 04-07-19 s

: anak pasien mengatakan ruam dan bruntusan di pantat berkurang O : keadaan umum pasien cukup, kondisi kulit lembab, ruam kemerahan dan bruntusan di pantat berkurang A : Kerusakan integritas kulit mulai membaik P : -monitor keadaan keadaan luka atau kulit -Lakukan masase pada kulit -Gunakan kasur air -Ubah posisi tidur tiap 2 jam -Pastikan sprei rapi dan tidak ada lipatan seprei -lakukan perawatan ruam di glutea dengan cuci savlon

•Tgl 05-07-19 S : anak pasien mengatakan ruam dan bruntusan di pantat berkurang O : keadaan umum pasien cukup, kondisi kulit lembab, ruam kemerahan dan bruntusan di pantat berkurang A : Kerusakan integritas kulit mulai membaik P : -monitor keadaan keadaan luka atau kulit -Lakukan masase pada kulit -Gunakan kasur air -Ubah posisi tidur tiap 2 jam -Pastikan sprei rapi dan tidak ada lipatan seprei -lakukan perawatan ruam di glutea dengan cuci savlon

•Tgl 06-07-19 S : anak pasien mengatakan ruam dan bruntusan di pantat berkurang O : keadaan umum pasien cukup, kondisi kulit lembab, ruam kemerahan dan bruntusan di pantat berkurang, ada luka lecet di belahan glutea A : Kerusakan integritas kulit belum membaik P : -monitor keadaan keadaan luka atau kulit -Lakukan masase pada kulit -Gunakan kasur air -Ubah posisi tidur tiap 2 jam -Pastikan sprei rapi dan tidak ada lipatan seprei -lakukan perawatan ruam di glutea dengan cuci savlon

• 09-07-2019  Menjemput pasien dari ICU, kondisi ruam merah di glutea berkurang, dirawat dengan savlon saat mandi, luka lecet di belahan glutea tetap

Tindakan yang sudah dilakukan • Tn. A memakai water bed saat perawatan. • Dilakukan personal hygiene 2x/hari dengan air dan sabun, cuci savlon pada kemerahan dengan bintik-bintik jamur di glutea setiap mandi lalu dioles MycoZ. • Membantu memberi posisi pasien tiap 2 jam (miring kanan-kiri-terlentang-posisi setengah duduk). • Melakukan massage pada kulit dengan zinc dan vaselin.

Similar documents

Decub New

Sela Septiana Dewi - 9.4 MB

New ISO certificate(1)

Walter Espinoza Cierto - 596.1 KB

New PART_I (1) newest

LolitaB Gali - 1.5 MB

SCOYA PRICELIST NEW 2021 YEAR

Prabhu Ganesh R J - 3.8 MB

Yeawle Amruttulya A4 Brochure New Final

Wrestling Worldz - 2.1 MB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]