BPH & Ca Prostat

  • Uploaded by: NANI
  • Size: 302.1 KB
  • Type: PDF
  • Words: 757
  • Pages: 30
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

BPH & Ca Prostat awaluddin

BPH • BPH : Hiperplasia kelenjar periurethral yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer.

Etiologi BPH • Usia bertambah > 50 thn perubahan keseimbangan testosteron estrogen (produksi testosteron menurun, konversi testosteron menjadi estrogen pd jaringan adiposa di perifer)  pembesaran prostat  resistensi pd leher vesica urinaria & daerah prostat  penonjolan serat detrusor ke dlm vesika urinaria detrusor mjd lebih tebal  detrusor menjadi lelah  dekompensasi  tdk mampu berkontraksi  retensi urin (> 60 ml urin sisa)

Retensi urin  produksi urin terus tjd  vesika tdk mampu menampung urin  tekanan intravesika meningkat  refluks vesikoureter hidroureter  hidronefrosis, pielonefritis  gagal ginjal selalu ada urin  batu endapan  hematuri , sistitis

Patofisiologi • Pembesaran prostat  Hipersensitivitas otot detrusor  rangsangan pada vesika urinaria  vesika sering berkontraksi meskipun blm penuh  frekuensi miksi meningkat, nokturia, miksi sulit ditahan & pengosongan yang tidak sempurna  iritasi

• Destrusor gagal berkontraksi dgn kuat /gagal berkontraksi cukup lama  obstruksi  kontraksi terputus-putus  menunggu pada permulaan miksi, miksi terputus  menetes pd akhir miksi  pancaran miksi lemah, rasa belum puas sehabis miksi  mengedan  hernia / hemoroid

Manifestasi Klinis • Mengukur derajat obstruksi : a. Sisa urin > 100 cc : diukur dengan melihat jumlah urin setelah miksi spontan menggunakan kateter urin. b. Mengukur pancaran urin pd waktu miksi dgn uroflowmetri . - Rata2 pancaran kemih : 10 -12 ml/detik - Pancaran maksimal : 20 ml/dtk - Obstruksi ringan : 6 – 8 ml/dtk dengan maks. 15 ml/dtk

Pemeriksaan Pencitraan • Radiologi (foto polos perut ) : melihat sisa urin • Sistogram : dasar vesika urinaria tampak terangkat, penonjolan prostat ke dalam uretra atau ujung distal ureter membelok keatas spt mata kail

Pengobatan • Penyekat reseptor alfa-1-adrenergik (mis. Terazosin) : melemaskan otot halus kolum kandung kemih dan prostat • Preparat antiandrogen (mis. Finasteride /proscar) :mencegah perubahan testosteron menjadi hidrotestosteron  supresi aktifitas sel glandular dan penurunan ukuran prostat

Penatalaksanaan • Derajat I : sisa vol urin < 50 ml : Alfazosin, prazosin dan terazosin  penghambat adrenoreseptor utk mengurangi keluhan • Derajat II : sisa urin 50 – 100 ml : TUR (Trans Urethral Resection) • Derajat III : sisa urin >100 ml : Reseksi endoskopis • Derajat IV : obstruksi total : Sistostomi / memasang kateter

Proses Keperawatan Bedah Prostat Pengkajian • Perubahan dorongan aliran urin • Penurunan kemampuan berkemih • Sering berkemih • Nokturia • Disuri • Retensi urin • Hematuri

Diagnosis Keperawatan Pra operatif • Ansietas b.d ketidakmampuan untuk berkemih • Nyeri b.d distensi kandung kemih Diagnosis Keperawatan Pasca operatif • Nyeri b.d insisi bedah, pemasangan kateter

Ca Prostat • Sel tumor ad. Sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal shg sel ini berbeda dari sel normal dlm bentuk & strukturnya

Faktor Risiko • • • • •

Usia > 50 thn Genetik Banyak mengkonsumsi daging Banyak mengkonsumsi lemak tinggi Hormon endogen : androgen dan estrogen

Pertumbuhan Tumor • Tingginya kadar asam nukleat dalam inti & Tidak meratanya distribusi kromatin inti  inti sel relatif besar  kejadian mitosis naik & abnormal  tumor tumbuh tanpa batas  makin besar  mendesak jaringan sekitarnya • Jika ganas  sel menyusup dan merembes ke jar. sekitar  sel melepaskan diri dari induknya  masuk pembuluh darah/limf  penyebaran limfogen/hematogen (metastasis)

• Kecapatan tumbuh sel kanker tidak sebanding dgn pasokan darah  sel kanker hiposksia/anoksia  nekrosis  ulkus pd permukaan tumor

Hormon yang berperan • Hormon androgenik (hidrotestosteron)  proliferasi sel

Manifestasi Klinis • Obstruksi urinarius : kesulitan berkemih, sering berkemih, retensi urin, penurunan kekuatan aliran urin

Evaluasi diagnostik • Pemeriksaan histologis jaringan mll reseksi transuretral, prostatektomi terbuka atau biopsi jarum mll perineal

Penatalaksanaan • Prostatektomi • Radiasi • Kemoterapi

Komplikasi • Metastasis ke tulang dan nodus limfe dgn gejala sakit pinggang, nyeri panggul, rasa tidak nyaman pada perineal dan rektal, anemia, penurunan BB, kelamahan, mual dan oliguria • Hematuria : jika kanker menyerang uretra/kandung kemih

Diagnosa Keperawatan • Perubahan eliminasi urin b.d obstruksi uretral sekunder terhadap pembesaran prostat • Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia krn efek terapi • Gangguan mobilitas fisik b.d hipoksia jaringan

Tugas • Askep (Pengkajian-Diagnosa Kep. – IntervensiImplementasi-Evaluasi • Penkes & Discharge Planning

• Sjamsuhidajat & Jong. (1997).Buku ajar Ilmu Bedah. JKt: EGC • Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar KMB Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol. 2 Jkt. EGC • Brunner & Suddarth’s textbook of medicalsurgical nursing. — 12th ed. /Suzanne C. Smeltzer et al.2010

Similar documents

BPH & Ca Prostat

NANI - 302.1 KB

Askep Prostat

maghfirah jailani - 1.6 MB

Data & Freq Dist

dr.neupane27 - 1.4 MB

Entrega Final CA

Liliana Idrobo - 274.9 KB

1 Mirpuri vs CA

Bryne Boish - 464.2 KB

Ca-Co-Cu Parte 1

ElíasLlancao - 559.3 KB

Ca-Co-Cu - Parte 2

ElíasLlancao - 1.3 MB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]