Materi 6

  • Uploaded by: talitha
  • Size: 159.7 KB
  • Type: PDF
  • Words: 1,309
  • Pages: 31
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

FETOMATERNAL PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL

Persalinan Preterm Persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram (Manuaba, 1999).

Pengelompokan bayi-bayi yang lahir preterm antara lain : • Low Birth Weight ( LBW ) bila berat lahir < 2500 gram • Very Low Birth Weight ( VLBW ) bila berat lahir < 1500 gram • Extreemly Low Birth Weight ( ELBW ) bila berat lahir < 1000 gram

Dampak Dari Bayi Yang Lahir Preterm.

• Dampak jangka pendek. Komplikasi jangka pendek pada bayi yang lahir preterm selalu dikaitkan dengan pematangan paru janin yang belum sempurna, antara lain Respiratory Distress Syndrome (RDS), Intra Ventricular Haemorrhaghe (IVH) dan Necrotizing Enterocolitis (NEC). Pada ketiga komdisi ini, hipoksia memegang peran yang sangat dominan.

Dampak jangka panjang. • Bayi-bayi yang lahir pada usia hamil 23-24 minggu yang berhasil diselamatkan menunjukkan komplikasi kelainan otak yang cukup berarti ( 79 % atau lebih ). Hack dkk ( 1994 ) melakukan pengamatan terhadap 60 anak yang lahir dengan berat 750 gr. sampai dengan usia sekolah ternyata mempunyai masalah dalam hal ketrampilan. 45 % dari bayi - bayi preterm yang hidup memerlukan sarana penddikan khusus , dimana 21 % mempunyai IQ < 70 dan banyak yang mengalami hambatan pertumbuhan dan daya penglihatan yang dibawah normal. • Sedangkan bayi-bayi preterm yang lahir lebih tua ( 32-34 minggu ) dan mempunyai berat lahir yang lebih besar masih juga mempunyai risiko jangka pendek yang berupa RDS , 366 bahkan komplikasi jagnka pendek ini masih bisa terjadi pada 6% bayi yang lahir dengan usia hamil 35-38 minggu.

Etiologi Penyebab sekitar 50% kelahiran premature tidak diketahui. Namun, sepertiga persalinan premature terjadi setelah ketuban pecah dini (PROM).

a. KPD (Ketuban Pecah Dini b. Infeksi intrauterin c. Kelainan Uterus d. Vaginosis Bakterialis

Faktor Resiko Partus Premature : a. b. c. d. e.

Umur Ibu Paritas Keadaan Sosial Ekonomi Riwayat Persalinan Preterm Sebelumnya Faktor Gaya Hidup

Umur ibu • Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah 2035 tahun. Pada umur kurang dari 20 tahun, organ-organ reproduksi belum berfungsi dengan sempurna, rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapai ukuran dewasa sehingga bila terjadi kehamilan dan persalinan akan lebih mudah mengalami komplikasi dan pada usia lebih dari 35 tahun organ kandungan sudah tua sehingga jalan lahir telah kaku dan mudah terjadi komplikasi

Paritas • Paritas menunjukkan jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang wanita. Paritas merupakan faktor penting dalam menentukan nasib ibu dan janin baik selama kehamilan maupun selama persalinan. Pada ibu dengan primipara yaitu wanita yang melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya, maka kemungkinan terjadinya kelainan dan komplikasi cukup besar baik pada kekuatan his (power), jalan lahir (passage) dan kondisi janin (passager).

Keadaan sosial ekonomi • Sosial ekonomi masyarakat sering dinyatakan dengan pendapatan keluarga, mencerminkan kemampuan masyarakat dari segi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan dan kesehatan dan pemenuhan zat gizi. Selain itu juga sosial ekonomi seseorang mempengaruhi kemampuan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai misalnya, kemampuan untuk melakukan kunjungan prenatal untuk memeriksakan keadaan janin, mengetahui ada atau tidaknya komplikasi kehamilan.

Riwayat persalinan preterm sebelumnya • Riwayat persalinan preterm dan abortus merupakan faktor yang sangat erat dengan persalinan preterm berikutnya. Risiko persalinan preterm berulang bagi mereka yang persalinan pertamanya preterm meningkat tiga kali lipat dibanding dengan wanita yang bayi pertamanya mencapai aterm dengan persentase kemungkinan persalinan preterm berulang pada ibu hamil yang pernah mengalami 1 kali persalinan preterm sebesar 37%, sedangkan pada ibu yang pernah mengalami persalinan preterm 2 kali atau lebih mempunyai resiko 70% untuk mengalami persalinan preterm

Faktor gaya hidup • Perilaku seperti merokok, gizi buruk dan penambahan berat badan yang kurang baik selama kehamilan serta penggunaan obat seperti kokain atau alkohol telah dilaporkan memainkan peranan penting pada kejadian dan hasil akhir bayi dengan berat lahir rendah. Resiko kelahiran preterm meningkat, yaitu rata-rata dua kali lipat dari wanita bukan perokok, sedangkan resiko keguguran pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1 minggu sebelum persalinan empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok

Manifestasi Klinis Selain kontraksi uterus yang reguler baik nyeri atau tidak terasa nyeri, gejala-gejala seperti tekanan pada panggul (pelvis), kram seperti saat menstruasi, perubahan discharge vagina (cair atau berdarah), dan nyeri punggung bawah secara empiris berkaitan dengan kelahiran preterm. (Cunningham et al, 2005)

Kehamilan Lewat Bulan Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah kehamilan yang berlangsung lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294 hari).

• Etiologi • Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita ketahui. Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada janin (anenefal, kelenjar adrenal janin yang fungsinya kurang baik, kelainan pertumbuhan tulang janin/osteogenesis imperfecta; atau kekurangan enzim sulfatase plasenta).

Faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab yang paling sering. 2. Tidak diketahui. 3. Primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan. 4. Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus, merupakan penyebab yang jarang terjadi.

5. Jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan predisposisi. 6. Faktor genetik juga dapat memainkan peran

• Diagnosis • Diagnosis kehamilan lewat waktu biasanya dari perhitungan rumus Naegele setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila ada keraguan, maka pengukuran tinggi fundus uterus serial dengan sentimeter akan memberikan informasi mengenai usia gestasi lebih tepat. Keadaan klinis yang mungkin ditemukan ialah air ketuban yang berkurang dan gerakan janin yang jarang.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mendiagnosis kehamilan lewat waktu, antara lain : a. HPHT jelas b. Dirasakan gerakan janin pada umur kehamilan 16-18 minggu. C. Terdengar denyut jantung janin (normal 10-12 minggu dengan Doppler, dan 19-20 minggu dengan fetoskop). d. Umur kehamilan yang sudah ditetapkan dengan USG pada umur kehamilan kurang dari atau sama dengan 20 minggu. e. Tes kehamilan (urin) sudah positif dalam 6 minggu pertama telat haid.

Ketuban Pecah Premature Ketuban pecah dini ( amniorrhexis – premature rupture of the membrane PROM ) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Pada keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini KPD Preterm (PPROM = preterm premature rupture of the membrane preterm amniorrhexis).

Etiologi • Walaupun banyak publikasi tentang KPD, namun penyebabnya masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. (2,8,13) Beberapa laporan menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD, namun faktor-faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui.

Etiologi a. Infeksi b. Serviks yang inkompetensia c. Tekanan Intra Uterin d. Kelainan Letak

Faktor Resiko a. Golongan sosio ekonomi rendah b. Ibu hamil tidak menikah c. Kehamilan remaja d. Merokok e. Penyakit Menular Seksual f. Vaginosis bacterial g. Perdarahan antenatal h. Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya

Mekanisme • Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh. • Terdapat keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraseluler matriks. Perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah.

Gejala Klinik • Ketuban pecah tiba – tiba, pancaran involunter atau kebocoran cairan jernih dari vagina merupakan gejala khas. • Cairan tampak di introitus • Tidak ada his dalam 1 jam • Gejala klinis lainnya adalah gejala dari infeksi atau korioamnionitis seperti adanya demam yang menyertai.

Kehamilan Ektopik Kehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari indung telur (ovarium) ke rahim (uterus).

Faktor Resiko a. b. c. d.

Usia Paritas Ras / Suku Tingkat Pendidikan e. Pekerjaan f. Riwayat

a. Riwayat Kehamilan Jelek b. Riwayat Kontrasepsi c. Riawayat Infeksi Pelvis d. Riwayat Operasi Tuba e. Merokok

Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan tempat terjadinya implantasi dari kehamilan ektopik, dapat dibedakan menurut : a. b. c. d. e.

Kehamilan Tuba Kehamilan Ovarial Kehamilan Uterus Kehamilan Servikal Kehamilan Abdominal

a. Kehamilan Heteropik b. Kehamilan Interstisial c. Kehamilan Tuba Uterina d. Kehamilan Tuba Abdominal e. Kehamilan Tuba Ovarial

 TERIMA KASIH 

Similar documents

Materi 6

talitha - 159.7 KB

MATERI CHAPTER 6

Waa Syawqooh Ilaa Sayyidiyy - 346.3 KB

MATERI 6 & 7 GRAMMAR EXCERCISE

Kristina - 82.9 KB

Sesi 6 Materi Surat Resmi

ALFONSUS RYAN PRAMUDITYA - 2.1 MB

Materi

Dede Supriyanto - 1.6 MB

certificate (6)

Madhu Raksha - 600.8 KB

001_Curs 6

Bugetuh Bcrjjcf - 538.2 KB

MODUL 6

jeky lani - 138.1 KB

materi 2

dew jirawat - 83.1 KB

materi 1

Rif'an Adha - 2.4 MB

Materi 3

alfiah fajriani - 722.4 KB

Materi 3

Febrianthie Resthy - 337.5 KB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]