jurnal paw

  • Uploaded by: ansar
  • Size: 166.4 KB
  • Type: PDF
  • Words: 2,162
  • Pages: 5
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

Modul Aplikasi Arduino Sensor Suhu, Cahaya, dan Potensiometer ABD RACHMAN.A1, MUHAMMAD IQBAL SAM2,…….. 1,2

POLITEKNIK BOSOWA Jln. Kapasa Raya No.23 Makassar E-mail : [email protected], [email protected],..... 1,2

Abstract Metode lama proses belajar mengajar mata kuliah praktik sensor dan akuator pada laboratorium Teknik Mekatronika masih menggunakan papan project atau biasa disebut projectboard untuk merangkai rangkaian percobaan, rangkaian percobaan yang kompleks dapat menyulitkan praktikan serta besarnya persentase kesalahan yang dapat terjadi menyebabkan prose belajar mengajar kurang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena sarana penunjang berupa media pembelajaran terskait belum tersedia sehingga dirancanglah Trainer Kit Sensor suhu, sensor cahaya, dan potensiometer berbasis Arduino dengan metode penelitian SDLC( System Development Life Cylce ) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: Perencanaan, Analisis ,perancangan, Implementasi, Uji coba serta Pengelolaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran ini terdiri dari beberapa gabungan PAW( Proyek Awal )dari kelompok lain yaitu : system pengontrolan motor , seven segmen, penggunaann LCD dan Keypad, system pengontrolan Bluetooth dan Wireless, serta pengaplikasian speacker menggunakan arduino. Berdassarkan hasil uji coba dan analisis diketahui bahwa trainer kit bekerja dengan baik dan layak untuk digunakan pada laboratorium untuk mempermudah praktikan memahami prinsip kerja, karakteristik dan aplikasi beberapa komponen menggunakan Arduino sebagai wujud mahasiswa siap siaga mengahadapi dunia industry. Kata kunci : Trainer Kit , Arduino , Sensor, Media pembelajaran, Praktikan I. PENDAHULUAN

kesalahan yang dapat terjadi menyebabkan proses belajar mengajar kurang efektif dan efesien. Berdasarkan uraian tersebut dibuatlah Proyek Awal yang berjudul “Pengaplikasian Sensor Cahaya, Sensor Suhu, dan Potensiometer dalam bentuk Trainer Kit“ sebagai media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran praktikum mata kuliah sensor dan akuator. Media pembelajaran ini berfungsi untuk memenuhi proses belajar mengajar lebih terencana dengan baik sehingga mahasiswa dapat memahami proses pembelajaran lebih mudah terkait karakteristik, prinsip kerja kerja dan aplikasi sensor terhadap objek yang dideteksi secara langsung.

A. Latar Belakang Masalah Politeknik Bosowa meupakan salah satu lembaga pendidikan vokasi yang menyelenggarakan program pendidikan professional jenjang Dipoloma III Aahli Madya berbasis industri. Lembaga pendidikan ini diharapkan dapat mencetak tenaga ahli professional setingkat D-III yang berkualitas dan siap pakai dalam bidangnya untuk menghadapi perkembangan dunia industri. Haltersebut diwujudkan dengan menerapkan system pembelajaran engan perbandingan 70% praktik dan 30% teori besarnya persentase pembelajran praktik yang diterapkan lembaga pendidikan tersebut dituntut untuk memenuhi kelengkapan laboratorium dengan media pembelajaran sebagai penunjang proses pembelajaran. Pada laboratorium Program Studi Teknik Mekatronika, media instrumentasi sensor dan akuator belum tersedia. Berdasarkan metode pembelajaran praktik sensor dan akuator angkatan sebelumnya, khususnya pada materi pengaplikasian sensor cahaya, sensor suhu , dan potensiometer praktiknya hanya menggunakan papan project atau protoboard untuk merangkai percobaan, rangkaian percoban yang kompleks dapat menyulitkan praktik serta besarnya persentase

A. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah : 1. Bagaimana cara membuat aplikasi sensor cahaya, sensor suhu, dan potensiometer dalam bentuk trainer kit. 2. Bagaimana cara memprogram Arduino UNO R3 untuk aplikasi sensor cahaya, sensor suhu, dan potensio meter. B. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada alat yang akan dibuat, yaitu:

1

1. Mikrokontroler yang digunakan pada pembuatan aplikasi sensor cahaya, sensor suhu, dan potensio meter ini Arduino UNO R3. 2. Barang yang digunakan untuk menguji sensor cahaya dan sensor suhu. 3. Pengaturan keluaran dari potensio meter.

a.      Linearitas Dalam hal ini linier adalah hubungan antara besaran input yang dideteksi menghasilkan besaran output dengan hubungan berbanding lurus dan dapat digambarkan secara grafik

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Dapat membuat sebuah aplikasi sensor cahaya, sensor suhu, dan potensio meter berbasis Arduino UNO R3. 2. Dapat memprogram sensor cahaya, sensor suhu, dan potensio meter.

membentuk garis lurus. Banyak sensor sinyal keluarannya berubah secara kontinyu sebagai tanggapan (response) terhadap masukan yang berubah secara kontinyu juga. Contohnya, sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai

B. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan dicapai, Yaitu: 1.Bagi Mahasiswa, menambah pengalaman dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan keahlian (skill) mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran sebelumnya. 2.Bagi Instansi, Membantu kegiatan belajar dan mengajar bagi guru serta siswa SMK. Bagi Ilmu Pengetahuan, dapat menghasilkan suatu alat teknologi yang baru sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dapat mengikuti perkembangan zaman

dengan panas yang dirasakannya. Kasus seperti ini, dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan

keluaran

dibandingkan

dengan

masukannya berupa sebuah grafik.

. Gambar 1.1 dan 1.2. Grafik Keluaran dari Transduser

B. TEORI DASAR

Panas.

A. Sensor Sensor merupakan sebuah piranti yang

Pada gambar grafik diatas {a} Tangapan

digunakan unutk mendeteksi adanya perubahan

Linier terlihat setiap perubahan T diikuti oleh

lingkungan fisis atau kimia.

perubahan V yang diyatakan dalam persamaan

Sensor adalah suatu peralatan yang

garis lurus yang kontinyu. Sedangkan gambar

berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau

{b} Tanggapan Non Linier perubahan T dikuti

sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu

dengan

energi sepeti energi listrik, energi fisika, energi

membentuk hubungan persamaan garis lurus..

perubahan

V

kimia , energi biologi, energi mekanik dan

b.      Sensitivitas.

sebagainya. Sensor berperan penting dalam

Dalam

hal

ini

akan

tetapi

sensitivitas

tidak

adalah

sistem instrumentasi yang sangat dibutuhkan

perbandingan antara sinyal keluaran atau respon

sebagai sistem kendali otomatis dalam dunia

transduser terhadap perubahan masukan atau

industri, sehingga materi instrumentasi sensor

variable yang diukur.

sangat dibutuhkan mahasiswa. Dalam memilih

Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh

peralatan sensor dan aktuator yang tepat dan

kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.

sesuai dengan sistem yang akan dideteksi maka

Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan

perlu diperhatikan persyaratan umum sensor,

bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran

yaitu; linearitas, sensitivitas, dan tanggapan

dibandingkan

waktu.

Beberapa sensor panas dapat memiliki kepekaan

unit

perubahan

masukan”.

yang dinyatakan dengan “satu volt per derajat”, 2

yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan “dua volt per derajat”, Gambar 1.3 dan 1.4 temperatur Berubah Secara

yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari

Kontinyu.

sensor yang pertama. Linieritas

sensor

Ada bermacam cara untuk menyatakan juga

mempengaruhi

tanggapan frekuensi sebuah sensor. Misalnya

sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya

“satu milivolt pada 500 hertz”. Tanggapan

linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan

pengukuran

keseluruhan.

frekuensi dapat pula dinyatakan dengan “decibel

Sensor

(db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran

dengan tanggapan pada gambar diatas {b}

pada frekuensi tertentudengan daya keluaran

Tangapan Non Linier akan lebih peka pada

pada frekuensi referensi.

temperatur yang tinggi daripada temperatur yang

d.      Jangkauan.

rendah.

Salah satu criteria untuk memilih sensor

c. Tanggapan Waktu (time response).

adalah kesanggupan mengindera sesuai denga

Dalam hal ini tanggapan waktu adalah seberapa perubahan

cepat

tanggapan

masukan.

sensor

Contohnya,

yang diperlukan. Contohnya sebuah alat ukur

terhadap

akan digunakan untuk pengukuran suhu di sekitar

instrumen

ruang pertemuan yaitu suhunya antara 35 derajat

dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah

Celcius – 160 derajat celcius, dilihat dari

sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur

dan

keluarannya

adalah

jangkauan ukurannnya dapat dipilih sensor NTC,

posisi

PTC, Transistor, Dioda dan IC Hibrid. 

merkuri. Misalkan perubahan temperatur terjadi

g.      Tanggapan Dinamik Yang Baik.

sedikit demi sedikit dan kontinyu terhadap

Keluaran segera mengikuti masukan dengan

waktu, seperti tampak pada gambar dibawah ini

bentuk dan besar sama.

{a}Perubahan Lambat. Frekuensi adalah jumlah

1. Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

siklus dalam satu detik dan diberikan dalam Sensor cahaya merupakan suatu piranti yang

satuan hertz (Hz).{ 1 hertz berarti 1 siklus per

mampu mendeteksi perubahan fenomena berupa

detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per detik].

cahaya. Sensor cahaya yang banayak digunakan

Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat

saat ini antara lain adalah LDR. LDR (Light

temperatur berubah secara lambat, termometer

Dependent Resistor) terbentuk dari Cadium

akan mengikuti perubahan tersebut dengan

Sulfide (CDS) yang dihasilkan dari serbuk

“setia”. Tetapi apabila perubahan temperature

keramik, LDR merupakan salah satu jenis

sangat cepat lihat gambar {b} Perubahan Cepat,

resistor yang nilai hambatannya bergantung pada

maka tidak diharapkan akan melihat perubahan

intensitas cahaya yang diterimanya.

besar pada termometer merkuri, karena ia bersifat lamban dan hanya akan menunjukan temperature rata-rata.

3

yang memiliki presisi tinggi dan menghasilkan tegangan keluaran yang linier, sebanding dengan suhu yang diukur dalam satuan derajat Celcius ( O

C). IC LM35 tidak memerlukan kalibrasi

ekstrenal untuk menghasilkan akurasi yang tepat pada jangka suhu antara 0 oC sampai 150 OC. Hal ini berarti pada suhu 0 ( OC), sensor ini akan mengasilkan tegangan keluaran sebesar 0 V, sedangkan pada suhu 150 oC akan menghasilkan Gambar 1.5 data sheet sensor cahaya (LDR)

tegangan keluaran sebesar 1 V. Pada setiap

Prinsip kerja LDR adalah nilai

perubahan

suhu

sebesar

1

O

C

akan

resistansi LDR akan berkurang pada saat

mengakibatkan

memperoleh cahaya atau dalam kondisi terang

10mV, dengan demikian sensor suhu ini tidak

dan nilai resistansi LDR akan bertambah pada

perlu

saat tidak memperoleh cahaya atau dalam kondisi

keluarannya telah sebanding dengan kenaikan

gelap. Dengan kata lain, LDR (Light Dependent

suhu dalam skala derajat Celcius

Resistor) berfungsi untuk menghantarkan arus

merupakan komponen bertipe TO-92, dimana

listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya

bentuk dan ukurannya mirip transistor berdaya

(kondisi terang) dan menghambat arus listrik jika

rendah.

kenaikan

dikalibrasi

lagi

tegangan karena

sebesar tegangan

o

C. LM35

tidak memperoleh sejumlah intensitas cahaya 3.

(kondisi gelap).

Potensiometer (POT)

semikonduktor

Potensiometer adalah resistor tiga terminal

beresistansi tinggi. Jika cahaya dengan jumlah

dengan sambungan geser yang membentuk

yang cuckup tinggi diserap oleh semikonduktor

pembagi tegangan dapat disetel . Jika hanya dua

maka elektron akan meloncat kepita konduksi.

terminal yang digunakan (salah satu terminal

Elektron

tetap dan terminal geser), potensiometer berperan

LDR

dibuat

dari

bebas

bahan

yang

dihasilkan

mengalirkan

listrik,

sehingga

resistansinya.

Besar

tahanan

akan

sebagai resistor variabel atau Rheostat.

menurunkan dalam

Prinsip kerja (cara kerja) potensiometer yaitu

kegelapan mencapai jutaan Ohm dan turun

sebuah elemen resistif yang membentuk jalur

sampai beberapa ratus Ohm

dalam keadaan

(track) terminal di kedua ujungnya. Sedangkan

terang. LDR dapat digunakan dalam suatu

terminal lainnya (biasanya berada di tengah)

rangkaian pembagi tegangan yang berubah-ubah

adalah penyapu (Wiper) pada jalur elemen

sesuai dengan intensitas cahaya.

resistif (Resistive). Pergerakan penyapu (Wiper)

LDR

pada jalur elemen resistif inilah yang mengatur 2.Sensor suhu LM35

naik-turunnya

Sensor suhu LM35 merupakan sensor yang

Nilai

Resistansi

sebuah

Potensiometer.

berbentuk Integrated Circuit (IC) yang memiliki

Fungsi-fungsi potensiometer yaitu, dengan

3 pin berfungsi untuk mengubah besaran fisis

kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau

berupa temperatur atau suhu menjadi besaran

hambatan , Potensiometer sering digunakan

elektris dalam bentuk perubahan tegangan, IC

dalam rangakaian atau peralatan Elektronika

LM35 memiliki fungsi dasar sebagai sensor suhu

dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

4

1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier,

[2]

Tape mobil, DVD Player.

[3]

2.

Sebagai

pengatur

tegangan

pada

[4]

rangakaian power supply. [5] 3. Sebagai pembagi tegangan. 4. Aplikasi Switch TRIAC. 5.Digunakan

sebagai

[6] Joystick

pada

Tranduser.

[7]

6.Sebagai pengendali level sinyal. C.

HASIL DAN PEMBAHASAN

[8]

D. PENUTUP Kesimpulan Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan penelitian. Berdasarkan kedua hal tersebut dikembangkan pokokpokok pikiran baru yang merupakan esensi dari temuan penelitian.

[9]

[10]

Saran Saran disusun berdasarkan temuan penelitian yang telah dibahas. Saran dapat mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan/atau penelitian lanjutan. Ucapan Terima Kasih Jika perlu berterima kasih kepada pihak tertentu, misalnya sponsor penelitian, nyatakan dengan jelas dan singkat, hindari pernyataan terima kasih yang berbungabunga.

[1]

[2]

[3]

E. DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan yang disajikan dalam batang tubuh artikel. Artinya, sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka benar-benar dirujuk dalam batang tubuh artikel. Sebaliknya, semua acuan yang telah disebutkan dalam artikel harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Pustaka yang dirujuk diusahakan terbitan paling lama sepuluh tahun terakhir dengan jumlah pustaka primer paling sedikit sepuluh pustaka. Sumber dituliskan dengan mengikuti tatacara yang dikeluarkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Cara penulisan ini dikategorikan berdasarkan jenis sumber pustaka yang digunakan seperti contoh berikut: [1] Oliviero, Andrew and Woodward, Bill, “Cable Design” in Cabling The Complete Guide To Copper and Fiber Optic Networking, 4th ed.

[4]

5

United State of America : Wiley Publishing, Inc, 2009. pp. 19 – 33. J. Moran, Michael and Shapiro, H.N., Fundamentals Of Engineering Thermodynamics, 2nd ed. United States of America : John Wiiley and Son,1993. B. Stanley, et al., C++ Primer, Fourth Edition, Massachusetts : Addison Wesley Professional, 2005. Bell, A. Graham, “Performance Tuning”, in Theory and Practise – Four Stroke, First Edition, United of Kingdom : Haynes Publishing, 1981. Editor, Abdul Basri Saifuddin,et al., Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Ibu melahirkan dan Bayi lahir, 1st ed.,  Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2002 Utari, Setiya and Sarah, Lia Laela, “Pengembangan Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” in Seminar Nasional Pendidikan IPA, FPMIPA UPI – JICA Bandung, 2010. pp. 56-70. R. E. Kalman, “New results in linear filtering and prediction theory,” J. Basic Eng., ser. D, vol. 83, pp.95-108,Mar.1961. Dirgagautama, Erdo and Saputro, Nico, “Penerapan Algoritma Genetik Pada Permainan Catur Jawa”, J.Integral. vol.9, pp. 17-26, Mar. 2004. W. Rafferty, Ground antennas in NASA’s deep space telecommunications,” Proc. IEEE vol. 82, pp. 636-640, May 1994. Koza, John.(2001, Nov.8) Operators of Genetic Algorithm[online].Available http://www.cs.felk.cvut.cz/~xobitko/ga/operators.h tml. R. J. Vidmar. (1994). On the use of atmospheric plasmas as electromagnetic reflectors [Online]. Available FTP: atmnext.usc.edu Directory: pub/etext/1994 File: atmosplasma.txt S. H. Gold. (1995, Oct. 10). Inter-Network Talk [Online]. Available e-mail: COMSERVE@RPIECS Message:Get NETWORK TALK V. Meligna. (1993, June 11). Periodic table of elements [Online]. Available Telnet: Library.CMU.edu Directory:Libraries/Reference Works File: Periodic Table of

Similar documents

jurnal paw

ansar - 166.4 KB

PAW Final Project

Ali - 93.2 KB

jurnal Zaini

Mas joo - 266.3 KB

JURNAL 2

Risma Regista - 333.8 KB

Cost Jurnal

Warung Makjang - 109.4 KB

Jurnal Asli

Shalsabilillah Defia Putri - 372.2 KB

review Jurnal

김티나 - 328.4 KB

Jurnal Echa

Tiara Widistia - 1.7 MB

Contoh jurnal

Septy Amorrinda - 56.4 KB

jurnal 2

Dha Dina Sevofration - 644.6 KB

jurnal psikolog

Mesti Kajen - 136.8 KB

JURNAL 1

Risma Regista - 335.9 KB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]