Proposal judul

  • Uploaded by: Intan Alia
  • Size: 102.4 KB
  • Type: PDF
  • Words: 1,645
  • Pages: 11
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Masa remaja adalah masa time transition (perpindahan) dari masa anak anak ke masa dewasa. Periode ini oleh para ahli psikologi digambarkan sebagai periode yang penuh dengan tekanan dan ketegangan, karena pertumbuhan kematangannya hanya pada aspek fisik, sedangkan fisiologinya masih belum matang. Remaja pada umumnya sedang memasuki tahap gambaran pribadi yang menunjukkan kepedulian terhadap bentuk tubuh mereka sesuai dengan citra tubuh yang diinginkan. Citra tubuh adalah perilaku atau tindakan yang mengarah pada evaluasi penilaian individu tersebut terhadap penampilan fisiknya, serta pengalaman individu yang berupa persepsi atau pemikiran terhadap bentuk dan berat tubuh yang dimilikinya. Masalah gizi pada remaja masih banyak terjadi di Indonesia, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Hasil dari Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2016 menunjukkan bahwa prevelensi remaja yang status gizinya kurus secara nasional sebesar 9,4% sedangkan prevalensi gemuk pada remaja sebesar 7,3%. Masalah gizi remaja nasional dapat di kelompokkan berdasarkan umur dan jenis masalahnya. Bersarakan umur dikelompokkan menjadi remaja umur 13-15 tahun dan 16-18 tahun, dan berdasarkan jenis masalah dapat dikelompokkan pada masalah kurus dan kegemukan.

1

Penelitian yang dilakukan Cholifah dan Mulyati T, kegemukan pada remaja putrid lebih banyak memiliki citra tubuh negative, dikarenakan jumlah konsumsi makanan yang berlebih dan aktivitas fisik yang sangat kurang disbanding dengan remaja putrid yang memiliki berat tubuh normal. Status gizi remaja di pengaruhi oleh beberapa factor, Dintaranya yaitu factor keturunan, gaya hidup dan factor lingkungan. Untuk factor keturunan orang tua yang gemuk anak akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki remaja yang kegemukan ataupun sebaliknya. Kemudian, kebiasaan makan dan gaya hidup seperti body image dan aktivitas fisik akan mempengaruhi jumlah asupan konsumsi makanan dan zat gizi. Faktorlingkungan juga mempengaruhi perilaku remaja yang berakibat pada jumlah makanan da gizi yang di konsumsi. Selain itu, kurangnya pengetahuan remaja tentang perilaku makanan yang sehat juga menyebabkan remaja cnderung memiliki perilaku makan yang tidak baik. Pengetahuan gizi memberi bekal pada remaja bagaimana memilih maknan yang sehat dan mengerti bahwa makanan berhubungan erat dengan pengetahuan dan kesadaran tentang kebiasaan hidup yang sehat (Emilia 2015). Pengetahuan tentang gizi dinilai menjadi factor yang paling penting yang mempengaruhi status gizi remaja dikarenakan pengetahuan gizi ini tidak hanya mempengaruhi pemilihan makanan oleh remaja, tetapi pengetahuan tentang gizi juga mempengaruhi factor factor lain yang berhubungan dengan status gizi remaja, yang diantaranya adalah citra tubuh dan aktifitas fisik remaja. Untuk itu sekolah perlu melakukan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan gizi seimbang agar memberikan bekal pada remaja bagaimana memilih makanan yang sehat dan mengeri bahwa makanan berhubungan erat

2

dengan gizi dan

kesehatan serta mengubah persepsi negative remaja terhadap bentuk tubuhnya, dimana mereka akan lebih memperhatikan asupan makanan yang bergizi dan seimbang untuk tubuh mereka.

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian tentang hubungan citra tubuh dan pengetahuan gizi seimbanga dengan status gizi remaja kelas VII di SMP NEGERI 3 BIREUEN.

B. TUJUAN PENELITIAN a. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan citra tubuh dan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi remaja kelas VII SMP NEGERI 3 BIREUEN. b. Tujuan khusus 1. Mengidentifikasi citra tubuh remaja di SMP NEGERI 3 BIREUEN 2. Mengidentifikasi pengetahuan gizi seimbang remaja di SMP NEGERI 3 BIREUEN. 3. Mengidentifikasi status gizi remaja di SMP NEGERI 3 BIREUEN. 4. Menganalisis hubungan citra tubuh dan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi di remaja SMP NEGERI 3 BIREUEN.

3

BAB II TINJAUAN TEORI

a. Teori variable 1 Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah citra tubuh dan pengetahuan tentang gizi seimbang. Citra tubuh (body image) adalah dimensi psikososial yang didefinisikan oleh Schilder pada tahun 1930 sebagai gambar tubuh kita yang kita bentuk di pikiran kita sendiri. Namun dari penelitian yang muncul di lapangan, dijelaskan bahwa citra tubuh adalah konsep multidimensional yang tidak hanya mencerminkan definisi Schilder. Citra tubuh dipandang sebagai pusat dari segala aspek fungsi manusia meliputi emosi, pemikiran, perilaku, dan hubungan. Oleh karena itu, pengaruh citra tubuh terhadap kualitas hidup sangat luas (Grogan, 2008). Menurut Germov dan William (2006), citra tubuh (body image) adalah gambaran seseorang mengenai bentuk dan ukuran tubuhnya sendiri. Gambaran ini dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran tubuh aktualnya, perasaannya tentang bentuk tubuhnya serta harapan terhadap bentuk dan ukuran tubuh yang diinginkan. Apabila harapan tersebut tidak sesuai dengan kondisi tubuh aktualnya, maka hal ini dianggap sebagai body image yang negatif. Remaja perempuan memiliki kecenderungan untuk bersikap positif terhadap tubuh mereka ketika sedang merasa mengalami kecenderungan underweight. Kepuasan remaja akan citra tubuhnya menjadi sangat penting dan dapat menunujukkan peranan yang 4

signifikan dalam memprediksi munculnya depresi, gangguan makan dan kepercayaan diri. Secara umum, remaja putri sedikit senang dengan tubuh mereka dan memiliki lebih banyak citra tubuh negatif dibandingkan remaja putra selama pubertas (Grogan, 2008). Sebagai hasil pubertas, remaja putri sering menjadi lebih tidak puas dengan tubuh mereka. Hal ini mungkin dikarenakan lemak tubuh mereka meningkat. Body image pada umumnya dialami oleh mereka yang menganggap bahwa penampilan adalah faktor yang paling penting dalam kehidupan. Hal ini terutama terjadi pada usia remaja. Mereka beranggapan bahwa tubuh yang kurus dan langsing adalah yang ideal bagi perempuan, sedangkan tubuh yang kekar dan berotot adalah yang ideal bagi laki-laki (Germov dan William, 2006). Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat (Notoatmojo, 2007:98). Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi yang bersangkutan. Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik, serta pengertian yang kurang tentang kontribusi gizi dari berbagai jenis makanan akan menimbulkan masalah kecerdasan dan produktivitas. Peningkatan pengetahuan gizi bisa dilakukan dengan program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak terhadap kebiasaan makannya (Soekirman, 2011).

5

Pengetahuan tentang gizi yang seimbang sangat penting dimiliki oleh setiap individu karena hal tersebut dapat mempengaruhi status gizi individu. Individu dengan pengetahuan gizi yang baik akan lebih memperhatikan jenis makanan dan jumlah kalori yang dibutuhkan sehingga asupan zat gizi akan lebih tercukupi. b. Teori variabel II variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (sugiyono 2017). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi remaja kelas VII. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, 2011). Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi menentukan seseorang tergolong dalam kriteria status gizi tertentu, dan merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama (Sayogo, 2006). Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat yang setinggi mungkin (Almatsier, 2006).

6

BAB III METODELOGI PENELITIAN

a. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (nursalam,2015 ). b. Kerangka konsep

Variabel independen

variabel dependen

citra tubuh dan pengetahuan tentang gizi seimbang

gizi remaja kelas VII

c. Hipotesis Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusaan masalah penelitian, dimana rumusaan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Sugiyono, 2011). Hipotesis dari penelitian ini adalah: Ha: Terdapat hubungan antara citra tubuh dan pengetahuan tentang gizi seimbang dengan status gizi remaja.

7

d. Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh remaja kelas VII SMP NEGERI 3 BIREUEN. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kelas VII SMP NEGERI 3 BIREUEN yang berjumlah 300 siswa e. Teknik pemilihan sampel Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil sebagian jumlah sampel yang diinginkan secara acak. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel dari kelas VII dengan nama dan nomor responden di tulis dikertas sejumlah populasi kemudian diundi seperti arisan, pengundian dilakukan diluar waktu penelitian. Nama dan nomor responden yang keluar pada pengundian akan ditulis dikertas untuk dijadikan data responden yang akan menjadi sampel dalam penelitian. f. Teknik penetapan jumlah sampel Menurut Notoatmodjo (2012), sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi dalam penelitian. Serta pengambilan sampel dalam penelitian perlu digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili. Berdasarkan hal tersebut, maka sampel pada penelitian menggunakan rumus slovin yaitu : rumus : n=

N 1 + N.e2

Keterangan : 8

n = jumlah sample N = jumlah populasi e = tingkat signifikan = (5%=0,05) jadi besar sample yang di ambil : n=

300

1+300 (0,05)2 n= 172

g. Analisa data 1.

Analisa univariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel, baik variabel dependen maupun variabel independen. Pada penelitian ini, peneliti menganalisa citra tubuh, pengetahuan gizi seimbang dan status gizi. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi: jenis kelamin, dan usia di SLTP Negeri 1 Wungu Madiun. 2.

Analisa multivariat

Untuk mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen, dilakukan dengan analisa multivariat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan dependen. Analisa ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan

9

untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Supranto, 2014).

REFERENSI

10

Febian Dwiduonova Wiranatha dan Supriyadi, 2015. Hubungan citra tubuh dengan kepercayaan diri pada remaja pelajar putrid di kota Denpasar. Universitas Udayana. Vol.2, no.1, 38-47. Abdurrachim, R., Eka M., dan Rusmini, Y. 2018. Hubungan Body Image Dan Sikap Terhadap Makanan Dengan Pola Makan Mahasiswi Jurusan Gizi Politeknik. Gizi Indon 2018, 41(2):117-124.

11

Similar documents

Proposal judul

Intan Alia - 102.4 KB

Judul Mila

Andi santriastuti Santri - 94.7 KB

JUDUL BUKU

sd12 - 73.9 KB

Judul Indikator Bumil

Ririn Ali - 115.8 KB

Judul Skrispi

Liyan Andriyani - 99 KB

Usul judul Mareta

Cindy Permata Citra UPGRI PLG - 78.8 KB

Seminar Proposal

Saqeena Dya - 373.2 KB

Proposal DreamCatcher

windha annisa - 340.9 KB

Usul Judul Mareta

Cindy Permata Citra UPGRI PLG - 78.8 KB

USUL JUDUL CINDY

Cindy Permata Citra UPGRI PLG - 83.6 KB

1. JUDUL FILE

ambosa - 473.3 KB

Judul Indikator TB

Ririn Ali - 212.2 KB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]