* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
KERANGKA ACUAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS KEDUNGBANTENG NO. ..........................................
DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
DAFTAR
ISI
Daftar Isi .................................................................................................. BAB. I.
2
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG....................................................... B. DASAR HUKUM ........................................................... C. TUJUAN ........................................................................ D. PENGERTIAN ...............................................................
3 3 3 3
BAB. II.
INTERNAL AUDIT MANAGEMEN MUTU.......................... A. JENIS AUDIT................................................................ B. ESSENSI AUDIT ........................................................... C. AKTIFITAS AUDIT .........................................................
4 4 4 4
BAB III.
AUDIT INTERNAL PUSKESMAS KEDUNGBANTENG ..............
7
BAB.IV.
PELAPORAN .......................................................................
8
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI ...........................................
9
BAB VI
PENUTUP ...........................................................................
10
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer perlu dilakukan audit internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen. Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas / Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi yang digunakan. B. TUJUAN AUDIT
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk membantu
mencapai
visi, misi
dan
tujuan
organisasi
dengan
cara
mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa,
penilaian,
rekomendasi
auditor
sebagai
dasar
pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan. C. PENGERTIAN Pengertian Audit Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian
yang
berujung
pada
penarikan
kesimpulan),
objektif
dan
terdokumentasi yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara membandingkan antar standar yang telah disepakati bersama dengan apa yang dilaksanakan/diterapkan di lapangan.
E. Manfaat audit Pengambilan keputusan untuk perbaikan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsi organisasi.
BAB II AUDIT INTERNAL MANAGEMEN MUTU Pada saat ini pengembangan dan pelaksanaan manajemen mutu kembali menjadi prioritas utama para manajer dan regulator rumah sakit, hal ini didorong dengan meningkatnya kesadaran dan tuntutan perlunya upaya untuk menjaga keselamatan pasien (dan provider). Depkes dan Persi telah menyusun standar keselamatan pasien dan mendorong rumah-sakit untuk menerapkan upaya peningkatan mutu klinik (clinical governance melalui penerapan konsep consumer value, clincal performance & evaluation, clinical risk, dan profesional development & management) dengan tidak meninggalkan upaya peningkatan mutu secara umum. Untuk memastikan bahwa standar keselamatan pasien dan juga standar mutu rumah-sakit senantiasa di-penuhi, di-evaluasi dan di-perbaiki, maka rumahsakit perlu melakukan audit internal manajemen mutu A. JENIS AUDIT Berdasarkan ruang lingkup maka audit dapat terdiri dari audit manajerial, audit keuangan dan audit klinik. Sedangkan berdasarkan pelaksana audit (auditor) maka audit dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: Audit eksternal: dilakukan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau institusi independen. Di Indonesia audit eksternal untuk rumah-sakit sudah dilakukan oleh berbagai pihak seperti oleh: Audit pemenuhan standar perijinan mendirikan atau standar operasional oleh Depkes/Dinkes, Audit Akreditasi oleh KARS, Audit sistem manajemen mutu oleh lembaga sertifikasi ISO 9000, Audit keuangan oleh akuntan publik, Audit pelayanan prima oleh Menpan, Audit pengelolaan limbah oleh Bapelda/Bapeldada, Audit pelaksanaan PMKK (peningkatan manajemen kinerja klinik) oleh Depkes/Dinkes dan sebagainya. Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh auditor internal yang juga karyawan organisasi sendiri, untuk kepentingan internal organisasi sendiri. Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang dilakukan dan dilaporkannya sebagai termuan. Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia. Di Indonesia audit internal untuk rumah-sakit telah dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain: Audit medik dan keperawatan oleh tim audit klinik, Audit
manajemen mutu oleh internal audit, audit keuangan oleh tim SPI (satuan pengawas internal), konferensi kematian dan konferensi kasus (M&M conference) oleh komite medik, Audit kelengkapan rekam medik oleh Bagian Rekam Medik, Audit kepatuhan penggunaan antibiotik oleh Subkomite farmasi, Audit pelaksanaan program infeksi nosokomial oleh tim infeksi nosokomial, Audit kepuasan pasien dengan survey kepuasan, dan sebagainya. B. ESSENSI AUDIT Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka audit perlu dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut:
Proses interaktif
Kegiatan sistematis: direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan secara efisien
Dilakukan dengan azas manfaat
Dilakukan secara objektif
Berpijak pada fakta dan kebenaran
Melibatkan proses analisis/evaluasi/penilaian/pengujian
Bermuara pada pengambilan keputusan
Dilaksanakan berdasar azas/standar/kriteria tertentu
Merupakan kegiatan berulang
Menghasilkan laporan
C. AKTIFITAS AUDIT Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk: Memastikan (konfirmasi dan verifikasi); Menilai (mengevaluasi dan mengukur); dan Merekomendasi (memberikan saran/masukan). Ketiga kegiatan ini umumnya dilakukan oleh auditor dengan cara:
Telaah dokumen
Observasi
Meminta penjelasan dari auditee (yang di-audit)
Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
Pemeriksaan silang (cross-check)
Mengakses catatan yang disimpan auditee
Mewawancarai auditee
Menyampaikan angket survey
Menganalisis data
BAB III AUDIT INTERNAL DI PUSKESMAS KEDUNGBANTENG
Internal Audit 1.Desain Study Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan jenis Cross sectional. Adapun studi kualitatif dilakukan untuk menggali lebih dalam priorotas masalah yang ada serta memperoleh informasi lainnya guna pemecahan masalah, setelah studi kuantitatif dilakukan. 2.Populasi Populasi adalah karyawan PUSKESMAS / FASYANKES PRIMER yang bekerja pada Unit/kelompok kerjanya, yang dipilih berdasarkan tingkat kepentingan manajemen rumah sakit. 3.Tahapan dan Alat Ukur/Instrumen Tahap I : Penyusunan rencana audit: menentukan unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan audit, penjadualan audit, dan penyusunan instrumen audit No
Unit / Sasaran Audit
Auditor
Standar / Kriteria yang Digunakan
JADWAL AUDIT 21 / 3 / 2019
22 / 3 / 2019
23 / 3 / 2019
1
ADMIN
Eny S, SST Dr.Eka Wahyuniati
BAB I
1
Ns.Pramono,S.Kep Meilany Dwi P,SKM
BAB II
1
Tegar Sri A,AMd.Kl Prastiwi K, SKM
BAB III
1
2
UKM
Noviyeni AP, SST Emilia R, Amd.Keb
BAB IV
1
Tegar Sri A,AMd.Kl Prastiwi K, SKM
BAB V
2
Ambar P, Amd.Keb BAB VI Yuli Asmani, AMd.Keb
1
3
UKP
Eny S, SST Dr.Eka Wahyuniati
BAB VII
2
Ambar P, Amd.Keb BAB VIII Yuli Asmani, AMd.Keb
2
Ns.Pramono,S.Kep Meilany Dwi P,SKM
2
No
Unit / Sasaran Audit
BAB IX
Auditor
JADWAL AUDIT 21 / 3 / 2019
Eny S, SST
22 / 3 / 2019 23 / 3 / 2019
1
Kepala Puskesmas
3
2
Kasubag TU / Admin Tegar Sri A,AMd.Kl
3
3
Pengelola Keuangan Ambar P, Amd.Keb
3
4
Pengelola Barang
Emilia R, Amd.Keb
3
5
Dr.Eka Wahyuniati
3
6
Program Pengembangan Program KIA
Ns.Pramono,S.Kep
3
7
Program Promkes
Yuli Asmani, AMd.Keb
3
8
P2PL dan Kesling
Prastiwi K, SKM
3
9
Pendaftaran
Noviyeni AP, SST
3
10 BP Umum
Meilany Dwi P,SKM
3
11 BP Gigi
Ns.Pramono,S.Kep
3
12 Laboratorium
Prastiwi K, SKM
3
13 Farmasi
Dr.Eka Wahyuniati
3
14 Konseling Gizi
Ambar P, Amd.Keb
3
Tahap II: Tahap pengumpulan data dengan menggunakan instrument panduan audit yang disusun berdasarkan standar tertentu (misalnya standar akreditasi, standar/pedoman program, standar pelayanan minimal, standar/indikator kinerja) untuk mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar tersebut. Tahap III : Tahap analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana tindak lanjut audit. Tahap IV: Tahap pelaporan dan diseminasi hasil audit.
BAB IV
PELAPORAN
Menyinggung kebijakan mutu, peraturan, prosedur yang menjadi acuan
Lokasi
Aktifitas
Klausul
Skala kekritisan (mayor atau minor atau observasi)
Rekomendasi
Batas waktu penyelesaian
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Tindak lanjut
Menerima laporan hasil audit
Mempelajari laporan
Membuat perencanaan perbaikan
Melaksanakan perbaikan dan pencegahan
Melakukan evaluasi hasil perbaikan dan pencegahan
Melaporkan hasil perbaikan
BAB VI
PENUTUP Pandauan
Audit
Internal
ini
disusun
oleh
tim
audit
Puskesmas
Kedungbanteng sebagai acuan dalam proses audit dipuskesmas Kedungbanteng.
Mengesahkan, Plt.KEPALA PUSKESMAS KEDUNGBANTENG
Kabul Harsono, SKM NIP.19641127 198703 1 006