* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK W.T. DENGAN DIAGNOSA TYPHOID DI POLIKLINIK KESEHATAN ANAK RSU GUNUNG MARIA TOMOHON I.
PENGKAJIAN Unit
: Kesehatan anak
Tanggal pengkajian: 10 Jan 2014
Ruang
: Poliklinik
Allo anamnese
: Orang tua pasien
A. Identifikasi a.
Klien Nama
: J.M
TTL / Umur : Tomohon, 10 April 1994 / 9 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Anak ke
: 1 dari 2 bersaudara
Agama/Suku : Katolik/ Minahasa Warga negara : Indonesia
b.
Bahasa
: Melayu Manado
Alamat
: Woloan 1
Orang tua Ayah
Ibu
Nama
: E.M
V.S
Umur
: 40 tahun
42 tahun
Agama
: Katolik
Katolik
Suku
: Minahasa
Minahasa
Kebangsaan
: Indonesia
Indonesia
Pendidikan
: SMA
SMA
Pekerjaan
: Swasta
IRT
Alamat
: Woloan 1
Woloan 1
Genogram
1
Keterangan: Pasien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan ibu pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
c.
Data medik a.
Dikirim oleh : -
b.
Diagnosa medik ISPA
c.
Riwayat prenatal Ibu pasien mengatakan pemeriksaan kehamilan selalu dilakukan setiap bulan.
d.
Riwayat kelahiran Ibu pasien mengatakan pasien lahir cukup bulan dengan jenis persalinan normal, yang dilakukan di RS dengan penolong persalinan dokter dan bidan.
f. Riwayat tumbuh kembang anak Ibu pasien mengatakan, pasien tumbuh gigi pertama pada saat pasien berumur 5 bulan. Dan pada umur 4 bulan pasien mulai belajar duduk, kemudian pad usia 11 bulan pasien sudah mulai berjalan. e.
Riwayat vaksinasi : Lengkap
f.
Riwayat alergi: Tidak ada riwayat alergi
g.
Riwayat penyakit dahulu Ibu Klien mengatakan klien pernah dirawat di rumah sakit
dengan diagnosa ISPA dan tonsilofaringitis. B. Keluhan utama Batuk/ flu ± 2 hari C. Keadaan Umum 1.
Keadaan sakit Klien tampak sakit sedang; pucat tapi aktif bergerak. Riwayat
kesehatan sekarang: Batuk/ flu selama 4 hari, sekret pada hidung, demam naik turun ± 4 hari yang diukur dengan termometer. BAB 1 x tadi pagi, konsistensi lunak, warna kekuningan. 2.
TTV a.
Kesadaran : Compos mentis
b.
Nadi
: 129x/m (teratur)
c.
Suhu
: 36,8ºC (Axilaris)
d.
Respirasi
: 24 x/m (Irama: teratur, Jenis :Pernafasan dada)
Kajian Pola Kesehatan a.
Kajian Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan 1) Data Subjektif
Keadaan sebelum sakit Orang tua klien mengatakan klien sudah pernah dirawat
di rumah sakit sebelumnya. Saat klien sakit selalu diperiksakan ke dokter oleh orang tuanya dan selalu meminum habis obat yang diberikan.
Keadaan saat ini Orang tua klien tidak mengetahui penyebab anaknya
demam naik turun seperti ini. Sebelumnya klien belum pernah dibawa berobat ke mana pun. 2) Data objektif Ku klien tampak sakit sedang, klien aktif bermain 3) Pemeriksaan fisik
b.
Kulit kepala dan rambut
: Bersih
Rongga mulut, telinga, hidung
: Bersih
Kulit dan kuku
: Bersih
Tanda Scar vaksinasi
: Ada
Kajian Pola Nutrisi Metabolik 1) Data subjektif
Keadaan sebelum sakit Ibu klien mengatakan selera makan klien baik. Menu
makanan sehari-hari nasi, ikan, dan sayur. Frekuensi 3x/hari. Jenis minuman: air putih dan susu, jumlah ± 1500 cc.
Keadaan saat sakit
Ibu klien mengatakan selera makan dan minum klien biasa seperti saat tidak sakit. 2) Data objektif: 3) Pemeriksaan Fisik BB
: 17 kg
Keadaaan rambut
: lebat, bersih
Hidrasi kulit
: Lembab
Rongga mulut
: Bersih
Gusi
: Merah muda jumlah gigi : 14
Palpebrae
: tidak berwarna gelap
Conjungtiva
: Merah
Sclera
: Tidak ikterik
Hidung
: tidak terdapat lesi, ada sekret
Lidah
: Bersih
Abdomen
:Bentuk simetris dan tidak ada pembengkakan
c.
Kajian Pola Eliminasi 1) Data Subjektif
Keadaan sebelum sakit Ibu klien mengatakan klien BAB ± 1x/1 – 2 hari,
konsistensi lembek. BAK ± 5x/ hari.
Keadaan saat ini Ibu klien mengatakan BAB & BAK klien tidak ada
masalah, frekuensi seperti sebelum sakit 2) Data objektif: d.
Kajian Pola Aktifitas dan Latihan 1) Data subjektif
Sebelum sakit Ibu klien mengatakan Klien bermain di rumah dengan kakak-kakaknya.
Saat ini
Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami masalah dalam pola aktivitas sehari-hari. 2) Data objektif Klien tampak aktif bergerak 3) Pemeriksaan Fisik: Perfusi pembuluh perifer kuku: Kuku warna merah muda, waktu kembali 2 detik. d.
Kajian Pola Tidur dan Istirahat 1) Data Subjektif
Sebelum Sakit Ibu klien mengatakan jam tidur klien tidak menentu,
biasanya memiliki waktu istirahat siang.
Saat Ini Klien tidak mengalami masalah dalam pola istirahat
dan tidur. 2) Data Objektif: e.
Kajian Pola Persepsi Kognitif 1) Data Subjektif
Sebelum Sakit Klien tidak mengalami gangguan pancaindra sesuai
tahap perkembangan
Saat Ini Tidak ada perubahan pola persepsi kognitif
2) Data Objektif Kemampuan bicara klien sesuai usianya, tidak ada disorientasi. f.
Kajian Pola Persepsi Diri 1) Data Subjektif
Sebelum Sakit Klien berperan sebagai anak dalam keluarga, anak yang
masih dalam tahap tumbuh kembang yang sepenuhnya masih butuh pengawasan orang tua.
Saat Ini Tidak ada perubahan pola persepsi diri
2) Data Objektif Rentang perhatian baik dan ada kontak mata dan tidak ada kelainan bawaan yang nyata. g.
Kajian Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama 1) Data Subjektif Klien tinggal bersama orang tuanya dan hidup baik antar anggota keluarganya.
Saat Ini Klien tidak memiliki masalah dalam pola hubungan
sesama. 2) Data Objektif Klien mau diajak bicara dengan perawat h.
Kajian Mekanisme Koping 1) Data Subjektif
Sebelum Sakit Orang tua klien selalu mencari jalan keluar saat ada
masalah, misalnya mencari pengobatan secepat mungkin saat mendapatkan anggota keluarga sakit.
Saat Ini Orang tua klien cemas akan keadaan klien saat klien
sakit. 2) Data Objektif Orang tua klien tampak cemas dengan keadaan anaknya. i. Kajian Pola Sistem Nilai Kepercayaan 1) Data Subjektif
Sebelum sakit Klien mengikuti kegiatan keagamaan bersama orang
tuanya (ke gereja setiap hari minggu).
Saat Ini Tidak ada masalah dalam pola sistem nilai kepercayaan
2) Data Objektif: - orang tua klien terlihat menggunakan aksesori rohani (rosario)
THERAPY PENGOBATAN 1.
Sanmol
2.
Valisanbe
3.
Trombroncho 9 mg
4.
Trifed ¼ tab
KLASIFIKASI DATA Data Subjektif
Data Objektif
Ibu klien mengatakan: _ Klien mengalami sesak nafas Klien batuk/ flu ± 2 hari Klien demam naik turun ± 2hari Klien mual muntah Klien BAB 1 x tadi pagi, biasa Tidak
mengetahui
penyebab
anaknya sakit seperti sekarang.
Klien batuk/ flu Terdapat sekret di hidung Kesadaran compos mentis Akral hangat TTV: N
: 129x/menit
R
: 24x/menit
SB : 36,8ºC Orang tua klien tampak cemas Keluarga
klien
bertanya-tanya
tentang kondisi klien Ekspresi wajah orang tua klien gelisah
ANALISA DATA
II.
No. 1
Data
Etiologi
Masalah
DS:
Bersihan jalan
Ibu klien mengatakan:
nafas tidak
Klien batuk/ flu ± 2 hari
efektif
Klien demam naik turun ± 2hari
DO: Klien tampak batuk/ flu Terdapat sekret di hidung TTV: N
: 129x/menit
R
: 24x/menit
SB : 36,8ºC
2
DS: Ibu klien mengatakan An. F sesak nafas DO : - klien tampak sesak - klien tampak lemah
Pola napas tidak efektif
3.DS : Ibu klien mengtakan mual muntah dan tidak nafsu makan DO: - klien terlihat lemas dan pucat - klien mengalami penurunan BB
Defisit nutrisi
III.
DIAGNOSA
No.
Diagnosa
1.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumuluasi sekret di bronkus
2
Defisit nutrisi berhubungan dengan nutrisi kurang dari kebutuhan
3.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi pada pernafasan
Nama Jelas
No 1
Diagnosa Bersihan
Tujuan Setelah
jalan nafas
dilakukan
tidak efektif
tindkan
berhubungan
keperawatan
dengan
selama 2x24
akumulasi
jam, bersihan
secret di
jalan napas
bronkus
menjadi efektif dengan kriteria hasil: -batuk efektif jadi meningkat -tidak ada lagi
Intervensi 1 1. Kaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada 2. Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tidak ada aliran udara dan bunyi nafas adventisius, mis. Crackles, mengi.
suara wheezing -tidak lagi dispnea
3. Bantu pasien latian nafas sering. Tunjukan atau bantu pasien mempelajari melakukan batuk, misalnya menekan dada dan batuk efektif sementara posisi duduk tinggi. 4. Berikan cairan sedikitnya 2500 ml perhari (kecuali kontraindikasi). Tawarkan air hangat daripada dingin . 5. Bantu mengawasi efek pengobatan
Rasional 1. 1 Takypnea, pernafasan dangkal, dan gerakan dada tidak simetris sering terjadi karena ketidaknyamana n gerakan dinding dada dan atau cairan paru 2. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi nafas bronchial dapat juga terjadi pada area konsolidasi. Crackles, ronchi dan mengi terdengar pada inspirasi dan atau ekspirasi pada respon teradap pengupulan cairan , secret kental dan spasme jalan nafas atau obstruksi. 3. Nafas dalam memudakan ekspansi maksimum paru-paru atau jalan nafas lebih kecil. Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami, membantu silia untuk
45
nebulizer dan fisioterapi lain, mis. Spirometer insentif, IPPB, tiupan botol, perkusi, postural drainage. Lakukan tindakan diantara waktu makan dan batasi cairan bila mungkin. 6. Berikan obat sesuai indikasi mukolitik, ekspektoran, bronchodilator, analgesic.
2
Defisit
Setelah
1. 1. Berikan
mempertaankan jalan nafas paten. Penenkanan menurunkan ketidaknyamana n dada dan posisi duduk memungkinan upaya nafas lebih dalam dan lebih kuat. 4. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi dan mengluarkan secret 5. Memudahkan pengenceran dan pembuangan secret. 6. Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi secret. Analgesic diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyaman an tetapi harus digunakan secara hatihati, karena dapat menurunkan upaya batuk atau menekan pernafasan.
1. 1. Mengetahui 46
nutrisi
dilakukan
informasi tentang
kekurangan nutrisi
berhubungan
tindakan
kebutuhan nutrisi
klien
dengan
keperawatan
2. monitor jumlah 2. 2. Agar dapat
nutrisi
selama 2x24
nutrisi dan
dilakukan intervensi
kurang dari
jam, status
kandungan
dalam pemberian
kebutuhan
nutrisi
kalori
makanan pada klien
menjadi
3. kaji kemampuan 3. 3. Dengan
membaik
pasien untuk
pengetahuan yang
dengan
mendapatkan
baik tentang nutrisi
kriteria hasil :
nutrisi yang
akan memotifasi
dibutuhkan
klien untuk
-nafsu makan jadi membaik -pengetahuan tentang
4. monitor mual dan muntah
meningkatkan pemenuhan nutrisi
5. kolaborasi dengan 4. 4. Untuk
pilihan
ahli gizi untuk
meningkatkan nafsu
makanan
menentukan
makan
sehat jadi
jumlah kalori 5. 5. Untuk
meningkat
dan nutisi yang
memudahkan proses
dibutuhkan
makan
-pengetahuan tentang
pasien
6.
pilihan minuman yang sehat jadi meningkat -pengetahuan tentang standar asupan nutri yang tepat jaid meningkat -j 3
Pola nafas
Setelah
1. kaji frekuensi,
1. kecepatan 47
tidak efektif
dilakukan
kedalaman
biasanya
b.d .proses
tindkan
pernafasan dan
meningkat.
inflamasi
keperawatan
ekspansi dada
Dispnea dan
pada saluran
selama 2x24
pernafasan
jam, pola nafas
bunyi nafas dan
peningkatn kerja
kembali efektif
catat adanya
napas
dengan kriteria
bunyi mengi
hasil :
2. auskultasi
terjadi
2. bunyi napas
3. anjurkan pasien
menurun/tidak
-menunjukan
melakukan
ada bila jalan
pola nafas
nafas dalam
napas obstruksi
efektif dengan
4. kolaborasi
sekunder
frekuensi dan
pemberian
kedalaman
tambahan
meningkatkan
dalam rentang
oksigen
pola napas
yang normal
3. dapat
4. memaksimalkan bernapas dengan meningkatkan masukn oksigen
IV. IMPLEMENTASI HARI 1 DX KEPERAWATAN 1. Bersihan jalan
nafas tidak efektif berhubungan dengan akumuluasi sekret di bronkus
IMPLEMENTASI
1. mengkaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada 2.mengauskultas i area paru, catat area penurunan atau tidak ada aliran udara dan bunyi nafas adventisius, mis. Crackles, mengi. 3. membantu pasien latian nafas sering. Tunjukan atau bantu
RESPON PASIEN S : ibu klien mengatakan An.F mengalami sesak nafas O : klien tampak sesak
PARAF
S:O: - RR : 24x/m
S : ibu klien mengatakan membantu An. F latihan nafas dalam
48
pasien mempelajari melakukan batuk, misalnya menekan dada dan batuk efektif sementara posisi duduk tinggi.
O : klien tampak melakukan latihan nafas dalam -klien tampak mempelajari melakukan batuk, misalnya menekan dada dan posisi duduk tinggi
4. memberikan cairan sedikitnya 2500 ml perhari (kecuali kontraindikasi). Tawarkan air hangat dari pada dingin
S:O : klien terlihat tidak lemas lagi
5. membantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain, mis. Spirometer insentif, IPPB, tiupan botol, perkusi, postural drainage. Lakukan tindakan diantara waktu makan dan batasi cairan bila mungkin. 6. memberikan obat sesuai indikasi mukolitik, ekspektoran, bronchodilator, analgesic
2.Defisit nutrisi 1. memberikan berhubungan informasi tentang dengan nutrisi kurang dari kebutuhan nutrisi kebutuhan 2.memonitor jumlah nutrisi
dan
kandungan kalori
3.mengkaji kemampuan
S : ibu klien mengatakan selalu mengawasi pemberian obat dan fisioterapi lainnya O : klien terlihat tidak sesak lagi setelah dilakukan pemberian fisioterapi
S:O : klien terlihat sedikit sehat setelah diberikan obat
S : ibu klien mengatakan sudah paham O : ibu klien terlihat mendengarkan penjelasan yang diberikan S:O : klien terpasang infus dan menerima nutrisi dari cairan infus S: O : klien tampak menerima nutrisi dari cairan infusan
49
pasien
untuk S
mendapatkan nutrisi
yang
dibutuhkan 4. memonitor mual
: klien mengataakan mual dan muntah O: klien terlihat muntah 1x S:O : klien tampak tidak mau makan
dan muntah 5. mengolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutisi yang dibutuhkan pasien S : ibu klien 3.Pola nafas tidak 1. mengkaji mengatakan An. F efektif b.d .proses frekuensi, sesak nafas inflamasi pada O : klien terlihat saluran pernafasan kedalaman sesak pernafasan dan
-
ekspansi dada 2. mengauskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi mengi 3. menganjurkan pasien melakukan nafas dalam 4. mengkolaborasi pemberian tambahan
Lakukan napas dari hidung dan dikeluarkan dari mulut
S:O: setelah dilakukan aukultasi tidak ada bunyi mengi S : ibu klien mengatakan an.F sasak nafas O : klien tampak melakukan napas dalam S:O : ibu klien tampak memahami pemberian oksigen
oksigen
DX KEPERAWATAN 1. Bersihan jalan
nafas tidak efektif berhubungan
EVALUASI S : ibu klien mengatakan An.F mengalami sesak nafas O : klien tampak sesak A : Masalah teratasi
PARAF
50
dengan akumuluasi sekret
sebagian P : intervensi
Lanjutkan
di bronkus 2.Defisit nutrisi berhubungan dengan nutrisi kurang dari kebutuhan
3.Pola nafas tidak efektif b.d .proses inflamasi pada saluran pernafasan
S : ibu klien mengatakan An. F mual muntah O : klien terpasang infus dan menerima nutrisi dari cairan infus A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi S : ibu klien mengatakan An. F sesak nafas O : klien terlihat sesak - Lakukan napas dari hidung dan dikeluarkan dari mulut A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI HARI 2 DX KEPERAWATAN 1. Bersihan jalan
nafas tidak efektif berhubungan dengan akumuluasi sekret di bronkus
IMPLEMENTASI
2.mengauskultas i area paru, catat area penurunan atau tidak ada aliran udara dan bunyi nafas adventisius, mis. Crackles, mengi. 3. membantu pasien latian nafas sering. Tunjukan atau bantu pasien mempelajari melakukan batuk, misalnya menekan dada dan batuk efektif sementara
RESPON PASIEN S:O: - RR : 24x/m
PARAF
S : ibu klien mengatakan membantu An. F latihan nafas dalam O : klien tampak melakukan latihan nafas dalam -klien tampak mempelajari melakukan batuk, misalnya menekan dada dan posisi duduk
51
posisi duduk tinggi.
5. membantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain, mis. Spirometer insentif, IPPB, tiupan botol, perkusi, postural drainage. Lakukan tindakan diantara waktu makan dan batasi cairan bila mungkin. 6. memberikan obat sesuai indikasi mukolitik, ekspektoran, bronchodilator, analgesic
2.Defisit nutrisi 2.memonitor jumlah berhubungan nutrisi dan dengan nutrisi kurang dari kandungan kalori kebutuhan 3.mengkaji kemampuan pasien
untuk
tinggi
S : ibu klien mengatakan selalu mengawasi pemberian obat dan fisioterapi lainnya O : klien terlihat tidak sesak lagi setelah dilakukan pemberian fisioterapi
S:O : klien terlihat sedikit sehat setelah diberikan obat S:O : klien terpasang infus dan menerima nutrisi dari cairan infus
S:O : klien tampak menerima nutrisi dari cairan infusan
mendapatkan nutrisi
yang
dibutuhkan 4. memonitor mual S dan muntah
: klien mengataakan sudah tidak mual dan muntah O: klien terlihat tidak muntah lagi
5. mengolaborasi S : dengan ahli gizi O : klien tampak sudah mau makan untuk menentukan jumlah kalori dan nutisi yang dibutuhkan pasien S:3.Pola nafas tidak 1. mengauskultasi 52
efektif b.d .proses inflamasi pada saluran pernafasan
bunyi nafas dan catat adanya bunyi mengi 3. menganjurkan pasien melakukan nafas dalam 4. mengkolaborasi pemberian tambahan oksigen
DX KEPERAWATAN 1. Bersihan jalan
nafas tidak efektif berhubungan dengan akumuluasi sekret
EVALUASI S : ibu klien mengatakan An.F tidak sesak nafas lagi O : klien tampak sudah tidak sesak A : Masalah teratasi P : intervensi dihentikan
O: setelah dilakukan aukultasi tidak ada bunyi mengi S : ibu klien mengatakan an.F sudah tidak sasak nafas O : klien tampak melakukan napas dalam S:O : ibu klien tampak memahami pemberian oksigen
PARAF
di bronkus 2.Defisit nutrisi berhubungan dengan nutrisi kurang dari kebutuhan
3.Pola nafas tidak efektif b.d .proses inflamasi pada saluran pernafasan
S : ibu klien mengatakan tidak mual muntah O : klien masih menerima nutrisi dari cairan infus A : Masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : ibu klien mengatakan An. F sudah sesak nafas O : klien terlihat tidak sesak lagi - Lakukan napas dari hidung dan dikeluarkan dari mulut A : Masalah teratasi P : intervensi dihentikan
53
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anakanak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan. penyebab ISPA yaitu virus, bakteri, alergen spesifik, perubahan cuaca dan lingkungan, aktifitas, dan asupan gizi yang kurang. Komplikasi ISPA adalah asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita penyusunan atau pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan. B. Saran Untuk mengurangi angka kejadian ISPA pada balita, dalam hal ini penulis menyarankan agar semua pihak baik keluarga maupun instansi kesehatan lebih memperhatikan pola hidup sehat dan tidak membuang batuk sembarangan dan mengolah makanan sebaik mungkin.
54
DAFTAR PUSTAKA Betz, Cecily L, (2002). Buku saku keperawatan pediatri, alih bahasa Jan Tambayong, EGC, jakarta. Doenges, Marilynn E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakart : EGC. Lili ismudiarti rilantono,dkk.(2001) Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI. Poestika S, Sarodja RM (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan.(1993). Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler, Jakarta : EGC Rokhaeni, Elly Purnamasari, Anna Ulfah Rahayae (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuker, Edisi Pertama, Pusat Kesehatan Jantung Dan Pembuluh Darah Nasional “ Harapan Kita “, jakarta. Suriadi, Rita yuliani, (2001). Buku pegangan praktek klinik, Asuhan Keperawatan pada Anak, Edisi Pertama, penerbit CV Sagung Seto, jakarta.