ISSN:1978-8754
JURNAL MANAJEMEN DAN ORGANISASI VOLUME IX NOMOR 11, Juni 2020 Mempublikasikan hasil penelitian ilmiah atau pemikiran yang terkait dengan pengembangan manajemen dan organisasi Diterbitkan secara berkala setiap enam bulan (DESEMBER DAN JUNI)
Alamat Redaksi/Penerbit: Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Swadharma
JL. Raya Pondok Cabe No. 36 Pondok Cabe Tangerang Selatan Telp.(021) 74704880/74704884 Fax : 021-7402432 i E-mail :
[email protected]
ISSN :1978-8754
JURNAL MANAJEMEN DAN ORGANISASI VOLUME IX NOMOR 11 Juni 2020 Mempublikasikan hasil penelitian ilmiah atau pemikiran yang terkait dengan pengembangan manajemen dan organisasi Diterbitkan secara berkala setiap enam bulan ( DESEMBER DAN JUNI)
Pelindung Penasehat Penanggung Jawab
Direktur Politeknik Swadharma Pembantu Direktur Bidang Akademik Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat
Ketua Penyunting Anggota
Slamet Soesanto., SE.,Msi Drs. Sugeng Sudaryatmo., Erman Sutandar S.E.,MM Tatyana, S.E.,M.Comm., Drs. Budi Surachwan
Mitra Bestari
Drs. Sri Wahyono, M.Si., (Jakarta) Drs. Nurhasyim, MSi.,(Jakarta) Dewi Suliantini, ST,M.M.,(Jakarta) Dra. Ina Sukaesih, M.M., (Jakarta) Drs. Tri Wijatmaka, S.E.,M.E.,(Jakarta)
Sirkulasi : Irawati Pelaksana Teknis : Gilang Salim Alamat Redaksi/Penerbit: Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Swadharma JL. Raya Pondok Cabe No.36 Tangerang Selatan Telp. (021)7402432/ 74704880-84 Fax : 7402432 Http://www.poltek-swadharma.ac.id E-mail: admin @poltek-swadharma.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera, Dengan terbitnya jurnal ilmiah volume IX No.11 Juni 2020 ini diharapkan akan terus mendorong para dosen, baik yang berlatar belakang akademisi, maupun praktisi untuk mencurahkan pemikiran-pemikiran yang brilian dalam bidang Manajemen dan Organisasi, yang mungkin selama ini masih terpendam dalam atau tersimpan dalam ‘brain’. Mudah-mudahan sebuah pemikiran yang terkait dengan pengembangan manajemen dan organisasi, atau hasil penelitian dalam bidang tersebut dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam pengembangan ilmu manajemen dan organisasi di tanah air tercinta ini. Inilah yang sebenarnya yang ingin kami capai, sehingga peran Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) dalam partisipasi sebagai lembaga riset dan pengabdian pada masyarakat mempunyai makna dan bernilai sesuai dengan visi yang diembannya. Kami (team redaksi) menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, besar harapan dari berbagai pihak memberikan masukan dan kritik yang konstruktif terhadap kami, sehingga untuk edisi berikutnya, kami bisa hadir dengan mutu yang lebih baik. Dalam kesempatan ini, bagi para akademisi, praktisi atau pakar manajemen dan organisasi yang ingin tulisannya atau hasil penulisannya dimuat, dapat menyerahkan tullisan atau hasil penelitian yang betul-betul masih original, artinya belum dimuat pada jurnal ilmiah yang lain. Demikian atas perhatian dan bantuan berbagai pihak, kami dari team redaksi Jurnal Manajemen dan Organisasi mengucapkan banyak terimakasih.
Hormat kami,
Redaksi
iii
DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………………….. Kata Pengantar…………………………………………………………………………... Daftar Isi……………………………………………………….........................................
i ii iii
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN AKTVITAS PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2015 – 2018 Suci Anggraini Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Trilogi Rosalia Nansih Widhiastuti, SE.MM., CFP® Dosen Tetap Program Studi Manajemen Universitas Trilogi …………………………………………………………... ….
1-11
LABEL HALAL, KESADARAN HALAL , RELIGIUSITAS DAN MINAT BELI PRODUK KOSMETIK HALAL Budi Suryowati,S.E.,M.M* dan Nurhasanah, S.E Dosen Tetap Program Studi Manajemen Universitas Trilogi.....................................................................................…
12-25
ANALISIS DIGITALISASI INDUSTRI, PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA. I Gusti Ayu Diah Dhyanasaridewi, SE.M.Ak Dosen Tetap Program Studi Akuntansi Politeknik Swadharma ………………………………………...………
26-39
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 101 TERHADAP RATIO RENTABILITAS BANK MUAMALAT PERIODE 2008-2016 Rita, SE.M.Ak.AK Dan Nanan Karyadi, SE.MM.Ak.CA Dosen Tetap Program Studi Akuntansi Politeknik Swadharma...........………………………………….
40-51
TATA KELOLA PEMERIKSAAN GIZI BAYI, BALITA, DAN USIA LANJUT Tannia Regina, SE,MM,dan Tatyana Dosen, Politeknik Swadharma…….......................... 52-69 HUBUNGAN IKLIMORGANISASI, EUSTRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN DI PT. PULSA INDOMEDIA PRATAMA Rosalina Ayudia, SE.MM dan Tedi Rochendi, DosenPoliteknik Swadharma...................... .70-87 ANALISIS PERBANDINGAN PELAPORAN KEUANGAN KOPERASI DENGAN PENERAPAN SAK ETAP Puput Aling Mahasiswa Program Studi Akuntansi Politeknik SwadharmaSlamet Soesanto, SE. MSi Dan Rita, SE.M.Ak.Ak Dosen Tetap Program Studi Akuntansi Politeknik Swadharma.................................…….............. 88-109 IMPLEMENTASI PAJAK FINAL PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN TARIF PERATURAN PEMERINTAH YANG LAMA DAN BARU DI PT. CENTRASOLUSI INTISELARAS Ni Made Artini, Mungky Hendriyani dan Tatyana. Dosen Politeknik Swadharma....................................................................................................... 110-129 iv
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 101 TERHADAP RATIO RENTABILITAS BANK MUAMALAT PERIODE 2008-2016 Rita, SE.M.Ak.AK Nanan Karyadi, SE.MM.Ak.CA Dosen Tetap Program Studi Akuntansi Politeknik Swadharma Abstrak Entitas syariah diindonesia pertama kali didirikan tahun 1992 ditandai dengan berdirinya bank syariah pertama yaitu Bank Muamalat, seiring perkembangan zaman banyak entitas syariah lainnya berdiri di Indonesia dengan klasifikasi perbankan, asuransi, finance/pembiayaan dan sekarang yang lagi membuming adalah wisata syariah dengan di tandai banyaknya berdirinya hotel syariah yang didirikan dengan pngembangan hampir diseluruh kota di Indonesia. Seiring dengan perkembangan Entitas syraiah perlu di pandang adanya standard yang mengatur Laporan Keuangan Entitas Syariah Tersebut dan pada tahun 2007 Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan PSAK No. 101 untuk mengatur Laporan Keuangan entitas syariah . Penelitian ini dilakukan pada bank Muamalat dengan menggunakan data kuantitatif berupa Annual repor untuk sepuluh tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2017, untuk menganalisis pengaruh penerapan PSAK No. 101 terhadap rasio rentabilitas Bank Muamalat. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa GPM,NPM,ROA dan ROE Bank Muamalat mengalami fluktuasi turun naik setiap tahunnya akan tetapi trennya cendrung menurun, namun demikian kondisi keuangan Bank Muamalat tetap dikatakan baik karena nilinya di atas rata-rata penilain BI. Kata kunci : Laporan Keuangan, PSAK No. 101, Rasio Rentabilitas Abstract The indonesian syariah entity was first established in 1992 marked by the establishment of the first Islamic bank, namely Bank Muamalat, along with the development of many other sharia entities established in Indonesia with the classification of banking, insurance, finance / financing and now more is sharia tourism with marked number of establishments sharia hotels that were established with development in almost all cities in Indonesia. In line with the development of the Shraiah Entity, it is necessary to look at the standards governing the Sharia Entity Financial Statements and in 2007 the Indonesian Accountants Association issued PSAK No. 101 to regulate sharia entity financial statements. This research was conducted at Muamalat bank by using quantitative data in the form of Annual Reports for the last ten years, namely from 2008 to 2017, to analyze the effect of applying PSAK No. 101 of Bank Muamalat's profitability ratio. The results of the analysis can conclude that Bank Muamalat GPM, NPM, ROA and ROE increase fluctuations every increase will increase the trend, however, the financial condition of Bank Muamalat continues to improve the financial condition of BI assessment banks. Keywords : Financial Statements, PSAK No. 101, Profitability Ratio
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
PENDAHULUAN Lembaga perbankan dan keuangan syariah saat ini berkem-bang dengan pesat. Perkembangan lembaga perbankan dan keuangan di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 dan beroperasi secara efektif pada tahun 1992. Berdirinya BMI, dan seiring dengan meningkatnya kesa-daran masyarakat atas pelayanan keuangan berbasiskan syariah, memotivasi lahirnya lemba-ga keuangan syariah lainnya. Sebagai contoh, pada awal tahun 1994, berdiri perusahaan asuransi syariah yang dinamakan dengan Syarikat Takaful Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh ICMI, Abdi bangsa Foundation, Bank Muamalat Indonesia, Asuransi Jiwa Tugu Mandiro dan beberapa pengusaha Muslim serta Pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Pada 1997, PT Danareksa Investment (DIM) meluncurkan reksa dana syariah yang merupakan produk pasar modal syariah pertama di Indonesia. Pada tahun 1998, dual system bank diberlakukan dengan di amande-menkanya UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 dengan UU No.10 Tahun 1998. Sistem perbankan ini membolehkan bank-bank konven-sional beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan membuka Unit Usaha Syariah (UUS) sehingga memper-cepat pertumbuhan perbankan syariah (Masterpaln Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia, 2015). Permintaan akan standar akuntansi syariah muncul seiring berkembangnya entitas syariah diindonesia. Dengan adanya Standar akuntansi syariah yang memuat tentang pedoman umum bagi manajemen entitas syariah dalam menghasilkan laporan keuangan, sehingga pemakai laporan keuangan seperti pemerintah, kreditor, investor dan masyarakat umum dapat menganalisis laporan keuangan yang disajikan, apakah informasi keuangan
yang disajikan sudah relevan dan dapat dipercaya kebenarannya. PSAK 101 pertama kali dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni 2007. PSAK ini menggantikan ketentuan terkait penyajian laporan keuangan syariah dalam PSAK 59 : Akuntansi Perbankan Syariah yang dikeluarkan pada 1 Mei 2002. Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI. Tujuan dikeluarkannya PSAK No.101 adalah untuk tujuan umum (general purpose financial statements) yaitu mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terkait. Bank Muamalat resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 Hijriah. Dalam perjalanannya, Bank Muamalat berinovasi mengeluarkan produk-produk seperti asuransi syariah, dana pensiun lembaga keuangan Muamalat dan lembaga pembiayaan syariah yakni Al-Ijarah Indonesia Finance. Memasuki 2009, Bank Muamalat mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat ini Bank Muamalat memiliki 363 kantor layanan termasuk 1 kantor cabang di Malaysia. Untuk menjunjang jaringan layanan, Bank Muamalat memiliki 1.337 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, 103 mobil kas
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
keliling, serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS). Melihat pesatnya partum-buhan bank muamalat sejak pertama kali beroperasi sampai sekarang membuat penulis ingin menganalisa apakah
dikeluarkannya PSAK no 101 berpengaruh terhadap Rasio Rentabilitas Bank Muamalat diantaranya Net Provit Margin (NPM) , Return On Investment (ROI), Return On Asset, Return On Equity (ROE) dan Earning Pershare (EPS)
Tabel 1 PerhitunganRatio Profitabilitas Bank Muamalat Periode 2008-2016 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2016
Ket
2008
GP M
2,10%
0,34 %
0,83 %
1,05%
1,30%
1,60%
0,48 %
0,54 %
0,26 %
NP M
1,41%
0,22 %
0,61 %
0,77%
0,97%
1,08%
0,19 %
0,24 %
0,25 %
RO A
1,64%
0,34 %
0,83 %
1,05%
1,30%
1,60%
0,48 %
0,54 %
0,26 %
ROE
21,45 %
5,59 %
9,77 %
13,24 %
15,84 %
11,09 %
1,50 %
2,10 %
2,22 %
Sumber : Data Olahan Batasan Masalah Pada uraian latar belakang di atas dapat terlihat bahwa pengungkapan informasi dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh entitas syariah dalam menunjukan transparasi dan kredibilitas di mata publik. . Laporan tahunan pada entitas Syariah dibagi atas tiga bagian yaitu laporan keuangan, laporan manajemen, dan laporan berkelanjutan. Terkait dengan penerapan PSAK No. 101, Banyaknya item yang diatur standarnya dalam PSAK No. 101, maka pada Penelitian ini dibatasi pada analisa
laporan keuangan bank Muamalat dalam hal ini Rasio Rentabilitas Bank Muamalat diantaranya Gross Profit Margin (GPM), Net Provit Margin (NPM) , Return On Asset, Return On Equity (ROE)
LANDASAN TEORITIS Laporan Keuangan Syariah laporan keuangan syariah menyajikan informasi mengenai entitas syariah meliputi aset, kewajiban, dana
syirkah temporer, ekuitas, pendapatan dan beban, arus kas, dana zakat dan dana kebajikan. Informasi tersebut akan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “ apakah PSAK No. 101 berpengarug terhadap meningkatnya Net Provit Margin (NPM), Return On Investment, Return On Asset, Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan syariah dengan laporan keuangan konvensional. Unsur-unsur dalam Laporan Keuangan Syariah 1) Laporan posisi keuangan( statement of financial position). 2) Laporan laba rugi (statement of income). 3) Laporan arus kas (statement of cashflows). 4) Laporan laba ditahan atau saldo laba (statement of retained earning). 5) Laporan perubahan dana investasi terikat (statement of change in restricted investment). 6) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah (statement of source and use of fund in zakat and charity fund. 7) Laporan sumber dan penggunaan dana qadhuk hasan (statement of source of fund in qard fund).
PSAK 101 tentang Laporan Keuangan Syariah Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terkait. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah (selanjutnya disebut PSAK 101) menetapkan dasar penyajian laporan keuangan bertujuan umum untuk entitas syariah. Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan atas transaksi syariah.
PSAK 101 memberikan penjelasan atas karakteristik umum pada laporan keuangan syariah, antara lain terkait: Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK; Dasar akrual; Materialitas dan penggabungan; Saling hapus; Frekuensi pelaporan; Informasi komparatif; dan Konsistensi Penyajian PSAK 101 juga memberikan penjabaran struktur dan isi pada laporan keuangan syariah, mencakup: 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan atas Laporan Keuangan Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas (Probability Ratio) juga sering dikenal dengan istilah rasio profitabilitasadalah rasio untuk mengukur tingkat perolehan keuntungan dibandingkan penjualan atau aktiva. Rasio rentabilitas bisa menilai kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang berkaitan erat dengan kelangsungan perusahaan. Rasio rentabilitas berkaitan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan. Angka rentabilitas berupa angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Kondisi atau tingkat kesehatan perusahaan juga terlihat dari rasio ini sehingga tujuan laporan keuangan bisa tercapai. Ukuran ini bisa membandingkan keberhasilan perusahaan terhadap pengelolaan investasi modal, menilai pengembalian perusahaan yang bersifat relatif terhadap resiko investasi modal serta membandingkan pengembalian investasi modal terhadap investasi alternatif. Obligasi pemerintah biasanya akan memberi nilai pengembalian minimum karena berisiko rendah. Investasi yang lebih riskan pada
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
umumnya menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Analisis pengembalian investasi modal ini dibandingkan dengan laba perusahaan atau ukuran kinerja lainnya terhadap sumber pendanaan perusahaan. Analisis jenis ini juga bisa menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pedanaan, membayar kreditor, dan memberikan imbalan kepada pemilik. Jenis Jenis Rasio Rentabilitas 1. Profit Margin Rasio ini benar-benar menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba bersih pada tingkat penjualan tertentu yang terlihat langsung pada analisis common size pada laporan laba rugi yang tepatnya berada pada baris terakhir. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biaya atau ukuran efisiensi pada periode tertentu sehingga perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi akan terlihat. Rasio ini menilai dari laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio yang semakin besar berarti kondisi perusahaan semakin baik karena laba perusahaan cukup tinggi. Ada 2 rumus untuk mencari profit margin sebagai berikut. a. Gross Profit Margin (GPM) Gross Profit Margin atau Margin Laba Kotor yaitu perhitungan dengan membandingkan antara laba kotor perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai dalam periode tertentu yang sama. Laba kotor yang dicapai ini berupa setiap rupiah penjualan. Nilai rasio yang semakin besar berarti kondisi keuangan peru-sahaan semakin baik. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk menggantikan biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Rumus Gross Profit Margin sebagai berikut.
GPM = Laba Kotor Penjualan Bersih x 100%
/
b. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih yaitu perhitungan dengan mem-bandingkan antara laba bersih yang dihasilkan perusahaan yang berasal dari penjualan terhadap efisiensi seluruh kegiatan seperti produksi, admi-nistrasi, pemasaran, penda-naan, penentuan harga dan manajemen pajak. Semakin tinggi rasio ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba juga tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Jika rasio bernilai rendah maka penjualan juga rendah berdasarkan tingkat biaya tertentu atau kemungkinan lainnya biaya yang dike-luarkan perusahaan terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu. Rumus Net Profit Margin sebagai berikut. NPM = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan Bersih x 100% 2. Return On Assets (ROA) Return On Assets merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan meng-gunakan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam ROA, laba yang diukur berupa laba kotor sebelum bunga dan pajak atau EBIT dari aktiva yang dipakai. Semakin besar rasio ini maka kondisi perusahaan semakin baik. Rasio ini disebut juga rentabilitas ekonomis yang mengindikasikan kemampuan asset yang dimiliki untuk memperoleh tingkat pengembalian atau pendapatan. Rentabilitas Ekonomi dengan kata lain menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba sehingga efektifitas perusahaan dalam
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
memanfaatkan seluruh sumber daya bisa terlihat. Rumus ROA sebagai berikut. ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Aktiva x 100% 3. Return on Equity(ROE) Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas berupa pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) terhadap modal yang telah diinvestasikan pada suatu perusahaan. Return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif serta mengukur laba dari investasi pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menampilkan rentabilitas modal atau rentabilitas usaha. Return on equity bisa dihitung dengan rumus berikut ini. ROE = Laba bersih setelah pajak / ekuitas X 100% Rasio rentabilitas berperan penting dalam menilai kondisi perusahaan yang berhubungan dengan cara membuat laporan keuangan terkait dalam perolehan laba sehingga kinerja dan fungsi laporan keuangan bisa terlihat. Perusahaan dengan manajemen yang bagus maka bisa memanfaatkan berbagai asset dan aktiva untuk meraih laba semaksimal mungkin sesuai standar akuntansi keuangan. METODE PENELITIAN Penelitian menurut Zikmund (2013:5), adalah penerapan sebuah metode ilmiah yang berfungsi untuk menemukan kebenaran mengenai fenomena bisnis yang dapat menafsirkan sebuah peluang bisnis, masalah bisnis, pengevaluasian kegiatan dan memantau kinerja sumber daya manusia. Menurut Sugiyono (2012:7). Metode kuantitatif
adalah metode penelitian lama sehingga sudah menjadi tradisi digunakan sebagai metode untuk melakukan sebuah penelitian. Metode yang digunakan untuk meneliti sampel dari populasi yang ditentukan. Menurut Sukmadinata (2006:72) menjelaskan penelitian deskriptif adalah bentuk penelitian yang mendeskripsikan kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena yang ada, baik alami maupun buatan manusia. Penelitian deskriptif ini tidak hanya terbatas dengan pengumpulan dan penyusunan data saja, akan tetapi meliputi anlaisis dan interpretasi tentang arti dari data tersebut. Menurut Sugiyono (2013) statistik deskriptif adalah penganalisisan sebuah data menggunakan sebuah statistik dengan mendeskripsikan data dengan tujuan yang diinginkan oleh penulis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profitabilitas adalah kemampuan bank untuk untuk memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Dalam perhitungan rasiorasio profitabilitas ini basanya dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada laporan laba rugi dengan pos-pos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan.Adapun rumus-rumus perhitungan ratio profitabilitas bank yang sering digunakan adalah sebagai berikut: 1. Gross Profit Margin (GPM) Gross Profit Margin atau Margin Laba Kotor yaitu perhitungan dengan membandingkan antara laba kotor perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai dalam periode tertentu yang sama. Laba kotor yang dicapai ini berupa setiap rupiah penjualan. Nilai rasio yang semakin besar berarti kondisi keuangan perusahaan semakin baik. Kemampuan peru-sahaan dalam menghasilkan laba untuk menggantikan biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Rumus Gross Profit Margin sebagai berikut. GPM = Laba Kotor / Penjualan Bersih x 100%
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
Tabel 2 Perhitungan Ratio Gross Provit Margin Bank Muamalat Tahun 2008-2016 TAHUN
LABA KOTOR
PENJUALAN BERSIH
2008 309.098.374
231.076.707
279.698.131
371.670.266
354.796.740
2011
2012
2,10%
100%
0,34%
100%
0,83%
100%
1,05%
100%
1,30%
100%
1,60%
100%
0,48%
100%
0,54%
100%
0,26%
402.691.668
2013 708.676.309
100%
231.150.228
2010
521.841.321
GPM
147.129.137
2009 78.707.569
100%
441.960.363
2014 150.175.947
313.514.925
167.132.794
311.893.892
85.766.468
324.813.140
2015
2016
Sumber : Data Olahan GPM tahun 2016 berarti bahwa kemampuan PT.BPR Harau Payakumbuh efisien dalam melakukan kegiatan operasinya, ini dapat dilihat dari NPM sebesar 26% dengan analisa bahwa setiap Rp. 1,00 laba bersih yang
diterima berasal dari pendapatan operasional sebesar 0,26. Dari analisa NPM dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja bank mengalami penurunan.
Tabel 3 Perhitungan Net Profit Margin Bank Muamalat Tahun 2008-2016
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
TAHUN
LABA SERSIH SETELAH PAJAK
PENJUALAN BERSIH
2008 207.210.886
50.192.311
231.150.228
170.938.736
279.698.131
273.621.603
354.796.740
2010
2011
2012
100%
1,41
100%
0,22
100%
0,61
100%
0,77
100%
0,97
100%
1,08
100%
0,19
100%
0,24
100%
0,25
402.691.668
2013 475.846.659
441.960.363
58.916.694
313.514.925
74.492.188
311.893.892
2014
2015
2016 80.511.090
NPM
147.129.137
2009
389.414.422
100%
324.813.140
Sumber Data : Net Profit Margin
1. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih yaitu perhitungan dengan membandingkan antara laba bersih yang dihasilkan perusahaan yang berasal dari penjualan terhadap efisiensi seluruh kegiatan seperti produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga dan manajemen pajak. Semakin tinggi rasio ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba juga tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Jika rasio bernilai rendah maka penjualan juga rendah berdasarkan tingkat biaya tertentu atau kemungkinan lainnya biaya yang dikeluarkan perusahaan
terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu. Rumus Net Profit Margin sebagai berikut. NPM = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan Bersih x 100% NPM tahun 2016 berarti bahwa kemampuan PT.BPR Harau Payakumbuh efisien dalam melakukan kegiatan operasinya, ini dapat dilihat dari NPM sebesar 25 %% dengan analisa bahwa setiap Rp. 1,00 laba bersih yang diterima berasal dari pendapatan operasional sebesar 0,25.
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
Dari analisa NPM dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja bank mengalami penurunan. 2. Return On Assets (ROA) Return On Assets merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam ROA, laba yang diukur berupa laba kotor sebelum bunga dan pajak atau EBIT dari aktiva yang dipakai. Semakin besar rasio ini maka kondisi perusahaan semakin baik. Rasio ini
disebut juga rentabilitas ekonomis yang mengindikasikan kemampuan asset yang dimiliki untuk memperoleh tingkat pengembalian atau pendapatan. Rentabilitas Ekonomi dengan kata lain menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba sehingga efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya bisa terlihat. Rumus ROA sebagai berikut. ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Aktiva x 100%
Tabel 4 Perhitungan Return On Asset Bank Muamalat Tahun 2008-2016 TAHUN
LABA SERSIH SETELAH PAJAK
TOTAL ASSET 12596715373
2008
100%
ROA
100%
1,64%
100%
0,31%
100%
0,80%
100%
0,84%
100%
0,87%
100%
0,87%
100%
0,09%
100%
0,13%
100%
0,14%
207.210.886 2009 50.192.311
16.027.178.859
2020
2011
170.938.736
21.400.793.090
273.621.603
32.479.506.528
389.414.422
44.854.413.084
475.846.659
54.694.020.564
2012
2013
2014 58.916.694
62.442.189.696
2015 74.492.188
57.172.587.967
2016 80.511.090
55.786.397.505
Sumber Data : Olahan ROA tahun 2016 berarti bahwa kemampuan Bank Muamalat efisien dalam melakukan kegiatan operasinya, ini dapat dilihat dari ROA sebesar 0,14% dengan analisa bahwa setiap Rp. 1,00 laba bersih yang diterima berasal dari JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
total aktiva sebesar 0,14. Dari analisa ROA dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja bank mengalami penurunan karena ROA Bank Muamalat turun setiap tahunnya. Semakin menurunnya laba bersih yang diterima dari total aktiva
disebabkan karena terlalu besarnya kredit yang diberikan tidak diimbangi dengan pengembalian kredit yang mnyebabkan pendapatan bunga yang akan diterima menurun. Sehingga persentase laba bersih dibandingkan total aktiva menjadi sedikit. 3. Return on Equity(ROE) Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas berupa pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa
maupun pemegang saham preferen) terhadap modal yang telah diinvestasikan pada suatu perusahaan. Return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif serta mengukur laba dari investasi pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menampilkan rentabilitas modal atau rentabilitas usaha. Return on equity bisa dihitung dengan rumus berikut ini. ROE = Laba bersih setelah pajak / ekuitas X 100%
Tabel 5 Perhitungan Return On Equity Bank Muamalat Tahun 2008-2016 TAHUN
LABA SERSIH SETELAH PAJAK
TOTAL EQUITY
100%
ROE
100%
21,45%
898.034.844
100%
5,59%
2008
207.210.886
2009
50.192.311
2020
170.938.736
1.749.157.222
100%
9,77%
2011
273.621.603
2.067.401.205
100%
13,24%
2012
389.414.422
2.457.989.411
100%
15,84%
2013
475.846.659
4.291.093.718
100%
11,09%
2014
58.916.694
3.928.411.512
100%
1,50%
2015
74.492.188
3.550.563.883
100%
2,10%
3.618.746.556
100%
2,22%
2016
80.511.090
966.179.634
Sumber : Data Olahan
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
ROE tahun 2016 berarti bahwa kemampuan Bank Muamalat efisien dalam melakukan kegiatan operasinya, ini dapat dilihat dari ROE sebesar 2,22% dengan analisa bahwa setiap Rp. 1,00 laba bersih yang diterima diukur dari modal sebesar 0,22. Dari analisa ROE dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja bank mengalami penurunan karena ROE Bank Muamalt turun setiap tahunnya dari yang diharapkan. Semakin menurunnya laba bersih yang diterima dari modal sendiri disebabkan karena total pendapatan operasional yang menurun setiap tahunnya, dan biaya-biaya operasional meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian dilakukan pada Bank Muamalat dengan mengambil sampel berupa Annual Report Bank Muamalat dari tahun 2008 sampai dengan 2016. Berdasarkan hasil analisis pada halaman sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari rasio NPM Bank Muamalat tahun 2018-2016 kemampuan bank menurun dalam menghasilkan laba bersihnya. Apabila semakin besar akan semakin baik tetapi hal ini dapat dijadikan ukuran yang representatif, karena laba yang diperoleh tersebut juga harus dibandingkan dengan besarnya jumlah dana yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. . 2. Dari rasio ROA Bank Muamalat tahun 2018-2016 menurun setiap tahunnya, walaupun demikian kinerja BPR Harau Payakumbuh tetap baik karena nilainya masih di atas rata-rata penilain BI. Apabila ROA semakin rendah bank tidak akan bisa beroperasi dengan efektif dan efisien dalam memanfaatkan asset yang dimilikinya dalam menghasilkan keuntungan. 3. Dari rasio Bank Muamalat tahun 2018-2016 mengalami penu-runan,
sehingga kemampuan bank dalam mengasilkan laba bersih dari modalnya rendah. Namun ROE tersebut tetap dikatakan baik karena nilinya di atas rata-rata penilain BI. Daftar Pustaka Arikunto,S. 2009. Metodelogi Penelitian (edisi revisi). Yogyakarta: Bina Aksara Budiyono. 2004. Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS Bungin,
Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmuilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Muhammad, 2005. Pengantar Akuntansi Syariah Edisi 2. Salemba Empat Jakarta: Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. PSAK No. 101, 2007 Tentang Laporan Keuangan Entitas Syariah, Salemba Empat, Jakarta Nurhayati Sri, 2009, Akuntansi Syariah di Indonesia edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Suwiknyo, 2010. Pengantar Akuntansi Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII.
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
Zikmund,Wiliam.G.et.al. (2013). Integrating Marketing Strategy and Information Technology. New Jersey: John Wiley and Sons
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020
JURNAL KOMPLESITAS VOLUME.IX . NO.:11, JUNI 2020