ASKEP POST PROSTATECTOMY

  • Uploaded by: DSTR FAPDude
  • Size: 162.6 KB
  • Type: PDF
  • Words: 2,065
  • Pages: 14
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN POST PROSTATECTOMY ( Asuhan Keperawatan Stase Gerontik Program Profesi Ners)

Disusun Oleh: I KADE NGURAH ARYA WARDANA ( G3A020161 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021/2022 ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN Tanggal Masuk: 25 Oktober 2021

No RM: xxxxx

A. IDENTITAS 1.

Nama

: Tn. S

2.

Alamat

: Semarang

3.

Pekerjaan

: Pengusaha

4.

Status Perkawinan : Menikah

5.

Keluarga terdekat yang segera dihubungi: Anak

6.

Nama

: Ny.N

7.

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

8.

Alamat

: Semarang

B. RIWAYAT KESEHATAN 1.

Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien mengeluh badan lemas, nyeri post operasi, nyeri skala 3, nyeri saat bergerak

2.

Riwayat Kesehatan dahulu

:

Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya, pasien mengatakan memilik riwayat penyakit jantung 3.

Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit tersebut, Hipertensi, DM

4.

Suhu

: 36,7

5.

Tekanan darah dan nadi: TD

: 130/89 mmHg

Nadi

: 87 x/menit

6.

BB

: 65 kg

7.

TB

: 170 cm

8.

Pernafasan

: pasien mengatakan tidak mengalami sesak nafas

10. Diagnosa Medis: Post Prostatectomy 11. Persepsi Pasien Alasan Masuk RS: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang sehingga bisa beraktifitas kembali 12. Penyakit yang pernah dialami: Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini, dan pasien mengatakan belum pernah dioperasi. 13. Alergi

:

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun makanan. Pasien juga mengatakan tidak mengkonsumsi obat, jika pasien sakit pasien hanya membeli obat di warung/apotik atau pergi ke klinik terdekat. 14. Kebiasaan

:

Pasien mengatakan dulu pernah merokok namun sekarang sudah tidak lagi, pasien juga jarang minum kopi. Pasien mengatakan tidak minum minuman beralkohol. C. KEBUTUHAN OKSIGEN 1.

Pernafasan

: 28/mnt,

Irama

: Teratur

2.

Kedalaman

: Normal

3.

Sesak nafas

: pasien tidak mengalami sesak nafas

4.

Cuping hidung

: Ada

Batuk

: Pasien tidak mengalami batuk

5.

Auskultasi

: Tidak terdapat suara tambahan

6.

Ektremitas

:

Pasien mengatakan lemas, tidak terdapat sianosis dan edema 7.

Edema

:

Tidak terdapat edema saat dilakukan head to toe, terdapat denyutan vena jugularis di daerah leher 8.

Nyeri dada

:

Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri dada. D. KEBUTUHAN NUTRISI Pasien mengatakan makan sehari 3 kali, biasanya pasien makan nasi, sayur dan lauk,

pasien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan saat dirawat karena suasananya kurang nyaman, kondisi gigi pasien masih lengkap. Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan BB. Kulit tampak lembab tidak terdapat luka dan turgor kulit baik E. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Pasien mengatakan minum air putih banyak dan BAK normal , mengalami gangguan saat BAK, mukosa mulut normal. Pasien mengatakan BAB normal selama dirawat. pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat pencahar BAB F. KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT Saat ini pasien meminta bantuan dengan keluarganya. Untuk makan dan minum pasien meminta untuk mengambilkan makanannya di meja. Pasien mengatakan tidak mampu mandi/memakai pakaian/makan/toilet secara mandiri. Pasien mengatakan untuk mandi hanya beberapa kali untuk di lap saja. Jika pasien ingin BAK pasien menggunakan kateter. Pasien mengatakan merasa lemas di badan. Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami jatuh. Pasien mengatakan nyenyak saat tidur. Saat dilakukan pengkajian Indeks KATZ, jenis kemampuan pasien adalah indek KATZ F. Keterangan Indeks KATZ  Indek KATZ A: Mandiri dalam mandi,berpakaian,pergi ke toilet,berpindah tempat,continent BAB/BAK, dan makan  Indek KATZ B: Mandiri 5 aktivitas diatas, kec.Mandi  Indek KATZ C: Mandiri 4 aktivitas diatas, kec. Mandi & 1 fungsi lain  Indek KATZ D: Mandiri 3 aktivitas diatas, kec. Mandi, berpakaian & 1 fungsi lain  Indek KATZ E: Mandiri 2 aktivitas diatas, kec. Mandi, berpakaian, ke toilet & 1 fungsi lain  Indek KATZ F: Mandiri 1 aktifitas diatas, kec. Mandi, berpakaian,ke toilet, berpindah tempat & 1 fungsi lain  Indek KATZ G: Ketergantungan pada orsng lain untuk semua 6 aktivitas diatas Format Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ) PERTANYAAN Tanggal berapakah hari ini? Hari apakah hari ini?

BENAR  

SALAH

       0

Aapakah nama tempat ini? Berapa no.Telp/no rumah/jalan RT,RW? Berapa usia anda? Kapan anda lahir? Siapa nama presiden sekarang? Siapa nama ibu anda sebelum menikah? 20-3, kurangi 3 dan seterusnya? Total Kesalahan Skor = Jumlah Kesalahan

Baik

 0-3 Kesalahan: Baik  4-5 Kesalahan: Gangguan Intelektual Ringan  6-8 Kesalahan: Gangguan Intelektual Sedang  9-10 Kesalahan: Gangguan Intelektual Berat Barthel Index Macam ADL Makan Mandi Berpakaian BAK BAB Pindah dari TT Mobilisasi Naik Turun Tangga Personal Hygiene Toileting Total Skor 10 (Ketergantungan Sedang) Keterangan:

0

1  

2

3

       

 Ketergantungan Penuh (0-4)  Ketergantugan Berat (5-8)  Ketergantungan Sedang (9-11)  Ketergantungan Ringan (12-19)  Mandiri (20) G. KEBUTUHAN SPIRITUAL Pasien mengatakan saat dirawat pasien beribadah ditempat tidur, sebelumnya pasien mengatakan biasanya solat dimushola terdekat H. KOMUNIKASI Pasien dapat berbicara dengan baik dan jelas tidak memiliki gangguan dalam komunikasi I. POLA PERSEPSI (SENSORI)

Pasien mengatakan masih bisa melihat, mendengar dengan baik dan tidak menggunakan alat bantu, pasien tidak mengalami nyeri. J. KOPING DAN TOLERANSI STRESS Pasien mengatakan tidak merasa stress akhir-akhir ini, jika pasien merasa stress pasien melakukan kegiatan yang bermanfaat yaitu membuat snack dan bercengkrama dengan masyarakat sekitar atau dengan anak cucunya. K. MENTAL Keaadaan emosi pasien tampak baik, mengalami sedikit cemas ketika ingin bergerak takut infusnya berdarah atau copot, skor SPSMQ adalah 2 dengan kesimpulan fungsi intelektual yang baik, memori masih tampak baik dan skala depresi geriatric normal. Pasien tidak pernah jalan bolak balik tanpa tujuan. L. SOSIAL EKONOMI Pasien mengatakan seorang pengusaha snack, pasien memiliki 1 anak namun sudah menikah. Pasien mengatakan tinggal dirumah bersama istrinya, biasanya istrinya membantu dalam kehidupan sehari-hari. M. KEBIASAAN KEGIATAN DIRUMAH Pasien mengatakan pernah mengikuti kegiatan dikampungnya, biasanya pasien sebelum sakit rutin berolahraga lari lari kecil atau bersepeda jika lelah pasien istirahat. N. DISCHARGE PLANNING Pasien mengatakan jika sampai rumah pasien mencoba mengurangi aktivitas. Pasien mengatakan tinggal dirumah bersama istrinya. Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat saat dirumah. Pasien juga mengatakan bahwa dia akan melatih anggota gerak secara perlahan. O. KESAN PERAWAT TERHADAP PASIEN SECARA MENYELURUH Pasien mengatakan perawat baik dan sopan, sebelum melakukan tindakan perawat memperkenalkan terlebih dahulu, mencuci tangan. P. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Head to toe a. Kepala Bentuk kepala dan wajah simetris tidak terdapat benjolan, tidak ada sianosis, membran mukosa tidak pucat b. Mata Mata simetris, pergerakan bola mata normal, konjungtiva berwarna merah muda, sklera

tidak ikterik, reaksi pupil pada cahaya normal, tidak menggunakan alat bantu pengelihatan. c. Telinga Fungsi pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaran d. Hidung Bentuk hidung simetris, indra penciuman kanan dan kiri baik, terdapat cuping hidung, tidak ada penggunaan otot bantu nafas e. Mulut Kondisi mulut gigi/ gusi/mukosa mulut dan lidah berbau, tidak terdapat masalah seperti sariawan dan gigi berlubang, bibir klien simetris f. Tenggorokan Tenggorokan pharing tidak hiperemis, tidak terjadi pembesaran kelenjar tonsil, leher kelenjar getah bening tidak didapatkan pembesaran. g. Dada Bentuk dada simetris, terdapat retraksi dada, perkembangan payudara simetris, suara perkusi sonor, tidak terdapat nyeri dada h. Paru-paru Pada auskultasi pulmo didapatkan suara nafas vesikuler dikedua apex paru, tidak ada suara tambahan. i. Abdomen Bentuk simetris , terdapat peristaltik usus 8-10 x/menit, suara saat di auskultasi timpani, terdapat luka post operasi j. Ekstremitas Tidak ada sianosis pada ujung-ujung ekstremitas maupun pada mukosa bibir dan punggung kuku, pengisian kapiler < 2 detik. Kekuatan otot ekstrimitas atas: 3, Kekuatan ekstrimitas bawah: 3.

Q. HASIL LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG (Bila ada) Hb: 9.2 gr/dl Ht: 26.0 %

Kreatinin: 5.79 mg/dL

Kalium: 5.21 mmol/L

Albumin: 2.5 g/dL

Ureum: 103 mg/dL

Natrium: 129,9 mmol/L

A. ANALISA DATA No. DATA FOKUS 1.

DS: - Pasien mengeluh

MASALAH (P)

ETIOLOGI (E)

Gangguan Mobilitas Fisik

Nyeri Post Operasi

lemas - P: Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi - Q: Seperti tersayat - R: Nyeri pada bagian perut bawah - S: Skala 3 - T: Nyeri timbul saat bergerak DO: - Kekuatan otot ekstrimitas atas: 3, Kekuatan ekstrimitas bawah: 3. - Fisik tampak lemas - Skala nyeri 3 - TD: 130/89 mmHg - Nadi: 87 x/menit C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASAR PRIORITAS 1. Gangguan mobilitas fisik b/d Nyeri Post Operasi d/d nyeri skala 3 seperti tersayat saat bergerak

N O 1

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA SLKI KEPERAWATA N Gangguan Mobilitas fisik (L.05042) mobilitas fisik Setelah dilakukan intervensi b/d Nyeri Post keperawatan selama 3x8 jam

SIKI Dukungan mobilisasi (I.05173) Observasi

Operasi d/d nyeri skala 3 seperti tersayat saat bergerak

maka mobilitas fisik meningkat dengan kriteria hasil: - Pergerakan ekstremitas meningkat - Kekuatan otot meningkat (3 menjadi 4) - ROM meningkat (60° menjadi 100°) - Gerakan terbatas menurun - Kelemahan fisik menurun - Nyeri menurun (3 menjadi 2)

-

Identifikasi keluhan fisik lainnya - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi - Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi Terapeutik - Fasilitasi aktifitas mobilisasi dengan alat bantu - Fasilitasi melakukan pergerakan - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - Anjurkan melakukan mobilisasi dini - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan. Managemen Nyeri (I.08238) Observasi: -

Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intesitas nyeri

-

Identifikasi skala nyeri

-

Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik: -

Berikan teknik non farmakologi untuk

mengurangi nyeri -

Fasilitasi istirahat dan tidur

-

Pertibangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilahan strategi meredakan nyeri

Edukasi: -

Jelaskan strategi meredakan nyeri

-

Anjurkan monitor nyeri scara mandiri

-

Ajarkan teknik non farakologi untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi: Kolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No. Respon Tanggal/Jam Implementasi Diagnosa 1 26 Oktober 2021, 1. Membina hubungan saling S: percaya dengan pasien - Pasien mengeluh 07.00 2. Mengidentifikasi keluhan fisik lemas lainnya 3. Mengidentifikasi lokasi nyeri - P: Pasien 4. Mengidentifikasi skala nyeri mengatakan nyeri pada luka post operasi - Q: Seperti tersayat - R: Nyeri pada bagian perut bawah - S: Skala 3

- T: Nyeri timbul saat bergerak O: -

08.00

1

5. Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi 6. Mengajarkan ROM 7. Memberikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi nafas dalam

Pasien tampak saling percaya Kekuatan otot ekstrimitas atas: 3, Kekuatan ekstrimitas bawah: 3. Fisik tampak lemas Skala nyeri 3

S: -

Pasien mengatakan mengerti saat dilakukan ROM dan relaksasi nafas dalam

O: 09.00

27 Oktober 2021, 07.00

1

1

8. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan 9. Menganjurkan mobilisasi dini 10. Menganjurkan pasien meredakan nyeri secara mandiri misalnya terapi aroma dan terapi musik sebagai pengalihan 11. Berkolaborasi dengan dokter pemberian analgetik injeksi ketorolac 1 ampul

S: -

TD: 130/89 mmHg Nadi: 87 x/menit Tampak lemas Pasien mengatakan nyeri saat dilakukan pergerakan Pasien mengatakan mengerti apa yang dianjurkan

O: - Keluarga tampak membantu kabutuhan ADL pasien

1. Mengidentifikasi keluhan fisik S: lainnya 2. Mengidentifikasi skala nyeri -

Pasien mengeluh masih nyeri Pasien mengeluh masih sedikit lemas

O: - tampak masih lemas - skala nyeri 3

08.00 1

09.00 1

28 Oktober 2021,

1

3. Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi 4. Mengajarkan ROM 5. Memberikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi nafas dalam

S: -

O: - Pasien tampak kooperatif saat diajarkan ROM - TD: 127/71 mmHg - N: 71 x/mnt

6. Melibatkan keluarga untuk S:membantu pasien dalam O: meningkatkan pergerakan 7. Menganjurkan mobilisasi dini 8. Menganjurkan pasien meredakan nyeri secara mandiri misalnya terapi aroma dan terapi musik sebagai pengalihan 9. Berkolaborasi dengan dokter pemberian analgetik injeksi ketorolac 1 ampul 1. Mengidentifikasi keluhan fisik S: lainnya 2. Mengidentifikasi skala nyeri O: 3. Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi 4. Mengajarkan ROM 5. Memberikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi nafas dalam

6. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan 7. Menganjurkan mobilisasi dini 8. Menganjurkan pasien

Pasien mengatakan sudah mulai mobilisasi dini miring kanan dan kiri

S: -

ADL masih dibantu oleh keluarga

Pasien mengatakan nyeri berkurang Pasien tampak rileks Skala nyeri 2

Pasien mengatakan sudah mulai duduk perlahan di tempat tidur

O: - TD: 120/90 mmHg - N: 92x/mnt - Pasien tampak duduk dan mulai bergerak secara mandiri di tempat tidur S:O: - Pasien dan Keluarga kooperatif dan dapat melakukan yang

meredakan nyeri secara mandiri misalnya terapi aroma dan terapi musik sebagai pengalihan 9. Berkolaborasi dengan dokter pemberian analgetik injeksi ketorolac 1 ampul

dianjurkan dengan baik

F. EVALUASI TANGGAL/JAM

EVALUASI

29 Oktober 2021 S: -

pasien mengatakan tubuh tidak lagi lemas Pasien mengatakan sudah mulaiduduk perlahan di tempat tidur Pasien mengatakan nyeri berkurang

O: - Pasien sudah tidak lemas - Pasien sudah bisa melakukan pergerakan dengan mengangkat 100̊ - Nyeri berkurang ,skala 2 A: Masalah Teratasi P: Intervensi Dihentikan

PARAF Nyoman

Similar documents

ASKEP POST PROSTATECTOMY

DSTR FAPDude - 162.6 KB

Askep Prostat

maghfirah jailani - 1.6 MB

ASKEP GEA

Fakhar - 451.8 KB

Post Reading

Roy Mahler - 393.6 KB

ASskep Karya-post partum

Vanonet shop - 117.1 KB

ASKEP ISPA FIX

Kamiliya Amel - 136.3 KB

Askep ibu Intranatal

Anissa Septiani - 1.2 MB

LP Karya-Post Partum

Vanonet shop - 152.9 KB

Jurnal Post

Karissa Navita - 748 KB

KMB III Askep BPH2

pamungkas - 182.1 KB

Străinul în perioada post

Razvan Ciubotariu - 85.1 KB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]