* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
RESEP ELEKTIF SECTIO CAESARIA UNTUK PASIEN MASKIN
RESEP UMUM + LIFE SAVING R/ Clavamox/Viaclav 1 g Vitamin C inj Misoprostol tab
II VI IV
RESEP OBAT MASKIN R/ Metergin Piton Ranitidine RL Dulcolax sup Dulcolax tab
RESEP MASKIN + DPHO R/ Xelovac inj Alinamin F inj
VI VI
RESEP ALAT MASKIN II VI II XII II II
R/ Elektrode EKG Spino can No. 26 Folley cateter No. 16 Ureas bag Blood set Abbocath Spuit 10cc Spuit 5cc Spuit 2,5cc Spuit 1cc Suction cateter No. 8
III I I I I I IV IV I I I (FOM)
Tugas Yunior B : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengisi DMK 5 Mengisi DMK 6 Membuat sisa Menghubungi Patol C (Pre op) untuk konfirmasi ronde dan OK Menghubungi PPDS Pediatri stase NICU GBPT di 4201 Menghubungi PPDS Anestesi stase Obsgin
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
PENGUKURAN PROTEIN ESBACH 1.
Urine tampung 24 jam.
2.
Ambil urine, masukkan dalam tabung Esbach s/d batas xU ditambahkan reagen Esbach s/d batas xR.
3.
Bolak-balik tabung.
4.
Tabung disimpan dalam ruang yang terhindar dari cahaya selama 24 jam.
5.
Baca Esbach :
Tinggi endapan x ∑ urine dalam liter (L) = ∑ protein jam
dalam
gram/24
FOM
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
PROSEDUR BLADDER TRAINING CIC 05.00 05.00 – 06.00 06.00 – 07.00 07.00 – 08.00 08.00 – 09.00 09.00 09.00 – 10.00 10.00 – 11.00 11.00 – 12.00 12.00 – 13.00 13.00 13.00 – 14.00 14.00 – 15.00 15.00 – 16.00 16.00 – 17.00 17.00 17.00 – 18.00 18.00 – 19.00 19.00 – 20.00 20.00 – 21.00 21.00
Kosongkan kandung kencing - Kencing spontan - kateter residu urin Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc - Kencing spontan - kateter residu urin Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc - Kencing spontan - kateter residu urin Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc - Kencing spontan - kateter residu urin Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc Minum 100 cc - Kencing spontan - kateter residu urin
Malam bebas kateter dengan restriksi cairan. Kateter lepas bila residu urin kurang dari 50 cc.
........................ cc ........................ cc
........................ cc ........................ cc
........................ cc ........................ cc
........................ cc ........................ cc
........................ cc ........................ cc
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
PASIEN DATANG : 1. TAK INPARTU O : VT Ø (-), his (-), eff (-) A : Tak inp P : - Obs 2 jam - Bila dalam 2 jam DJJ (+) baik, his (-) pro control PH ~ jadwal 2. OBS INPARTU O : VT 1 jr, his (+) A : Obs tanda2 inp P : - Obs tanda2 inp - Bila inp pro Spt B Spt Kepala Spt Bracht Ekspektatif pervaginam Trial of Labour Percepat kala II
UUK ki depan Immatur/Prematur/<2000g Sungsang BSC PSR PEB
3. INP KL I FS LATEN O : VT 3cm A : Inpartu kl I fs laten P : - Obs CHPB CHP HP - Evaluasi 6 jam pro Spt B Spt Kepala Spt Bracht Ekspektatif pervaginam Trial of Labour Percepat kala II
Bila aterm Bayi kecil IUFD UUK ki depan Immatur/Prematur/<2000g Sungsang BSC PSR PEB
4. INP KL I FS AKTIF O : VT 5/7/9cm A : Inpartu kl I fs aktif P : - Obs CHPB CHP
Bila aterm Bayi kecil
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
HP - Evaluasi 2 jam pro Spt B Spt Kepala Spt Bracht Ekspektatif pervaginam Trial of Labour Percepat kala II 5. INP KL II O : VT lengkap A : Inpartu kl II P : Ibu dipimpin mengejan Informed consent pro percepat kl II
IUFD UUK ki depan Immatur/Prematur/<2000g Sungsang BSC PSR PEB
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
SOAP PERSALINAN NORMAL 1.
2.
3.
S:
Kenceng2 jarang, gerak anak (+) baik
O:
STU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbN STO : HIS (+) jarang DJJ 12-12-12 VT : Ø 1 jr /25%/kep/SS Mell/HI/UPD~N/Ket (+)
A:
GII P1-1 40/41mg TH + Obs inp. + TBJ 3000g
P:
- NST - Obs tanda-tanda inp, bila 1x24 jam tak inp pro KRS - Bila inp Pro Spt B -------------------------------------------------------------------------- FOM
S:
Kenceng2 sering, gerak anak (+) baik
O:
STU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbN STO His (+) sering DJJ (+) 12-12-12 VT 3cm/50%/Kep/SS mell/H I/UPD~N/Ket (+)
A:
GII P1-1 40/41mg TH + Inp Kl I Fase Laten + TBJ 3000g
P:
- NST - Obs CHPB - Evaluasi 6 jam Pro Spt B --------------------------------------------------------------------------FOM
S:
Kenceng2 makin sering, gerak anak (+) baik
O:
STU : CM AICD (-)
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbN STO : HIS (+) makin sering DJJ 12-12-12 VT : 5/7/9 / 50-75% / Kep / SS mell / HI / UPD~N / Ket (-)
4.
A:
GII P1-1 40/41mg TH + Inp Kl I Fase Aktif + TBJ 3000g
P:
- CTG - Obs CHPB - Evaluasi 2 jam Pro Spt B ------------------------------------------------------------------------- FOM
S:
Ibu ingin mengejan
O:
STU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbN STO His (+) adequat DJJ (+) 12-12-12 VT lengkap/100%/Kep/UUK ki dep/H III/UPD~N/Ket (-)
A:
GII P1-1 40/41mg TH + Inp Kl II + TBJ 3000g
P:
- Ibu dipimpin mengejan -------------------------------------------------------------------------- FOM
5.
Lahir bayi Spt B ♂/3000/50/8-9
6.
Lahir Placenta Spontan lengkap -------------------------------------------------------------------------- FOM
7.
S:
Kel (-)
O:
STU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x C/P dbN STO TFU ~ Pst Kontraksi Uterus (+) Baik V/V Fluksus aktif (-) Negatif
tR : 37,2
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
A:
P2-2 PP 2jam + HD Baik
P:
~ DMK 7 ---------------------------------------------------------------------------- FOM - Pindah RSIB - Diet TKTP - Mobilisasi bertahap - Rawat luka - Asam Mefenamat 3x500mg - Rob 1x1 - Mx VS/Kel/Kontr/Flx --------------------------------------------------------------------------------- FOM
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
TUGAS DOKTER MUDA DI KAMAR BERSALIN IRD LANTAI II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengisi DMK IRD Mengisi DMK 10 (Lembar monitor pasien), melengkapi dengan diagnosis Memonitor DJJ tiap jam atau sesuai dengan kondisi px Memeriksa NST Memeriksa EKG Memeriksa albumin urin pada px suspect PEB Menyiapkan perlengkapan partus :
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
KUMPULAN PLANNING OBSTETRI PLANNING KPP ATERM TBJ>2000G (A) (B)
GVP3-13 39/40mg TH + KPP + TBJ 2900g – NST Bed rest Obs tr / 3 jam Bila tr≥37,6 atau 1x24 jam tak inp pro terminasi ~ PS Bila inp pro Spt B Inj Amoxicillin 3x1g iv C pathol -------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING KPP ATERM TBJ>2000G (A) (B)
GVP3-13 39/40mg TH + KPP + TBJ 2900g – NST Bed rest Obs tr / 3 jam Bila tr≥37,6 atau 1x24 jam tak inp pro terminasi ~ PS Inj Amoxicillin 3x1g iv Ripening dengan Misoprostol 2x50μg/vag/6jam s/d PS 5 Bila PS≥5 pro OD 12 jam setelah Misoprostol terakhir Bila inp pro Spt B C pathol --------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING KPP PREMATUR TBJ<1500G (A) (B) -
GIP0-0 30/31mg TH + KPP Prematur + U≥35th+ Po tua + TBJ 1400g – NST Obs tr / 3jam
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
-
Bila tr ≤ 37,6 atau 2x24 jam ketuban tidak mengalir pro pindah RB I untuk USG di FM untuk evaluasi jumlah cairan ketuban Inj Amoxicillin 3x1g iv Inj Dexamethason 2x16mg selang 24jam C pathol -------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING KPP PREMATURE TBJ>1500 (C) (D)
GIP0-0 32/33mg TH + KPP Prematur + TBJ 1600g – NST Bed rest Obs tr / 3jam Bila tr ≥ 37,6 atau 2x24 jam ketuban tetap mengalir pro terminasi ~ PS Inj Amoxicillin 3x1g iv Inj Dexamethason 2x16mg selang 24jam C pathol -------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING PEB FULL DOSE (A) (B)
GIIP1-1 39/40mg TH + Inp kl I fs laten + PEB + TBJ 3200g – NST Pasang kateter, infus RD5 Cek DL/UL/RFT/LFT/SE/UL Inj SM Full dose Nifedipin 3x5mg Po Obs CHPB Evaluasi 6 jam pro percepat kl II C pathol --------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING PEB KONSERVATIF (A) (B) -
GIP0-0 33/34mg TH + PEB + TBJ 1800g – Pasang infus RD5, kateter Cek Lab lengkap Inj SM konservatif
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
-
Inj Dexamethasone 2x16mg selang 24 jam dalam 2x24 jam
Nifedipin 3x5mg Po Kalk 3x250mg Aspilet dalam 1x80mg Vit E 1x200IU Diet TKTPRG C tim PE/E C pathol ----------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING PER ATERM (A) (B)
GIP0-0 40/41 mg TH + Obs inp + PER + TBJ 3200g – NST Observasi tanda2 inpartu Bila inp pro Spt B Bila 1x24jam tak inp pro terminasi ~ PS Cek lab C pathol ---------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING PER PREMATUR
PLANNING PPI DAN PII (A) (B)
GIIP1-0 29/30mg TH + PPI + BSC ai panggul sempit + TBJ 1300g - Bed rest Obs His, DJJ Nifedipin 2x30mg selang 8 jam dilanjutkan Nifedipin 3x20mg selama 2x24jam Cek DL/UL Bila 2x24jam His (-) DJJ (+) baik pro KRS kontrol PH I ~ jadwal ----------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING APB
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
(A)
GIP0-0 34/35mg TH + APB e.c. PPT + Letli + PER + U≥35 + Po tua + TBJ 1900 (B) – NST - Bed Rest Cek DL Observasi DJJ, His, Fluksus Bila 1x24jam DJJ (+) baik, His (-), Fluksus (-) pro MRS di RB I u/ USG di FM u/ evaluasi letak placenta Bila fluksus aktif pro cito SC Inj Dexamethasone 2x16mg selang 24 jam C pathol ------------------------------------------------------------------------------------------------ FOM PLANNING LH~PSR (A) (B)
GIP0-0 40/41mg TH + Obs inp + LH~PSR + TBJ 3000g – NST Obs tanda2 inpartu Bila inp pro trial of labour C pathol --------------------------------------------------------------------------------------------- FOM PLANNING BSC (A) (B)
GIIIP2-2 38/39mg TH + Obs inp + Letsu + BSC + TBJ 2900g – NST Obs tanda2 inpartu Bila inp pro expectative pervaginam C pathol --------------------------------------------------------------------------------------------- FOM RETENSIO PLACENTA (O) STO TFU ~ Pst Kontaksi (-) DJJ (-) VT 3cm/Eff (-)/Pres (-)/Teraba tali pusat (A) P
PP
(P) – Perbaiki KU
jam + HPP e.c. Retensio Placenta
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
- Drip Piton 2 ampul/iv - Inj Amoxicillin 3x1g iv - Cek DL - Manajemen kala II --------------------------------------------------------------------------------------------- FOM TALI PUSAT MENUMBUNG (P) – O2 Masker 6-8 L/m - Pasang infus - Posisi Trendelenberg - Informed consent pro cito SC PLANNING GINEKOLOGI NORMAL V/V : Fluksus (-), Fluor (-) P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Seperti biasa AP D/S : Soepel, Mass (-), Nyeri (-) CD : Tak menonjol Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-), Fluor (-) ADNEXITIS V/V : Fluksus (-), Fluor (±) P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Soepel, Mass (-), Nyeri (+) CD : Tak menonjol Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-), Fluor (-) KET V/V P CU AP D/S
: Fluksus (+) minimal, Fluor (-) : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (+) : AF ~ Agak membesar : Soepel, Mass (-), Nyeri (-)
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
CD : Menonjol Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (+) minimal, Fluor (-) KISTA TERINFEKSI V/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (±) P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Soepel, Massa kistik (+), Nyeri (+) CD : Tak menonjol Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (±) TOA Ada R/ KB Spiral, Adnexitis berulang V/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (+) P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Soepel, Massa (-), Nyeri (+) CD : Tak menonjol Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (+) CA CX V/V : Fluksus (±) minimal, Fluor (±) P : Tertutup, Berdungkul, Rapuh CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Infiltrasi , Massa kistik (+), Nyeri (+) CD : Tak menonjol Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, Berdungkul, Rapuh, Fluksus (±) minimal, Fluor (±) RT : TSA N Mukosa licin CSF 25/50/75/100% MIOMA UTERI V/V P
: Fluksus (±) minimal, Fluor (-) : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-)
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
CU : AF ~ Myomatik ~ mg AP D/S : Soepel, Massa kistik (-), Nyeri (-) CD : Tak ada kelainan Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (-) CYSTOMA OVARII V/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (-) P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Soepel, Massa kistik (+) Ukuran , Nyeri (±) CD : Tak ada kelainan Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (-) CA OVARIAL V/V : Fluksus (-) minimal, Fluor (-) P : Tertutup, Licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Massa padat/solid ukuran , Nyeri (±) CD : Tak ada kelainan Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (-) minimal, Fluor (-) GEBORN MYOMA V/V : Fluksus (+) minimal, Fluor (-) P : Terbuka, Teraba Massa bertangkai 2x2cm, licin, Nyeri goyang (-) CU : AF ~ Besar biasa AP D/S : Massa (-), Nyeri (-) CD : Tak ada kelainan Inspeculo : Portio nuli para / multi para (PNP/PMP) Tertutup, licin, Fluksus (+), Fluor (-) P : - Cek lab lengkap - Pro ekstirpasi myoma bila Hb≥8g% - Pro kuret PA bila Hb≥8g%
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
KUMPULAN RESEP PENTING RESEP PEB R/ Sangofix Introcan No. 18 RD 5% MgSO4 40% Spuit 5cc Spuit 2,5cc Needle No, 23G Folley Cateter Urobag Nifedipin ∫ imm
I I III III III I V I I X
RESEP SC R/ Sangofix Introcan No. 18 Sol RL/RD 5% Kolf Gastrul Pospargin Piton S Clavamox 1g Vial Sol PZ 100cc Kolf Spuit 10cc
I I I IV II III II I I
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
Spuit 5cc Folley Cateter No. 18 Urobag ∫ imm
I I I
PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT SM KONSERVATIF MgSO4 40% 10g 25cc
5g 12,5cc BOKA
5g 12,5cc BOKI
6jam MgSO4 40%
5g 12,5cc BOKA 6jam
MgSO4 40%
5g 12,5cc BOKI
Diberikan sampai 2x24jam Nifedipin 3x5mg Po Kalk 3x250mg
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
Aspilet 1x80mg Vit E 1x200IU Diet TKTP RG
SM FULL DOSE MgSO4 20% 5g 25cc
4g 20cc IV pelan (10-15 menit) 30menit
MgSO4 40% 10g 25cc
5g 12,5cc BOKA
+
5g 12,5cc BOKI
6jam 5g 12,5cc BOKA 6jam 5g 12,5cc BOKI
Diberikan sampai 12 jam PP
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
Nifedipin 3x5mg
RESEP CURETAGE ABORTUS R/ Piton Sangovix Introcan 18G Sol RL Kolf Valium inj amp Clavamox 1g inj vial Provecom supp Disp spuit 5cc Disp spuit 2,5cc Aqua pro inj Methergin inj amp ∫ imm
II I I I I I II II III I II
RESEP KET R/ Sol RL kolf Abbocath Claneksi Urobag Folley cateter Sangofix PZ Spuit 5cc Spuit 10cc Aqua pro inj
V I II I I I II II I I
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
∫ imm RESEP MARSUPIALISASI R/ Lidocain Pronalsec sup Valium inj amp Spuit 5cc Spuit 3cc ∫ imm
II II I II II
TAKSIRAN BERAT JANIN
UMUR
TBJ
TFU
8
1
2jas
12
14
3jas
16
100
½ Pst – Simp
20
300
3 j b Pst
24
600
Pst
26
800
3 j a Pst
28
1000
20 cm
29
1175
21 cm
30
1350
22 – 23 cm
31
1501
23 – 24 cm
32
1675
24 – 25 cm
33
1825
25 – 26 cm
34
2001
27 cm
35
2160
28 cm
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
36
2340
29 – 30 cm
37
2601
30 – 31 cm
38
2725
32 cm
39
3001
33 cm
40
3250
35 cm
41
3501
37 cm
42
4001
40 cm
43-44
4501
> 40 cm
Rumus :
( TFU – Ketebalan Kulit – H ) x 145
Koreksi : H1 : 13 H2 : 12 H3 : 11 > 36mg TFU – 2 = TBJ
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
SPONTAN BELAKANG KEPALA 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
VT lengkap/100%/Kepala/UUK ka/ki depan/UPD~N/H III+/Ket +/- jernih/keruh/kehijauan/mekoneal. Bersamaan dengan his, penderita dipimpin mengejan. Pada waktu kepala membuka vulva dan meregang perineum, dilakukan episiotomi mediolateral sin/dex, tangan kanan menahan perineum, tangan kiri menahan defleksi kepala. Pada waktu kepala di dasar panggul, UUK di bawah simpisis, subocciput sebagai hipomochlion, maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, muka, dagu dan akhirnya seluruh kepala. Kepala mengadakan putar paksi luar. Kemudian kepala dipegang secara biparietal, ditarik curam ke bawah sampai lahir bahu depan, dielevasi ke atas sampai bahu belakang lahir, ditarik mendatar. Maka lahirlah bayi ♂♀/BB/PB/AS. Tali pusat diklem didua tempat dan dipotong ditengah-tengah, sisa pada bayi diikat. Bayi dirawat. Plasenta lahir spontan, lengkap. Berat g, Ukuran x x cm, Panjang tali pusat cm. Eksplorasi jalan lahir (didapatkan luka episiotomi), lain-lain intak. Repair luka episiotomi.
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
SPONTAN BRACHT 1. 2. 3.
4.
5. 6. 7. 8.
VT lengkap/100%/Bokong/Sacrum ka/ki depan/UPD~N/H IV/Ket (-). Tak teraba tali pusat. Bersamaan dengan his, penderita dipimpin mengejan, tampak bokong membuka vulva. Dilakukan episiotomi medio lateral sinistra. Disuntikkan Piton 5 IU im. Setelah ujung scapula di bawah simpisis, dilakukan hiperlordosis pada badan janin (janin dipegang secara Bracht), sehingga punggung anak mendekat perut ibu dan bersamaan dengan itu, seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller. Tali pusat dikendorkan. Kedua lengan tampak didepan dada, hiperlordosis diteruskan maksimal, lahir kedua lengan, dagu, mulut, hidung, kemudian mulut dan hidung dibersihkan dan elevasi perlahan-lahan, hiperlordosis diteruskan, lahir berturut-turut mata dan seluruh kepala. Lahir bayi ♂♀/BB/PB/AS. Tali pusat diklem di dua tempat, dipotong diantaranya, sisa pada bayi diikat. Bayi dirawat. Plasenta dilahirkan secara spontan lengkap. Berat g, Ukuran x x cm, Panjang tali pusat cm. Eksplorasi jalan lahir, SAR, SBR, servik, vagina intak (didapatkan luka episiotomi). Dilakukan repair episiotomi.
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
MANUAL AID (LOVSET) 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
Desinfeksi vulva dan perineum dengan betadine. Dipasang doek steril di bawah bokong dan diperut penderita. Dilakukan pemeriksaan dalam, teraba 2 kaki keluar vulva, bokong meregang perineum, H IV, sacrum kanan melintang, tak teraba tali pusat, his adequat DJJ (+) 12-12-12. Penderita dipimpin mengejan, dilakukan episiotomi mediolateral dan disuntukkan Piton 5 IU im. Bokong lahir setinggi umbilikus, tali pusat dikendorkan, dilakukan pertolongan secara Bracht. Bokong dipegang sedemikian rupa sehingga ibu jari sejajar pada kedua pangkal paha sedang jari-jari yang lain menggenggam panggul. Dilakukan gerakan hiperlordosis, asisten melakukan ekspresi Kristeller, kedua lengan tidak lahir. Diputuskan untuk melakukan manual aids secara Lovset sebagai berikut : Bokong dipegang secara femuropelvik, yaitu ibu jari sejajar krista sakrum med, sedangkan jari-jari lain menggenggam paha depan, jari telunjuk kanan-kiri pada krista iliaka. Ditarik curam ke bawah sambil dilakukan pemutaran 180 0 dengan arah berlawanan, bahu belakang lahir sebagai bahu depan di bawah simpisis. Setelah kedua bahu lahir, kepala dilahirkan secara Mauriceau.
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
9.
10. 11. 12. 13.
Badan janin ditunggangkan pada lengan kiri bawah penolong, jari tengah dimasukkan ke dalam mulut janin. Jari telunjuk dan jari manis pada fossa canina, kepala dipertahankan dalam posis fleksi. Tangan kanan mencengkam leher janin dari belakang diantara jari telunjuk dan jari tengah. Dilakukan tarikan curam ke bawah sampai batas rambut lahir. Dilakukan elevasi ke atas secara perlahan-lahan, sampai seluruh muka janin lahir. Lahir bayi ♂♀/BB/PB/AS. Plasenta lahir spontan lengkap. Eksplorasi SAR, SBR, servik, vagina intak. Luka perineum dijahit.
EKSTRAKSI VAKUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
Desinfeksi vulva dan sekitarnya dengan betadine. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. Blas dikosongkan dengan kateter, kemudian kateter dilepas. Dilakukan VT Ø lengkap/100%/Kepala/UUK ka/ki depan/UPD~N/H II+/Ket (-) jernih/keruh/kehijauan/mekonal. Tak teraba bagian kecil janin. Cup No. 5 dimasukkan ke dalam jalan lahir dengan posisi miring kemudian dipasang pada kepala dengan petunjuk pada cup diletakkan sesuai dengan denominatornya. Dilakukan eksplorasi tidak ada jalan lahir yang terjepit. Asisten memompa perlahan-lahan sampai tekanan 0,2 kg/cm2, tiap 2 menit tekanan dinaikkan sampai 0,8 kg.cm2. Dilakukan eksplorasi lagi tidak ada jalan lahir yang terjepit. Dilakukan tarikan tarikan bersamaan dengan his, ibu disuruh mengejan. Tarikan dilakukan dengan cara tangan kiri memegang cup/ menahan agar cup tidak mudah lepas. Sedangkan tangan kanan menarik curam ke bawah sampai kepala di dasar panggul. Kemudian mendatar sampai subocciput di bawah simpisis kemudian elevasi ke atas. Dilakukan episiotomi pada saat kepala meregang perineum.
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
11. 12. 13. 14. 15.
Pada saat kepala lahir, tangan kiri mengambil alih tarikan, sedangkan tangan kanan menahan perineum sampai seluruh kepala lahir dan pentil segera dilepas. Badan bayi dilahirkan biasa. Lahir bayi ♂♀/BB/PB/AS. Plasenta dilahirkan secara spontan. Eksplorasi jalan lahir, SBR, serviks, vagina intak. Didapatkan luka episiotomi. Luka episiotomi dijahit.
EKSTRAKSI FORCEPS 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
Penderita ditidurkan dalam posisi litotomi Desinfeksi lapangan operasi dengan betadine (vulva dan sekitarnya) doek steril dipasang. VT lengkap/100%/Kepala/UUK ka/ki depan/UPD~N/H III-/Ket (-), tak teraba bagian kecil janin. Operator berdiri di depan vulva sambil memegang forceps dalam keadaan tertutup dan membayangkan posisi forceps yang akan dipasang. Kemudian diputuskan memasang, forceps melintang kepala melintang panggul. Forceps kiri dipasang dulu dan dipegang dengan tangan kiri seperti memegang pensil, sejajar dengan pelipatan paha kanan depan ibu. Kemudian daun forceps kiri dimasukkan ke jalan lahir diantara kepala janin dan 4 jari tangan kanan penolong. Dengan memasukkan 4 jari tangan kanan dan dibantu dengan dorongan ibu jari daun forceps kiri dimasukkan jalan lahir sampai fenestra setinggi verteks. Forceps kanan dengan cara yang sama tetapi berkebalikan dimasukkan ke jalan lahir. Forceps dikunci. Dilakukan eksplorasi tak ada jalan lahir yang terjepit.
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
8. 9. 10.
11. 12. 13. 14. 15.
Dilakukan traksi percobaan ternyata berhasil. Dilakukan episiotomi mediolateral. Dilakukan traksi definitif tarikan curam ke bawah sampai kepala berada di dasar panggul, kemudian tarikan mendatar sampai subocciput di bawah simpisis. Dengan tangan kiri memegang gagang forceps dilakukan elevasi ke atas, sedangkan tangan kanan menahan perineum. Lahirlah berturut-turut dahi, mata, hidung, mulut dan seluruh kepala. Badan bayi dilahirkan secara biasa. Lahirlah bayi ♂♀/BB/PB/AS. Tali pusat diklem di dua tempat, dipotong diantaranya. Sisa pada bayi diikat. Bayi dirawat. Plasenta dilahirkan secara spontan. Eksplorasi SAR, SBR, serviks dan vagina intak. Luka episiotomi dijahit.
RESEP KURET MYOMA / MENOMETRORAGIA R/ Transamin inj Sangofix Introcan Sol RL 500ml Valium inj amp Clavamox inj 1g Provecon supp Disp spuit 5cc Disp spuit 2,5cc Aqua pro inj ∫ imm
I I I I I I I II II I
RESEP POST KURET ABORTUS R/ Asam Mefenamat 500mg ∫ 3 dd I R/ Methergin 0,125mg ∫ 3 dd I
XV XV
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
RESEP POST KURET MENOMETRORAGIA R/ Asam Mefenamat 500mg ∫ 3 dd I R/ Asam Tranexamat ∫ 3 dd I
XV XV
RESEP MOW R/ Sangofix Introcan No. 18 RL Piton Inj amp Folley cateter No 16 Urobag Spuit 5cc Spuit 2,5cc Aqua pro inj Clavamox 1g vial ∫ imm
I I III III I I III III I II OKSITOSIN DRIP (OD)
D5% + ½ Amp Alinamin F + ½ Amp Piton (5 IU) Mulai 8 tts/menit Dinaikkan 4tts/menit tiap 15’ 12 tts/menit Setiap naik tetesan : DJJ 40 tts/menit (Habis dalam 5 jam)
His Adequat
His Belum Adequat
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
2 – 3 menit 40-60 detik Lanjutkan Kolf II Stop OD His adequat : 1. Interval 3-5menit, ada fase relaksasi 2. Lama 40-60 detik 3. Intensitas cukup (Fundal Dominant) 4. Simetris
40 tts/menit (Habis dalam 4 jam) Bila tetap belum adequat Istirahat 1x24jam
NST
Lanjut OD Seri II Kolf I mulai 8 tts/menit OD gagal : 1.
40 tts/menit his tidak adequat
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
SM PADA PASIEN KEJANG MgSO4 20% 5g 25cc
2g 10cc IV pelan (10-15 menit) Bila kejang lagi 2g 10cc IV pelan (10-15 menit) Bila kejang lagi Konsul Anestesi untuk Black out Dengan Pentotal ATAU
MgSO4 40% 10g 25cc
2g
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
5cc Diencerkan aqua 5cc sampai 10 cc IV pelan (10-15 menit) Bila kejang lagi 2g 5cc Diencerkan aqua 5cc sampai 10 cc IV pelan (10-15 menit) Bila kejang lagi Konsul Anestesi untuk Black out Dengan Pentotal
DUPLICATIO 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
VT lengkap/100%/Kepala/UUK ka/ki depan/UPD~N/H III+/Ket +/- jernih/keruh/kehijauan/mekoneal. Bersamaan dengan his, penderita dipimpin mengejan. Pada waktu kepala membuka vulva dan meregang perineum, dilakukan episiotomi mediolateral sin/dex, tangan kanan menahan perineum, tangan kiri menahan defleksi kepala. Pada waktu kepala di dasar panggul, UUK di bawah simpisis, subocciput sebagai hipomochlion, maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, muka, dagu dan akhirnya seluruh kepala. Kepala mengadakan putar paksi luar. Kemudian kepala dipegang secara biparietal, ditarik curam ke bawah sampai lahir bahu depan, dielevasi ke atas sampai bahu belakang lahir, ditarik mendatar. Maka lahirlah bayi ♂♀/BB/PB/AS. Tali pusat diklem didua tempat dan dipotong ditengah-tengah, sisa pada bayi diikat. Bayi dirawat. Plasenta lahir spontan, lengkap. Berat g, Ukuran x x cm, Panjang tali pusat cm.
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
8.
Eksplorasi jalan lahir (didapatkan luka episiotomi), lain-lain intak.
9.
Repair luka episiotomi.
SOAP KETUBAN PECAH 1.
2.
S:
Ketuban pecah spontan
O:
STU : CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbN STO : HIS (-) DJJ (+) 12-12-12 VT : Ø 1cm /50%/kep/SS Mell/HI/UPD~N/Ket (-) mengalir jernih
A:
GII P1-1 40/41mg TH + Obs ketuban pecah + TBJ 3000g
P:
- Evaluasi 1 jam untuk tanda-tanda inpartu -------------------------------------------------------------------------- FOM
S:
Evaluasi ketuban pecah
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
O:
STU CM AICD (-) T : 120/80 N : 80x RR : 20x tR : 37,2 C/P dbN STO His (-) DJJ (+) 12-12-12 VT 1cm/50%/Kep/SS mell/H I/UPD~N/Ket (-)
A:
GII P1-1 40/41mg TH + KPP Bayi aterm + TBJ 3000g
P:
- Evaluasi t rek / 3jam - Bila t rek ≥ 37,6 atau bila 1 x 24 jam tak inp pro terminasi~PS - Bila inpartu pro Spt B - Inj Amoxicillin 3x1g iv --------------------------------------------------------------------------FOM
PEMERIKSAAN GERAK JANIN Pemeriksaan Gerak Janin 3x / hari (masing2 selama 30 mnt)
≥ 4 Gerakan /30’
< 4 Gerakan /30’
Hitung gerakan selama 1 atau 2 jam/>
> 10 Gerakan / 4jam
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA
< 10 Gerakan / 4jam MRS NST OCT USG (dilakukan skoring) Nilai ≥ 5
Nilai < 5
Terminasi bila janin viabel
Teruskan monitor di RS
TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL (TTGO) 1. TTGO 50G 1 JAM TANPA PUASA Untuk skreening, diperiksa pada UK 24 – 28 minggu Nilai Normal
: 140 mg/dL
2. TTGO 100G PUASA, 1 JAM PP, 2 JAM PP, 3 JAM PP Diperiksa apabila TTGO 50G>140 mg/dL Nilai Normal Puasa Nilai Normal 1 jam PP Nilai Normal 2 jam PP Nilai Normal 3 jam PP
WDDA : 105 : 190 : 165 : 145
Carpenter 95 180 155 140
BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO SURABAYA