* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
Nama
: Seli Cornelya M. Tambunan
NIM
: 4203331022
1. Identitas jurnal 1 Judul Jurnal
: The effects of inquiry based learning and learning styles on primary school students’ conceptual understanding in multimedia learning environment.
Nama Jurnal
: Journal of Baltic Science Education
Penulis
: Dek Ngurah Laba Laksana, I Wayan Dasna, dan I Nyoman Sudana Degeng
Tahun Terbit
: 2019
DOI
: https://doi.org/10.33225/jbse/19.18.51
Volume
: Vol. 18
Halaman
: 51-62
e-ISSN
: 2538–7138
2. Identitas Jurnal 2 Judul Jurnal
: Pengembangan media video pembelajaran berorientasi pendidikan berkarakter.
Nama Jurnal
: Journal of Education Technology
Penulis
: Putu Darma Wisada, I Komang Sudarma, dan Adr. I Wayan Ilia Yuda S
Tahun terbit
: 2019
DOI
: http://dx.doi.org/10.23887/jet.v3i3.21735
Volume
: Vol. 3 (3)
Halaman
: 140-146
e-ISSN
: 2549-8290
Laporan Jurnal 1 1. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek pembelajaran berbasis inkuiri pada pemahaman konseptual siswa dengan berbagai gaya belajar dalam multimedia lingkungan belajar. Penelitian ini adalah eksperimen faktorial dengan desain eksperimen semu. Ada total 157 siswa sekolah dasar di Bali, Indonesia terlibat sebagai subjek penelitian. Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen pertama adalah angket yang diadaptasi dari Indeks Gaya Belajar (ILS) yang dikembangkan oleh Felder dan Soloman untuk mengukur gaya belajar verbal-visual. Instrumen kedua adalah konseptual tes pemahaman untuk mengukur kemampuan siswa pemahaman konseptual dalam bentuk tes pilihan ganda. Penelitian ini menemukan tiga temuan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal konseptual pemahaman antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis inkuiri dan pembelajaran langsung strategi pembelajaran, (2) terdapat pengaruh yang signifikan perbedaan konsep siswa pemahaman antara visual dan verbal siswa, (3) ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran yang berbeda (pembelajaran berbasis inkuiri dan strategi instruksi langsung) dan gaya belajar siswa (visual verbal) terhadap konseptual siswa memahami. 2. Kesimpulan Dalam penelitian ini mengungkapkan yang pertama yaitu pemahaman konseptual yang berbeda terdapat antara siswa yang belajar menggunakan strategi inquiry dan siswa yang belajar menggunakan strategi langsung dalam pembelajaran multimedia. Kedua, terdapat perbedaan pemahaman konseptual antar siswa visual dan siswa verbal. Konseptual pemahaman pelajar visual lebih baik daripada pelajar verbal. Hal ini dikarenakan siswa visual memiliki retensi lebih dari melihat gambar, diagram, film, ataupun demo. Ketiga, perbedaan strategi belajar dan gaya belajar menunjukkan pengaruh interaksi terhadap pemahaman konspetual siswa. Pola interaksi menunjukkan bahwa strategi belajar dan gaya belajar memperkuat pemahaman konseptual siswa visual, akan tetapi memperlambat pemahaman konseptual siswa verbal.
3. Ringkasan Isi Belajar merupakan proses kompleks yang perlu dibuktikan secara empiris. Belajar tidak hanya dilihat dari guru dan siswa, tetapi juga dari bagaimana teknologi bekerja dalam proses belajar tersebut. Teknologi dalam pendidikan dan juga strategi pembelajaran berkorelasi dengan filsafat ilmu dalam mengupayakan solusi untuk masalah pembelajaran. Kemajuan teknologi berpotensi dalam mendukung terciptanya bahan ajar yang dapat mendukung proses belajar. Kemajuan tersebut memungkinkan media pembelajaran kelas yang akan dirancang berdasarkan fenomena nyata baik berupa video fakta laboratorium maupun video kehidupan sehari-hari. Proses belajar tidak hanya berkaitan dengan strategi belajar dan media pembelajaran yang digunakan, yang lebih penting yaitu karakteristik siswa juga menjadi perhatian. Setiap siswa memiliki karakterisitik yang berbeda sehingga memiliki gaya belajar yang berbeda juga. Perbedaan gaya belajar siswa mengakibatkan perolehan manfaat belajar yang berbeda pula, maka hal ini perlu dilakukan dengan penelitian tentang strategi inquiry. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gaya belajar sebagai salah satu fakto yang mempengaruhi konsepsi pemahaman siswa dalam pembelajaran. Gaya visual dan verbal menjadi peran kunci untuk penyelidikan berbasis pembelajaran dan instruksi langsung. Penelitian ini berfokus pada mengetahui pengaruh strategi belajar, dan pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman konseptual siswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dan menggunakan analisis dua faktor. Penelitian ini menggunakan peserta dari empat kelas utuh, peserta dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari Index of Learning Styles (ILS) yang dikembangkan oleh Felder dan Solomon (Felder & Silverman, 1988; Felder & Spurlin, 2005). Kuesioner terdiri dari 44 pertanyaan yang mengukur 4 jenis gaya belajar: penginderaan-intuitif, visual verbal, aktif-reflektif, dan sekuensial-global. Setiap gaya belajar diukur dari 11 item dalam angket ILS. Dua analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu analisis kovarians faktorial 2x2 (ANCOVA) dan analisis desktiptif. Hasil dari penelitian yang pertama yaitu, menunjukkan bahwa siswa dengan strategi inkuiri dan siswa dengan strategi instruksi langsung memiliki pemahaman konseptual yang sangat berbeda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa strategi inkuiri lebih baik daripada strategi langsung strategi instruksi. Strategi inkuiri memungkinkan siswa untuk menemukan jawaban dan membangun pemahaman yang lebih dalam secara mandiri dan berbagi konsepsi dalam kelompok
diskusi ilmiah. Kedua adalah kaitannya dengan variabel gaya belajar dan hubungannya dengan minat belajar siswa. Hasil penelitian menyajikan perbedaan yang signifikan antara pemahaman konseptual siswa dengan gaya belajar visual dan siswa dengan gaya belajar verbal. Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri dan multimedia bermanfaat bagi siswa dengan gaya belajar visual karena mereka dapat menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya dan mencoba menemukan persamaan dan perbedaannya selama eksplorasi dan tahapan elaborasi. Multimedia, terutama dalam bentuk gambar, memberikan kesempatan kepada siswa dengan visual gaya belajar untuk dengan mudah memahami topik yang mereka pelajari. Temuan terakhir dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa interaksi antara strategi pembelajaran berpengaruh signifikan dan gaya belajar ditemukan pada tingkat pemahaman konsep siswa. Interaksi tersebut menyimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar verbal memiliki pemahaman konseptual yang lebih baik ketika dipelajari dengan menggunakan instruksi langsung daripada strategi penyelidikan. Sedangkan siswa dengan gaya belajar visual memiliki pemahaman yang lebih baik ketika belajar dengan menggunakan strategi inkuiri daripada instruksi langsung. Siswa dengan gaya belajar visual sangat diuntungkan dari strategi pembelajaran inkuiri karena mereka dapat terhubung satu konsep dengan konsep lainnya melalui diagram, alur proses, dan peta konseptual selama eksplorasi dan proses elaborasi. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran bermanfaat bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual karena dapat mendukung konstruksi pengetahuan mereka dalam memahami konsep. 4. Keunggulan Pada jurnal ini terdapat keunggulan seperti, pada metode penelitian dijelaskan secara rinci setiap metode apa saja yang dilakukan, teori mengenai metode yang digunakan dijabarkan dengan jelas. Hasil dan diskusi dijabarkan dengan lengkap dan jelas, data yang ada pada jurnal juga merupakan data yang valid. 5. Kelemahan Untuk kelemahan tidak ditemukan kelemahan yang signifikan pada jurnal ini, karena dari isi, penulisan, dan juga penyajian bahasan penelitiannya sudah cukup jelas dan baik
Laporan Jurnal 2 1. Abstrak Pembelajaran pada abad ke-21 ini, selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar mampu menghadirkan suasana kelas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Tapi sampai saat ini proses pembelajaran masih sangat jarang menerapkan teknologi dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yang menyebabkan kurangnya minat belajar siswa dan rendahnya hasil pencapaian belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, (2) menguji validitas video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, (3) mengetahui efektivitas pengembangan video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini, yaitu: (1) rancang bangun video pembelajaran menggunakan model pengembangan ADDIE, yaitu analysis, design, development, implementation, evaluation, (2) Pengembangan video pembelajaran ini valid berdasarkan penilaian ahli isi mata pelajaran 98,3% predikat sangat baik, ahli desain pembelajaran 93,3% predikat sangat baik, ahli media pembelajaran 96,5% predikat sangat baik, uji coba perorangan 94,53% predikat sangat baik, uji coba kelompok kecil 92,32% predikat sangat baik, uji coba lapangan 91% predikat sangat baik, (3) Efektivitas pengembangan menunjukkan, video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter efektif meningkatkan hasil belajar Simulasi Digital (thitung = 17,900 > ttabel = 2,000 pada taraf signifikansi 5%). 2. Kesimpulan Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus terjadi selalu menuntut pembelajaran pada abad ke-21 megikuti perkembangan yang ada dan mampu meghadirkan suasana pembelajaran yang sesuai kebutuhan zaman. Dengan adanya hal tersebut pun digunakanlah media pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada dan mencari tahu pengaruh dan perubahan yang ada pada siswa sebelum dan sesudah penerapan media pembelajaran tersebut. Contoh bentuk media pembelajaran yaitu seperti video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.
Pada penelitian ini pun sudah dilakukan
pengamatam dan uji validitas video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter terhadap pembelajaran siswa. Hasil dari penelitian pun menunjukkan bahwa media video pembelajaran
menunjukkan perbedaan pada hasil belajar dan minat belajar siswa dari sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran. 3. Ringkasan Isi Proses pembelajaran menurut Hamalik merupakan susunan unsur yang meliputi manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dan berkombinasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar mampu menghadirkan suasana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berimplikasi pada tiap generasi dalam berbagai bidang pengetahuan, sehingga generasi abad ke-21 terdidik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Media pembelajaran merupakan suatu perantara yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, sehingga merangsang minat dan pikiran siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu contoh dari media pembelajaran, yaitu media video pembelajaran. Media video pembelajaran nantinya dikemas dalam media video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, karena pergaulan masyarakat telah bergeser dan menekankan rasa sosial menjadi asocial. Dengan adanya video pembelajaran ini sebagai media pembelajaran juga diharapkan siswa mampu meningkatkan minat belajar, memotivasi dalam proses belajar, dan siswa dapat memperoleh secara nyata tentang konsep yang dikaji. Penelitian ini menggunakan model pengembangan produk ADDIE. Tegeh dan Kirna (2010) mengemukakan bahwa pemilihan model ADDIE didasari atas pertimbangan bahwa model ini dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoretis desain pembelajaran. Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X jurusan akuntansi dan keuangan lembaga di SMK Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 35 orang. Adapula metode yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini ada empat, yaitu wawancara, pencatatan dokumen, kuisioner, dan tes. Pada tahap uji efektivitas produk, efektivitas dilakukan dengan pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan pre-test dan post-test terhadap materi yang akan diuji coba. Teknik analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah teknik analisis uji t berkorelasi atau dependent. Hal yang dikaji pada penelitian ini adalah perbedaan hasil pembelajaran simulasi digital sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran.
Penelitian pengembangan video pembelajaran pada penelitian ini menggunakan model ADDIE sehingga dalam pengembangannya melalui tahapan seperti, tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap implementasi. Uji efektifitas dari video pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dilakukan dengan metode tes pilihan ganda kepada subjek penelitian, kemudian pada data tersebut dilakukan uji-t untuk sampel berkorelasi. Video pembelajaran berorientasi pendidikan berkarakter yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan agar siswa dapat berprestasi dan memotivasi siswa dalam belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa video pembelajaran berorientasi pendidikan berkarakter yang dikembangkan telah divalidasi oleh para ahli pada bidangnya dan dinyatakan telah berpengaruh dalam hasil belajar siswa pada pembelajaran simulasi digital. Video pembelajaran ini efektif karena terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan video pembelajaran efektif menurut Mahadewi (2012) yaitu bahwa media video pembelajaran berisi bahan yang telah disusun dalam satu format sajian dengan unsur visual yang dilengkapi audio. Video pembelajaran sebagai media pembelajaran yang terdiri dari media seperti film, foto, slide dan gambar, dapat menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran sehingga mudah dipahami siswa, dan metode pengajaran pun menjadi lebih terlihat bervariasi dan siswa lebih tertarik melakukan kegiatan belajar. 5. Keunggulan 1.
Pada jurnal ini penulis menyajikan materi dan juga menguraikan langkah-langkah dari penelitian yang dilakukan dengan jelas dan secara berkesinambungan.
2.
Tujuan, subjek, dan hasil dari penelitian sangat jelas.
3.
Tata cara penulisan dan bahasa yang digunakan bukan bahasa yang berat atau berbelit sehingga mudah dipahami.
4.
Penelitian yang dilakukan mengenai masalah yang juga masih akan selalu terjadi atau dikembangkan tiap zamannya.
6. Kelemahan Untuk data yang diperoleh dari penelitian tidak semua disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik, sehingga sulit untuk dipahami maksud dari data dan terlihat kurang enak dibaca.