* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
MODUL PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK
BAB I PENGANTAR RPL
Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perangkat lunak 2. Mahasiswa mampu menjelaskan analisis sistem dalam rekayasa perangkat lunak 3. Mahasiswa mampu menjelaskan objek data, atribut dan hubungan antar objek Keluaran Pembelajaran (Skill) 1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian perangkat lunak. 2. Agar mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan contoh jenis dan aplikasi perangkat lunak 3. Agar praktikan bisa membedakan antara objek data, atribut dan hubungannya.
TEORI A. Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak kini sudah menjadi kekuatan yang menentukan. Perangkat lunak menjadi mesin yang mengendalikan pengambilan keputusan di dalam dunia bisnis, berfungsi sebagai dasar dari semua bentuk pelayanan serta penelitian keilmuan modern. Saat ini perangkat lunak memiliki dua peran. Di satu sisi berfungsi sebagai sebuah produk, dan di sisi lain sebagai kendaraan yang mengantarkan sebuah produk. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan Perangkat Lunak? Perangkat Lunak (Software) adalah (1) Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional. (3) Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. Sedangkan yang dimaksud dengan Rekayasa Perangkat Lunak adalah Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal
requirement capturing (analisa kebutuhan pengguna), specification (menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna), desain, coding, testing sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Jadi yang perlu digaris bawahi, Rekayasa Perangkat Lunak merupakan serangkaian proses yang amat panjang untuk membuat atau menciptakan suatu perangkat lunak, bukan merupakan cabang ilmu Computer Science yang mempelajari tentang technical coding. B. OBJEK DATA, ATRIBUT DAN RELASI Model data terdiri dari tiga informasi yang saling tergantung : objek data, atribut yang menggambarkan objek data tersebut, dan hubungan yang menghubungkan objek data yang satu dengan yang lain. Objek data (entity) adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Dengan informasi gabungan kita mengartikan sesuatu yang memiliki sejumlah sifat atau atribut yang berbeda. Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan detail tentang entity atau relationship tersebut sehingga dapat dibedakan. Relasi adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih objek data (entity). SKENARIO Tentukan objek, atribut dan relasi pada gambar (2.1)
Gambar 2.1 Pemeriksaan Step 1 Tentukan objek data dari gambar (2.1) Objek = Dokter dan Pasien
Step 2 Tentukan atribut yang dimiliki. Dokter = NIP, nama, alamat, spesialisasi Pasien = NoRM, nama, alamat, jenis_kelamin, tgl_lahir, gol_darah Step 3 Tentukan relasi dari kedua objek tersebut Relasi = Dokter memeriksa Pasien (memeriksa merupakan nama relasi)
LATIHAN 1. Sebutkan contoh-contoh perangkat lunak beserta kegunaanya. 2. Tuliskan objek, atribut dan relasi dari gambar 2.2
Gambar 2.2 Mobil berjalan 3. Seorang pengendara sepeda motor melakukan pelanggaran dijalan raya karena melewati garis marka. Polisi menghentikan laju pengendara dan mengenakan sanksi sesuai dengan undang-undang. Tentukan objek, atribut dan relasi dari deskripsi tersebut.
BAB II ANALISIS SISTEM
Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian analisis sistem 2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan analisis sistem 3. Mahasiswa mampu menjelaskan analisis kebutuhan sistem dalam rekayasa perangkat lunak Keluaran Pembelajaran (Skill) 1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tahapan analisa sistem dalam rekayasa perangkat lunak dengan benar 2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tujuan analisa sistem dalam rekayasa perangkat lunak dengan benar 3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan analisis kebutuhan sistem dalam rekayasa perangkat lunak dengan benar 4. Agar mahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan fungsional dan non fungsional dalam rekayasa perangkat lunak dengan benar Teori A. ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah kegiatan untuk mendefinisikan kebutuhan terkait sistem yang akan dikembangkan. Orang yang bertugas menganalisis sistem disebut sebagai system analist. a. Tahapan Analisis Sistem Dalam melakukan analisis sistem tahapan yang dilalui adalah : 1.
IDENTIFY mengidentifikasi masalah
2.
UNDERSTAND memahami kerja sistem yang ada
3.
ANALYZE menganalisis sistem
4.
REPORT membuat laporan hasil
b. Tujuan dari analisis sistem antara lain :
•
Menjabarkan kebutuhan pemakai
•
Meletakkan dasar-dasar untuk proses perancangan perangkat lunak
•
Mendefinisikan semua kebutuhan pemakai sesuai dengan lingkup kedua
belah pihak B. ANALISIS KEBUTUHAN a. Analisis Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) Merupakan kegiatan dalam mendeskripsikan fungsionalitas atau layanan yang diharapkan akan diberikan oleh sistem. Persyaratan fungsional untuk sistem perangkat lunak bisa dinyatakan dalam sejumlah cara. Persyaratan tersebut bergantung pada jenis perangkat lunak, user yang menggunakan, dan jenis sistem yang akan dikembangkan. Contoh : Terdapat sejumlah persyaratan fungsional untuk sistem perpustakaan (Kotonya dan Sommerville, 1998) bagi mahasiswa dan dosen untuk memesan buku dan dokumen dari perpustakaan lain : 1. User dapat mencari semua atau satu set awal database atau memilih subset darinya 2. Sistem akan menyediakan viewer yang sesusia bagi user untuk membaca dokumen pada penyimpanan (store) dokumen. Pada prinsipnya spesifikasi persyaratan fungsional untuk sebuah sistem harus lengkap dan konsisten. b. Analisis Kebutuhan Non Fungsional (Non Functional Requirement) Merupakan persyaratan yang tidak langsung berhubungan dengan fungsi spesifik yang disediakan oleh sistem. Persyaratan ini mungkin berhubungan dengan properti sistem yang muncul belakangan seperti kehandalan, waktu tanggap, dan penempatan pada media penyimpanan. Alternatifnya, persyaratan ini dapat mendefinisikan batasan pada sistem seperti kemampuan pirnti I/O dan representasi data yang dipakai pada interface sistem.
Kebutuhan non fungsional ini meliputi kebutuhan : a. Development Requirement Tools yang digunakan (hardware dan software) untuk pengembangan sistem. Contoh : eclipse, netbeans, starUML dsb. b. Deployment Requirement Terkait dengan lingkungan dimana sistem akan digunakan Contoh: sistem harus mampu berjalan dengan spesifikasi RAM 4GB, OS Ubuntu, dsb. c. Performance Requirement Terkait dengan ukuran kualitas maupun kuantitas khususnya terkait dengan kecepatan, skalabilitas, dan kapasitas. Contoh: sistem harus mampu diakses oleh 100org dalam waktu bersamaan. d. Dokumentation Requirement Terkait dengan dokumen apa saja yang akan disertakan pada produk akhir. Contoh : dokumen teknis (dokumen perencanaan proyek, analisis , desain, pengujian), user manual,dan dokumen pelatihan. e. Support Requirement Kebutuhan yang terkait dengan dukungan yang diberikan setelah sistem informasi digunakan Contoh: perlu adanya pelatihan bagi calon pengguna. SKENARIO Minimarket milik pak joko menjual mulai peralatan rumah tangga , alat tulis, dan barang kelontong untuk kebutuhan sehari-hari. Pak joko ingin membuat sistem yang bisa digunakan untuk transaksi jual beli. Sistem tersebut akan digunakan oleh Pak Joko sebagai direktur dan karyawannya sebagai kasir. Jika anda diminta membangun sistem tersebut, analisislah kebutuhan sistemnya terlebih dahulu.
Step 1 : Identifikasi objek (entitas) lengkap dengan atribut yang terlibat di dalam sistem tersebut Objek = direktur, barang, kasir Step 2 : Tuliskan jawaban anda kedalam model kamus data Kamus data minimarket : Direktur = {nama, alamat, no telp} Barang = {kode_barang, nama_barang, jenis, stok} Kasir = {kode_kasir, nama, alamat, no_telp} Step 3 : Tuliskan kebutuhan fungsional sistem 1. Kasir dapat menggunakan sistem untuk transaksi penjualan 2. Sistem dapat digunakan untuk menyimpan data barang baru 3. Direktur dapat melihat laporan data barang dan data penjualan Step 4 : Tuliskan kebutuhan non fungsional sistem 1. Sistem ini berbasis desktop 2. Sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman J2SE 3. Sistem dapat berjalan pada komputer dengan spesifikasi minimal RAM 1GB Latihan : 1. Tentukan objek data dan atribut yang bisa ditemukan dalam apotek. Tulisakan hasil analisis kebutuhan fungsional dan nonfungsional untuk sistem informasi apotek. 2. Analisislah kembali dengan mengembangkan ide-ide baru pada sistem infomasi akademik (SIA) di kampus anda. Buatlah kebutuhan fungsional dan non fungsionalnya. Tuliskan teknologi baru yang anda gunakan, jika ada.
BAB III DIAGRAM ALIR DATA I
Tujuan Pembelajaran 1. Mengenalkan DAD (Diagram Alir Data) sebagai tool perancangan sistem 2. Memahami tahapan-tahapan levelisasi DAD 3. Menggunakan Microsoft Visio untuk menggambar DAD
Alat dan bahan Microsoft Visio
Keluaran Pembelajaran (Skill) 1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian DAD dan kegunaannya 2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan komponen-komponen yang terlibat dalam pembuatan
DAD. 3. Agar mahasiswa dapat menciptakan DAD dalam perancangan sistem. 4. Agar mahasiswa dapat menggambar DAD menggunakan Microsoft Visio.
Teori A. DAD dan Komponen Pembentuk DAD DAD (Diagram Aliran Data) atau yang juga dikenal dengan sebutan DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Pada umumnya, DAD digunakan untuk merancang sistem yang menggunakan data store dalam mengelola informasi dalam sistem.
Komponen DAD, menurut Yourdan dan DeMarco adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Komponen DAD
Keterangan : a.
Entitas Luar : kesatuan diluar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem, dapat berupa orang atau,organisasi,sumber informasi lain atau penerima akhir dari suatu laporan.
b. Proses adalah transformasi input menjadi output, merupakan kegiatan atau pekerjaan
yang dilakukan oleh orang atau mesin komputer, dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar. Penamaannya sesuai dengan proses yang sedang dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : 1.
Proses harus memiliki input dan output.
2.
Proses dapat dihubungkan dengan komponen entitas luar, data store atau
proses melalui alur data. 3.
Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional
sistem digambarkan dengan komponen proses. 4.
Penomoran proses dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Penomoran proses
Nama Level
Nama Diagram
Nomor Proses
0
Konteks
0
1
Diagram level 1
1.0, 2.0, 3.0
2
Diagram rinci 1.0
1.1, 1.2, 1.3
2
Diagram rinci 2.0
2.1, 2.2, 2.3
2
Diagram rinci 3.0
3.1, 3.2, 3.3
3
Diagram rinci 1.1
1.1.1, 1.1.2, 1.1.3
3
Diagram rinci 1.2
1.2.1, 1.2.2, 1.2.3
3
Diagram rinci 1.3
1.3.1, 1.3.2, 1.3.2
dst c. Aliran data/Arus data digunakan untuk menjelaskan perpindahan data atau paket data
dari satu bagian ke bagian lain. Aliran data dapat berbentuk sebagai berikut : Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan Laporan tercetak yang dihasilkan sistem Output dilayar komputer Masukan untuk komputer Komunikasi ucapan Surat atau memo Data yang dibaca atau direkam di file Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain Catatan : aliran data tidak dalam bentuk kalimat. Konsep Arus Data : 1. Packet of Data (Paket Data) Bila dua data mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal. Pelanggan
Order langganan
Order langgana n
pelanggan
Order langganan , pembayaran
Order langgana n
Gambar 3.1 Paket Data 2. Diverging Data Flow (Arus Data Menyebar) Arus data yang data yang menyebar menunjukan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber sama ke tujuan berbeda.
1.0 Penerimaa n kas
Tembusan jurnal 1.0 Penerimaa n kas
Tembusan order barang
Data surat Order penjualan
gudang
Tembusan kredit
1.0 Penerimaa n kas
Gambar 3.2 Arus data menyebar 3. Convergen Data Flow (Arus Data Mengumpul) Arus data yang mengumpul yaitu Arus data yang berbeda dari sumber yang berbeda mengumpul ke tujuan yang sama. 1.0 Pembuata n faktur faktur Slip pengepakan
pelanggan
2.0 Pembuatan slip pengepakan
Gambar 3.3 Arus data mengumpul 4. Sumber dan Tujuan Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yang menuju proses.
(b)
(a)
(c)
Gambar 3.4 Sumber dan Tujuan dalam DAD Keterangan : a.
Dari proses ke bukan proses
b.
Dari bukan proses ke proses
c.
Dari proses ke proses
5. Data Storage Merupakan komponen untuk membuat model sekumpulan data, dapat berupa suatu file atau suatu sistem database dari suatu komputer, suatu arsip/dokumen, suatu agenda/buku. Yang perlu diperhatikan tentang data store : 1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan dari suatu proses (proses write).
Tabel pasien Data pasien
Data pasien
Pendaftara n pasien
Gambar 3.5 Proses Write 2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai sumber/ proses yang memerlukan data (proses read). Tabel rekam medis Data pemeriksaan Data pemeriksaan
Pemeriksaa n pasien
Gambar 3.6 Proses Read 3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sebagai sumber dan tujuan Data pemeriksaa n
Pemeriksaa n pasien
Tabel rekam medis
Data hasil pemeriksaa n
Gambar 3.7 Proses Write dan Read
B. DIAGRAM-DIAGRAM DI DALAM DAD
Secara umum konsep untuk menggambarkan DAD sebuah sistem dimulai dari menggambar diagram konteks, DAD Level 1, DAD Level 2 dan level selanjutnya (sesuai kebutuhan)
1
2
3
Diagram konteks
DAD Level 1
DAD Level 2
DAD Level Selanjutnya
4
Gambar 3.8 Alur Penggambaran DAD I.
Diagram Konteks Disebut juga diagram tingkat atas, merupakan diagram sistem yang menggambarkan
aliran-aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar. Hal yang harus diperhatikan : Memberikan gambaran tentang seluruh sistem Terminal yang memberikan masukan ke sistem disebut source Terminal yang menerima keluaran disebut sink/destination Hanya ada satu proses Tidak boleh ada data store Merupakan daiagram yang merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah buble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan, meliputi : a. Apa saja yang dibutuhkan ? Mencakup sistem/proses yang dipandang secara keseluruhan b. Siapa saja pihak yang berhubungan langsung dengan sistem (yang memberi dan menerima) Mencakup eksternal entiti yang terkait dengan sistem
c. Data apa yang diberikan ke sistem (input) dan yang dihasilkan (output) Mencakup arus data SKENARIO 1 Diberikan aplikasi kalkulator, seperti terlihat pada gambar 3.9. Gambarlah diagram konteks dari kalkulator.
Gambar 3.9 Kalkulator Step 1 : Menentukan sistem atau proses yang dipandang secara keseluruhan dari gambar (3.9) Nama sistem/proses “sistem kalkulator” atau “sistem perhitungan” Step 2 : Menentukan pengguna sistem Pengguna “user” Dalam contoh kasus ini pengguna bisa siapa saja Step 3 : Data apa saja yang diberikan ke sistem Data nilai (angka), operator (fungsi perkalian, pertambahan dsb) Step 4 : Menggambar DAD Level Konteks user
Nilai , operator
hasil
Sistem Kalkulato r
Gambar 3.10 Diagram konteks Kalkulator SKENARIO 2 Minimarket milik pak joko menjual mulai peralatan rumah tangga , alat tulis, dan barang kelontong untuk kebutuhan sehari-hari. Pak joko ingin membuat sistem yang bisa digunakan untuk transaksi penjualan di kasir. Sebagai seorang analis anda diminta untuk menggambarkan diagram konteks dari sistem kasir tersebut. Step 1 : Menentukan sistem atau proses yang dipandang secara keseluruhan dari gambar (3.3) Nama sistem/proses : “sistem informasi minimarket” Step 2 : Menentukan pengguna sistem Pengguna sistem : kasir Step 3 : Data apa saja yang diberikan ke sistem Input : data transaksi Output : struk belanja Step 4 : Menggambar DAD Level Konteks kasir
Data transaksi,
Sistem Kasir
Struk belanja
Gambar 3.11 Diagram konteks Sistem Kasir Latihan :
1.
Gambarkan Diagram konteks dari search engine google
Gambar 3.12 Search Engine Google 2. Pada saat ingin menggunakan facebook, pengguna diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu (sign up). User harus menginputkan data-data
pribadi untuk proses pendaftaran.
Gambarkan diagram konteks dari proses pendaftaran pada facebook
Gambar 3.12 Sign Up Facebook II.
DAD Level 1
Setelah pembuatan DAD Level Konteks, selanjutnya adalah pembuatan DAD Level 1, dimana pada DAD Level adalah penggambaran dari Diagaram Konteks yang lebih rinci (Overview Diagram) atau biasanya disebut sebagai dekomposisi. Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Cara : 1. Tentukan proses-prose yang ada pada sistem. 2. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yg masuk/keluar pada level berikutnya) 3. Apabila diperlukan, munculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur data. 4. Gambarkan diagram level satu. 5. Hindari perpotongan arus data 6. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). Misal. 1.0, 2.0, 3.0 dst SKENARIO Minimarket milik pak joko menjual mulai peralatan rumah tangga , alat tulis, dan barang kelontong untuk kebutuhan sehari-hari. Pak joko ingin membuat sistem yang bisa digunakan untuk transaksi penjualan di kasir. Sebagai seorang analis sistem, anda diminta untuk menggambarkan DAD level 1 dari sistem kasir tersebut. Step 1 : Menentukan proses-proses/ event yang terjadi pada kasir Proses : proses pencarian barang, input transaksi, pembayaran, cetak struk. Step 2 : Menentukan arus data yang mengalir (input dan output) disetiap proses. Step 3 : Menggunakan storage untuk menyimpan data Step 4 : Menggambarkan ke dalam DAD
Informasi ketersediaan barang kasir
Kode barang , nama barang
Kode barang , jumlah
1.0 searchin g
Nama barang
2.0 Input penjualan
Data barang
Harga barang, merek
Jumlah / total Juml uang yg dibayar 3.0 Transaksi pembayara n
Transaksi penjualan
Struk belanja , uang kembalian
Gambar 3.13 DAD Level 1 Sistem Kasir
Latihan : 1. Gambarkan diagram konteks dan DAD Level 1 untuk sistem ATM
Data transaksi
Gambar 3.14 ATM 2. Sistem apotek ini bisa digunakan oleh apoteker untuk melayani berbagai macam
penjualan obat. Sistem ini dapat juga digunakan oleh asisten apoteker untuk manajemen data stok obat. Lakukan analisis sistem, kemudian gambarkan diagram konteks dan level 1 dari sistem informasi apotek tersebut. III.
DAD Level 2
DAD Level 2 merupakan diagram yang dibentuk dari dekomposisi proses yang terdapat pada DAD Level 1. Tidak semua proses yang terdapat pada DAD Level 1 harus di down grade (dekomposisi) ke dalam DAD Level 2, melainkan sesuai dengan kebutuhan. Jika proses yang terdapat di Diagram Level 1 butuh mencakup banyak proses di dalamnya, maka hal ini perlu dikerjakan ke dalam Diagram Level 2. SKENARIO 1 Minimarket milik pak joko menjual mulai peralatan rumah tangga , alat tulis, dan barang kelontong untuk kebutuhan sehari-hari. Pak joko ingin membuat sistem yang bisa digunakan untuk transaksi penjualan di kasir. Sebagai seorang analis sistem, anda diminta untuk menggambarkan DAD level 2 dari sistem kasir tersebut. Step 1 Menentukan proses/event dari proses yang terdapat pada DAD Level 1 Proses-proses yang terdapat pada proses searching adalah proses input keyword dan proses tampil Step 2 : Menentukan arus data yang mengalir (input dan output) disetiap proses. Step 3 : Menggunakan storage untuk menyimpan data Step 4 : Menggambarkan ke dalam DAD
kasir
keywor d
1.1 Input keyword
Data barang
Data barang
Data barang
Kode barang ,nama barang Harga barang
2.1 tampi l
Gambar 3.15 DAD Level 2 Proses Searching
Informasi add kasir
Informasi delete
Kode barang
2.1 Add pembelian
2.3 Delete pembelia n
Harga barang, Nama barang
Data barang
Kode barang , Nama barang , Harga barang
update
Gambar 3.16 DAD Level 2 proses input penjualan
IV.
DAD Level 3 dan Level selanjutnya DAD Level 3 merupakan diagram yang dibentuk dari dekomposisi proses yang terdapat pada DAD Level 2. Catatan : DAD level tiga, empat dst merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level dua.
SKENARIO Step 1 Menentukan proses/event dari proses yang terdapat pada DAD Level 2 Proses-proses yang terdapat pada proses searching adalah proses input keyword dan proses tampil Step 2 : Menentukan arus data yang mengalir (input dan output) disetiap proses. Step 3 : Menggunakan storage untuk menyimpan data
kasir
Kode barang
3.1.1 Input kode barang
Harga barang, Nama barang
Data barang
Kode barang, Nama barang, Harga barang
3.1.2 Input jumlah/ quantity
Informasi hitung total jual
Kode barang, Nama barang, Harga barang
3.1.3 Hitung total jual
Gambar 3. 17 DAD Level 3 Proses Add Pembelian
Latihan : Minimarket milik pak Joko menjual mulai peralatan rumah tangga , alat tulis, dan barang kelontong untuk kebutuhan sehari-hari. Pak Joko ingin membuat sistem yang bisa digunakan untuk transaksi jual beli di kasir dan manajamen data barang dagangan oleh orang kepercayaan pak Joko (admin).Selain itu sistem bisa digunakan untuk pengeloaan laporan keuangan oleh akuntan . Pak Joko sebagai direktur dapat menggunakan fitur melihat dan mencetak laporan. Sebagai seorang analis yang handal, anda bertugas untuk mengalisis kebutuhan sistem, kemudian gambarkan diagram konteks, DAD level 1, DAD level 2, dan seterusnya (jika perlu).
TUGAS Disebuah daerah yang jauh dari perkotaan, terdapat sebuah perpustakaan. Semakin hari pengguna
perpustakaan
tersebut
semakin
bertambah,
sehingga
pemilik
perpustakaan
membutuhkan aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk aktivitas di perpustakaan. Sebagai seorang analis anda diminta untuk membuat perancangan perangkat lunak, meliputi : a. Analisis Sistem b. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional c. DAD (Konteks, DAD level 1, DAD level 2) Ilustrasi aktivitas yang terjadi pada perpustakaan dapat anda lihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Suasana/Aktivitas di Perpustakaan
PERTEMUAN IV
BAGAN ALIR (FLOWCHART)
Tujuan Pembelajaran 1. Mengenalkan Flowchart sebagai tool perancangan sistem 2. Pengenalan Jenis-jenis flowchart dan aplikasi yang sesuai 3. Mengenalkan studi kasus dengan menggunakan tools flowchart
Keluaran Pembelajaran (Skill) 1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan fungsi flowchart dalam perancangan sistem 2. Agar mahasiswa dapat membedakan aplikasi mana yang menggunakan flowchart sebagai
tools perancangan sistem. 3. Agar mahasiswa dapat menyebutkan jenis flowchart serta aplikasi yang sesuai.
4. Membuat flowchart dari studi kasus yang diberikan oleh dosen dengan benar. Alat dan bahan : Microsoft Visio Teori Flowchart merupakan alat bantu yang bisa digunakan untuk kegiatan analisa sistem dan perancangan (desain) sistem. Suatu skema representasi suatu proses atau algoritma. Flowchart merupakan salah satu tool yang digunakan untuk Quality Control. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman. Baik flowchart maupun algoritma bisa dibuat sebelum maupun setelah pembuatan program. Flowchart dan Algoritma yang dibuat sebelum membuat program digunakan untuk mempermudah pembuat program untuk menentukan alur logika program, sedangkan yang dibuat setelah pembuatan program digunakan untuk menjelaskan alur program kepada orang lain. Flowchart berbeda dengan DAD, yang paling jelas adalah dari tahapan/langkah alur data serta simbol-simbol yang digunakan. Untuk itu, perhatikan penjelasan berikut sehingga bisa mengetahui apa saja perbedaan yang ada pada flowchart dan DAD. Macam-macam Flowchart 1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart) Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Contoh. Pendaftaran pasien di RS, Pendaftaran matakuliah praktikum, dll. 2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Merupakan bagan alir yang menunjukkan arus data dari laporan dan formulirformulir termasuk tembusannya. Contoh. Pelaporan bulanan Perusahaan. 3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart) Menggambarkan prosedur di dalam sistem. Bagan ini menggunakan simbol bagan alir sistem, juga menggambarkan komputer dan peralatan lainnya. Contoh. Bagan alir proses robot, bagan alir proses pencetakan dokumen. 4. Bagan Alir Program (Program Flowchart) Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Contoh. Bagan alir untuk proses penghitungan faktorial, bagan alir untuk proses penghitungan suhu ruangan. 5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart) Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik (misal. teknik industri).
Tabel 4. 1Simbol Flowchart Nama
Simbol
Keterangan
Oval
Menunjukkan notasi untuk awal dan akhir bagan alir
Aliran data
Menunjukkan petunjuk dari aliran fisik pada program
Nama
Simbol
Keterangan
Data
Menunjukkan suatu operasi input atau suatu operasi output.
Rectangle
Menunjukkan suatu proses yang akan digunakan
Diamond
Menotasikan suatu keputusan (atau cabang) yang akan dibuat. Program akan memilih satu dari dua rute.
Keterangan : Tanda Oval, biasanya disebut sebagai start and end symbol. Biasanya diberi nama “Mulai” dan “Selesai”, atau “Start” dan “End”. Ataupun frase lain yang menunjukkan bahwa program/bagan alir tersebut mulai dan selesai. Diamond sebagai tanda pemilihan adalah Conditional (or decision). Simbol ini mengandung pertanyaan Yes/No atau Ya/Tidak atau Benar/Salah. Simbol ini memiliki dua simbol aliran data yang keluar, biasanya dari sudut yang bawah dan sudut yang kanan, satunya menyatakan “Benar(true)” dan satunya menyatakan “False(salah)”.
SKENARIO Menghitung Faktorial N (N!) dimana N! =1 * 2 * 3 * 4 * 5 ….. N Fungsi dari baga alir untuk menghitung N faktorial ini akan mempermudah kita dalam menuliskan pada program komputer, karena dari bagan alir ini, kita akan mudah untuk
memahami algoritma yang digunakan, karena flowchart ini merupakan tahapan suatu instruksi seperti halnya algoritma suatu program. Steps 1 Tentukan inisialisasinya, misalnya : N = bilangan faktorial yang dicari , M = bilangan 1,2,3,4, … N Steps 2 Tentukan rumus untuk menghitung faktorial Steps 3 Gambarkan ke dalam flowchart
Gambar 4.1 Flowchart Latihan : Buatlah Flowchart program untuk menghitung dan menampilkan volume balok dengan rumus (panjang x lebar x tinggi) sedangkan panjang, lebar dan tinggi balok diinputkan melalui keyboard pada saat program dieksekusi.
Tugas : Buatlah Flowchart Rental VCD. Yang perlu diperhatikan saat akan membuat diagram alir proses peminjaman VCD yaitu : Investigasi data Wawancara/Observasi sistem Narasi Investigasi Data 1. Kartu Anggota 2. Fotokopi KTP/SIM 3. Lembar Identitas 4. Nota Peminjaman 5. Data VCD 6. Laporan bulanan Wawancara Hasil Wawancara 1. Orang yang terlibat: Anggota, adm, manager 2. Calon anggota harus mendaftar dengan membawa identitas diri (KTP/SIM) Hasil Quisioner 1. Keterlambatan tidak didenda didenda 2. Kesulitan dalam mencari data vcd pada arsip vcd Narasi 1. Calon anggota penyewaan vcd mengisi lembar identitas dan memberikan kartu pengenal SIM/KTP 2. Petugas memeriksa apakan data tersebut sudah ada pada arsip anggota 3. Jika tidak ada petugas akan membuat kartu anggota baru dan memberikannya pada anggota 4. Pada saat meminjam anggota harus menunjukan kartu anggota dan memberikan data vcd yang akan dipinjam
5. Petugas akan mencari dari arsip vcd Jika vcd tidak ada atau sedang dipinjam maka petugas akan memberitahukan status kosong ke anggota Jika ada maka petugas akan membuat nota peminjaman dan memberikannya ke anggota
PERTEMUAN V DOKUMEN PERANCANGAN SISTEM
Tujuan Pembelajaran 1. Membuat hal-hal yang berkaitan dengan perancangan sistem 2. Mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan perancangan sistem Alat dan bahan : Microsoft Office Visio Keluaran Pembelajaran (Skill) 1. Mahasiswa dapat membuat dokumen perancangan sistem secara lengkap 2. Mahasiswa dapat mendokumentasikan analisis sistem 3. Mahasiswa dapat mendokumentasikan analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional 4. Mahasiswa dapat mendokumentasikan DAD 5. Mahasiswa dapat mendokumentasikan Folwchart Teori Dalam membangun perangkat lunak dilakukan perancangan untuk melakukan proses pembuatan maupun pengembangan sistem. Proses tersebut antara lain mulai dari menganalisis sistem yang akan dibangun/dikembangkan, kemudian membuat perncangan data. Yaitu dengan membuat analisis sistem, batasan sistem, DAD , dan flowchart yang akan digunakan untuk membangun atau mengembangkan perangkat lunak tersebut. Skenario Step 1 Menuliskan Anasilis Sistem Step 2 Menuliskan Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional Sistem
Step 3 Menggambarkan DAD lengkap (Diagram konteks, DAD level 1, DAD level 2 dst sesuai dengan kebutuhan) Step 4 Menggambarkan Flowchart
Tugas : 1. Buatlah dokumentasi perancangan Sistem Informasi Perpustakaan yang telah anda kerjakan di BAB III 2. Buatlah dokumentasi perancangan Sistem Informasi Akademik pada kampus anda.
BAB VI USE CASE DIAGRAM
Tujuan pembelajaran 1. Mengenalkan UML sebagai paradigma baru perancangan perangkat lunak 2. Mengenalkan konsep use case diagram 3. Menjelaskan cara membuat use case diagram menggunakan tool
Keluaran pembelajaran 1.
Mahasiswa dapat membedakan metode perancangan perangkat lunak berbasis objek dengan yang konvensional
2.
Mahasiswa dapat mengoperasikan tool pembuatan UML
3.
Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi use case diagram dan semua notasi yang digunakan di dalamnya
4.
Mahasiswa dapat membuat use case diagram untuk contoh kasus yang diberikan
Alat dan Bahan RationalRose Teori Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, dimana aplikasi
tersebut dapat berjalan pada perangkat keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan perangkat lunak dalam bahasabahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk pemodelan aplikasi prosedural dalam VB atau C. Pada UML mendefinisikan diagram-diagram pada gambar :
Tabel 6.1 Use case model Use Case Text - Lebih detail
Use Case Diagram - Lebih abstrak, kurang detail
- Tidak ada visualisasi (berbentuk teks)
- Bentuk visual (gambar)
- Cocok bagi developer
- Cocok untuk client
1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Use case
merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat daftar belanja, dan sebagainya. Aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu ketika kita sedang menyusun analisis kebutuhan sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem. Kadangkala notasi use case kurang detail, terutama untuk beberapa kegiatan tertentu. Use case dapat memasukkan (include) fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat diinclude oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang sejenis. Use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Use Case Diagram menggambarkan interaksi antara aktor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use Case Diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti : Actor, Use Case, Association, Generalization.
Gambar 6.2 Actor, use case dan sistem boundarinya
1. Actor Actor merupakan bagian dari Use Case yang bertindak sebagai subjek (pelaku) dalam suatu proses. 2. Use Case Use Case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu sfotware. Use Case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang Actor. 3. Relasi Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Tabel 6.2 Simbol-simbol dalam use case diagram Simbol Use Case :
Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
use case
atau aktor; atau apa yang dilakukan oleh sistem /apa yang terjadi pada sistem . Biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal di awal frase nama uce case
Aktor :
Merepresentasikan orang, peran atau system lain yang berinteraksi dengan sistem
aktor
Boundary (sistem) :
Merupakan batas antara sistem dan aktor
System
Generalization :
Hubungan antara induk dan anak dengan Induk disebut root / base Terbagi menjadi 2 : ➢ Actor Generalization ➢ Use Case Generalization Generalization/inheritance dipakai ketika ada sebuah keadaan yang lain sendiri/perlakuan khusus (single condition)
Asosiasi / association
Relasi struktural antar obyek (use case, actor). Dinotasikan dengan garis penghubung antar obyek.
Associations
bukan menggambarkan
aliran data/informasi . Associations digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case . <> :
Perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi . Tanda panah terbuka harus <>
<> :
terarah ke parent/base use case termasuk didalam use case lain (required/ diharuskan) . Tanda panah terbuka harus terarah
<>
ke sub use case .
Skenario :
Buatlah use case diagram, jika anda diminta untuk membangun “Sistem Informasi Toko Sepatu Online ”. Analisislah siapa pengguna sistem ini (aktor), dan fitur-fitur (use case & hubungannya) apa saja yang anda sediakan dalam sistem ini. Kemudian jelaskan use case-use case tersebut dan hubungannya dengan use case lain (jika ada). 1. Step 1 : Menentukan aktor dan fitur-fitur atau use case yang akan disediakan oleh sistem Aktor : 1. Admin 2. Customer/pelanggan toko sepatu online. 2. Step 2 : Menggambar use case diagram
System
select catalog
< >
find
<> <> pemesanan custome r
cetak
<>
konfirma si
Gambar 6.3 Use Case Diagram Toko Sepatu Online
Latihan :
1. Buatlah use case diagram, jika anda diminta untuk membangun “Buku Alamat dan Notelp” seperti yellowpages. Analisislah siapa pengguna sistem ini (aktor), dan fitur-fitur (use case & hubungannya) apa saja yang anda sediakan dalam sistem ini. Kemudian jelaskan use case-use case tersebut dan hubungannya dengan use case lain (jika ada). 2. Buatlah use case diagram, jika anda diminta untuk membangun “Sistem Informasi Kos di Jogja”. Analisislah siapa pengguna sistem ini (aktor), dan fitur-fitur (use case & hubungannya) apa saja yang anda sediakan dalam sistem ini. Kemudian jelaskan use case-use case tersebut dan hubungannya dengan use case lain (jika ada). 3. Buatlah use case diagram, jika anda diminta untuk membangun “Sistem Informasi Wisata Jogja”. Analisislah siapa pengguna sistem ini (aktor), dan fitur-fitur (use case & hubungannya) apa saja yang anda sediakan dalam sistem ini. Kemudian jelaskan use case-use case tersebut dan hubungannya dengan use case lain (jika ada).
2. USE CASE TEXT Use case text merupakan deskripsi dari use case diagram. Adapun Isi dokumentasi : Name of Use Case
Nama use case
Actor
Pelaku
Pre conditions
kondisi yang harus dipenuhi sebelum use case dijalankan
Post conditions
kondisi yang harus dipenuhi setelah use case dijalankan
Purpose
apa yang akan dicapai oleh use case
Relationship
hubugan dengan use case lain.
Description/Scenario
resume langkah atau tahapan dalam use case
Contoh : (Masih pake skenario yang ada di use case diagram “SI Toko Sepatu Online”, diambil salah satu use case nya) Name of Use Case
Pemesanan
Actor
Customer
Pre conditions
- Customer telah memilih barang yang akan dipesan.
Post conditions
- Customer mendapatkan nomor pesanan dan total tagihan
Purpose
Use case pemesanan digunakan untuk proses pemesan barang.
Relationship
<> cetak
Description/Scenario
Customer menginputkan data barang yang akan dipesan Customer menginputkan data nama pemesan, alamat, dan no_Telp Sistem akan menampilkan nomor pesanan dan total tagihan. Customer berkesempatan dapat mencetak form pemesanan yang telah terkonfirmasi pada sistem.
Latihan : Buatlah use case text dari contoh kasus pada use case diagram Sistem Informasi Toko Sepatu Online
System
select catalog
<>
find
<> <> pemesanan
customer
<>
konfirmas i
Gambar 6.3 Use Case Diagram Toko Sepatu Online
cetak
BAB VII ACTIVITY DIAGRAM
Tujuan pembelajaran Mengenalkan konsep activity diagram Menjelaskan cara membuat activity diagram menggunakan tool Keluaran pembelajaran Praktikan dapat menjelaskan fungsi activity diagram dan semua notasi yang digunakan di dalamnya Praktikan dapat membuat activity diagram untuk contoh kasus yang diberikan Alat dan Bahan StarUML Teori Activity diagrams menggambarkan berbagai alir kegiatan dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur kegiatan dari level atas secara umum. Sebuah kegiatan dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Kegiatan menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor
menggunakan sistem untuk melakukan kegiatan. Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan kegiatan. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan tertentu. Contoh activity diagram dengan swimlane:
Gambar 7. 1 Activity Dengan Swimline
Tabel 8.1 Simbol-simbol yang terdapat pada Activity Diagram. (ditambahin gambar) Simbol
Deskripsi
Activity :
Menggambarkan sebuah pekerjaan/tugas dalam workflow. acitivity
Start State :
Menunjukkan dimulainya suatu workflow pada sebuah activity diagram. Hanya ada satu start state dalam sebuah workflow.
End state :
Menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity diagram. Bisa terdapat lebih dari satu end state pada sebuah activity diagram.
Decision/Merge
Suatu titik/point pada activity diagram yang mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan transisi. Salah satu kondisi masuk sudah cukup untuk masuk ke aktivitas berikutnya .
Fork/join
Proses yang bisa berjalan secara paralel. Syarat maju ke aktivitas berikutnya. Semua aktivitas harus sudah selesai
Swimlane :
Sebuah cara untuk mengelompokkan activity berdasarkan Actor (mengelompokkan activity
Swimlane2
dalam sebuah urutan yang sama)
Skenario 1. Dengan contoh skenario yang telah dibahas pada bab sebelumnya, yaitu pada bab use case diagram, buatlah salah satu activity diagram berdasarkan pada description (use case text) yang ada pada salah satu use case yang telah disediakan oleh sistem, Name of Use Case
Pemesanan
Actor
Customer
Pre conditions
- Customer telah memilih barang yang akan dipesan.
Post conditions
- Customer mendapatkan nomor pesanan dan total tagihan
Purpose
Use case pemesanan digunakan untuk proses pemesan barang.
Relationship
<> cetak
Description/Scenario
Customer menginputkan data barang yang akan dipesan Customer menginputkan data nama pemesan, alamat, dan no_Telp Sistem akan menampilkan nomor pesanan dan total tagihan. Customer berkesempatan dapat mencetak form pemesanan yang
telah terkonfirmasi pada sistem.
Jawab :
Gambar 7. 2 Diagram Activity Pemesanan
Latihan 1. Buatlah activity diagramnya untuk proses transaksi transfer uang pada ATM.
2. Diberikan use case text dibawah ini, kemudian buatlah activity diagramnya.
Name of Use Case
Peminjaman
Actor
admin
Pre conditions
Sistem telah menyimpan data buku Sistem telah menyimpan data anggota
Post conditions
Sistem dapat menyimpan transaksi peminjaman, dan menampilkan tanggal kembali.
Purpose
Use case ini digunakan untuk melaksanakan proses peminjaman.
Relationship
<> use case find_book, <> find_member
Description/Scenario
Admin akan memasukkan data peminjaman dengan menginputkan data buku Sistem akan otomatis menemukan data buku tersebut Admin menginputkan data peminjam/data anggota Sistem akan otomatis menemukan data anggota/member tersebut Sistem akan menyimpan dan menampilkan tanggal kembali sesuai dengan lama peminjaman.
BAB VIII CLASS DIAGRAM
Tujuan pembelajaran 1.
Mengenalkan konsep class diagram
2.
Menjelaskan cara membuat class diagram menggunakan tool
Keluaran pembelajaran 1.
Praktikan dapat menjelaskan fungsi class diagram dan semua notasi yang digunakan di dalamnya
2.
Praktikan dapat membuat class diagram untuk contoh kasus yang diberikan
Alat dan bahan StarUML Teori Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metode (operation)
Gambar 8.1 Komponen Class Diagram Contoh : Step 1 : menentukan nama objek-objeknya. Step 2 : Menentukan atribut-atributnya beserta tipe datanya dan sifat aksesnya. Step 3 : Menambahkan method atau behaviour -nya.
Gambar 8.2 Contoh Class Diagram
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : 1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya 3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package.
Gambar 8.3 Pengelompokkan class dalam package Tabel 8.1 adalah tabel simbol-simbol relasi yang digunakan dalam pembuatan class diagram. Simbol relasi
Deskripsi
Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya disertai dengan multiplicity
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umumkhusus)
Composition
Composition → 'contains a' (wholepart relationship). Bagian yang tidak boleh dipisahkan. Dinotasikan dengan black diamond
Agregasi / Aggregation
Aggregation → 'has a' atau 'Part-of' relationship (bagian dari | terdiri dari). Dinotasikan dengan diamond “kosong”. Jika dipisah, tidak merubah makna
Gambar 8. 4 Contoh relasi class diagram
SKENARIO Menggambar class diagram : 1. Step 1 : Identifikasi kelas-kelas yg relevan, tentukan atribut-atribut dan metode/operasi kelas 2. Step 2 : Identifikasi Asosiasi dan multiplisity antar Kelas/Objek 3. Step 3 : Identifikasikan keberadaan relasi Generalisasi/Spesialisasi (relasi “is-a”) antar Kelas 4. Step 4 : Identifikasikan keberadaan relasi Agregasi/bagian dari (relasi “part-of”) antar Kelas. 5. Step 5 : Siapkan Diagram Kelas, bangun hasil-hasil diatas dalam diagram kelas tsb. Latihan : 1. Buat sebuah contoh Kelas/Objek dan relasi/asosiasinya pada satu aplikasi persewaan mobil. 2. Buatlah class diagram dari sistem informasi bengkel.
BAB IX SEQUENCE DIAGRAM
Tujuan pembelajaran 1.
Mengenalkan konsep sequence diagram
2.
Menjelaskan cara membuat sequence diagram menggunakan tool
Keluaran pembelajaran 1.
Praktikan dapat menjelaskan fungsi sequence diagram dan semua notasi yang digunakan di dalamnya
2.
Praktikan dapat membuat sequence diagram untuk contoh kasus yang diberikan
Alat dan bahan StarUML Teori Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objekobjek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger kegiatan tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan ikon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.
Tabel 9.1 adalah tabel simbol-simbol relasi yang digunakan dalam pembuatan sequence diagram. Tabel 9.1 simbol-simbol sequence diagram Simbol relasi
Deskripsi Aktor
Orang, proses , atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem.
Lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek.
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan. Penamaan terdiri dari : nama objek : nama class
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek baru yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat. Objek baru yang terbentuk, berada lebih rendah dari pada objek yang lain yang membentuk.
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memamnggil operasi/method yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri. Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/method tersebut. Operasi/method yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.
Contoh sequence diagram :
Gambar 9.1 Contoh sequence diagram proses login
Latihan : 1. Buatlah sequence diagram proses registrasi mahasiswa baru di UGM. Buat diagramnya menggunakan RationalRose.