Kelompok 5 - Audit Internal

  • Uploaded by: dika
  • Size: 5.7 MB
  • Type: PDF
  • Words: 2,472
  • Pages: 34
Report this file Bookmark

* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.

The preview is currently being created... Please pause for a moment!

Description

5 K O P M O L KE 0502 5 8 1 0 2 A IK D N A A D N NA 5 68 0 5 8 1 0 2 A K Y D IN H C EUNIA

CHAPTER 23: CONTROLLING AUDIT PROJECTS 1.

MENGONTROL PROYEK AUDIT

PENGAWASAN SUATU PROYEK AUDIT DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN SEBUAH FORMULIR YANG SEDERHANA YANG DIKONTROL OLEH SEBUAH BUKU REGISTER • FORMULIR TERSEBUT DAPAT MENCANTUMKAN NOMOR DAN JUDUL DARI PROYEK YANG HENDAK DIKERJAKAN, ANGGARAN YANG DISEDIAKAN, NAMA DARI AUDITOR-IN-CHARGE, ASISTENNYA DAN SUPERVISORNYA, SERTA INFORMASI LAIN YANG DIBUTUHKAN. • BUKU REGISTER MENGONTROL PEMBERIAN NOMOR PROYEK DAN MEMBERIKAN CATATAN HISTORIS DARI PROYEK-PROYEK LAIN YANG TELAH DILAKUKAN SEBAGAI REFERENSI. • REGISTER INI BERADA DI BAWAH PENGAWASAN KANTOR PUSAT AUDIT

2. SKEDUL DAN ANGGARAN AUDIT • • DI DALAM SELURUH AKTIVITAS AUDIT, ANGGARAN DAN SKEDUL PROYEK ADALAH SUATU KEHARUSAN. • • UNTUK MENCEGAH MENGHABIS-HABISKAN WAKTU, DAN MEMBERIKAN DISTRIBUSI YANG SAMA UNTUK SELURUH SEGMEN AUDIT, DARIPADA MENENTUKAN SEGMEN MANA YANG PALING PENTING DAN MEMBUTUHKAN PERHATIAN PALING BESAR

3. MENGINTEGRASIKAN KONTROL PROYEK DENGAN PENGGAJIAN • JUMLAH JAM YANG DILAPORKAN HENDAKNYA DIGUNAKAN DALAM PENGINTEGRASIAN DENGAN SISTEM PENGGAJIAN DAN SEBAGAI SISTEM KONTROL UNTUK PELAPORAN AUDIT DAN KONTROL UNTUK AKTIVITASAKTIVITAS NON-AUDIT.

• • SEBUAH SISTEM TERKOMPUTERISASI DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI BAGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN, AKTIVITAS AUDIT DAN KONTROL KEPEGAWAIAN.

••••-

MENJAMIN KEAKURATAN IDENTITAS PEGAWAI.

•••-

MENGHITUNG GAJI BERSIH PEGAWAI.

MENGIDENTIFIKASI ADANYA KELEBIHAN JAM DI ATAS JAM KERJA NORMAL. MENGHITUNG UPAH MINGGUAN PEGAWAI.

MENGINTEGRASIKAN PEMOTONGAN GAJI YANG TELAH DISETUJUI UNTUK SETIAP PEGAWAI SECARA BERKALA

MENTRANSFER GAJI BERSIH PEGAWAI KE REKENING BANKNYA MEMELIHARA CATATAN PENERIMAAN PEGAWAI.

4. MENGONTROL WAKTU AUDIT INTERNAL • PERTIMBANGAN DALAM MENGONTROL WAKTU AUDIT INTERNAL: • - DIDASARKAN ATAS WAKTU YANG TELAH DIGUNAKAN PADA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA. • - ANALISIS AUDIT YANG AKAN DATANG JIKA DILIHAT DARI LINGKUP AUDIT TAHUN SEBELUMNYA.  • - ESTIMASI WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK PEKERJAAN LAPANGAN, PEMBUATAN DRAF LAPORAN, RAPAT DAN SUPERVISI/PENELAAHAN.

• STAF AUDIT KEMUDIAN MENYIAPKAN CATATAN WAKTU RINCI ATAS: • - PERENCANAAN ANGGARAN DAN PROGRAM TERMASUK SURVEI PENDAHULUAN. • - PEKERJAAN LAPANGAN BERDASARKAN SEGMEN-SEGMEN UTAMA TERMASUK WAKTU • - PENELAAHAN SUPERVISI. • - PENULISAN LAPORAN MELALUI DRAF AWAL

5. REVISI ANGGARAN • SISTEM ANGGARAN MEMBUTUHKAN ADANYA FLEKSIBILITAS DENGAN TIDAK MELEPASKAN KONTROL FORMALNYA.

• •

ATURAN REVISI ANGGARAN SEBAIKNYA DIBUAT SEDERHANA DAN WAJAR. REVISI TERSEBUT HENDAKNYA TIDAK MENUTUP-NUTUPI KETIDAKKOMPETENSIAN ATAU PERENCANAAN AUDIT YANG BURUK.



REVISI ANGGARAN SEBAIKNYA DILAKSANAKAN DAN DISETUJUI SEGERA SETELAH DITENTUKAN BAHWA PROYEK AUDIT YANG SEDANG BERJALAN ADALAH TIDAK SESUAI DENGAN PROYEK YANG DIRENCANAKAN DALAM SKEDUL JANGKA PANJANG.



UMUMNYA ANGGARAN DINILAI ATAS ADANYA POTENSI TERJADINYA REVISI SEGERA SETELAH DILAKUKANNYA SURVEI PENDAHULUAN DAN PERSIAPAN PROGRAM AUDIT.

6. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN • LAPORAN KEMAJUAN YANG FORMAL DAPAT DIBUAT SETIAP BULAN ATAU SETIAP KUARTAL • MANAJER AUDIT DAPAT MEMINTA LAPORAN MINGGUAN SEDERHANA DARI STAF MEREKA YANG DAPAT

MEMBERIKAN INFORMASI PERKEMBANGAN PROYEK MEREKA, KHUSUSNYA BILA ANGGARAN AUDIT TELAH HABIS ATAU SKEDULNYA TELAH TERLEWATI DAN PROYEK TERSEBUT MASIH JAUH DARI SELESAI

7. PENGGUNAAN TEKNIK PENELAAHAN EVALUASI PROGRAM • • PENGGUNAAN PROSES KONTROL SUMBER DAYA YANG DISEBUT “TEKNIK PENELAAHAN DAN EVALUASI PROGRAM” (PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE – PERT) PENTING DALAM AKTIVITAS AUDIT INTERNAL • MENYAJIKAN DIAGRAM DAN GRAFIK YANG MUDAH DIPAHAMI.



PROYEK AUDIT DIPECAH MENURUT UNIT-UNIT AKTIVITAS YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI MISALNYA: RAPAT PEMBUKAAN, PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT, UJI KEPATUHAN ATAS ASPEK-ASPEK TERTENTU, PENGUJIAN SUBSTANTIF DARI ASPEKASPEK TERSEBUT DAN SEBAGAINYA.



SETIAP UNIT MEMILIKI TIGA ESTIMASI WAKTU : KINERJA TERBAIK, KINERJA TERBURUK, DAN KINERJA YANG PALING MUNGKIN TERJADI.

• SETIAP UNIT JUGA DIIDENTIFIKASIKAN MENGENAI KETERGANTUNGANNYA DENGAN UNIT-UNIT SEBELUMNYA.

8. PAPAN SKEDUL AUDIT • UNTUK PENJADWALAN PENUGASAN STAF AUDIT DIANJURKAN MENGGUNAKAN SEMACAM BANTUAN MEKANIS ATAU PERANTI LUNAK YANG FLEKSIBEL DAN MUDAH UNTUK DIPERBARUI.



PAPAN SKEDUL AUDIT: SEBAGAI SALAH SATU ALAT YANG MENGGUNAKAN SEBUAH BAGAN BESAR YANG MENGGUNAKAN KARTU PENUGASAN DAN BENDERA YANG DIBERI NOMOR UNTUK DAPAT MENUNJUKKAN SECARA SEKETIKA SKEDUL PENUGASAN YANG ADA UNTUK JANGKA WAKTU SELAMA SATU TAHUN.

• SELURUH BAGAN MELIPUTI JANGKA WAKTU SATU TAHUN DAN SETIAP KOLOM DI ANTARA GARIS-GARIS VERTIKAL MENGGAMBARKAN WAKTU SATU MINGGU.

TINDAK LANJUT AUDIT • MENGKLASIFIKASIKAN REKOMENDASI-REKOMENDASI AUDIT MENJADI TIGA KELOMPOK: • 1. TINDAK LANJUT YANG SIGNIFIKAN ATAU SEGERA. • MAKSIMAL 60 HARI UNTUK DIIMPLEMENTASIKAN. • REKOMENDASI INI TELAH DISELESAIKAN PADA SAAT AUDIT BERLANGSUNG ATAU PALING TIDAK

TINDAKAN PERBAIKANNYA TELAH MULAI DIPROSES PADA SAAT LAPORAN AUDIT DISAMPAIKAN.

• KRITERIANYA ADALAH SEBERAPA PENTING REKOMENDASI TERSEBUT JIKA DILIHAT DARI RISIKONYA (FREKUENSI, BESARAN, EKSPOSURNYA).

• 2. REKOMENDASI YANG KURANG PENTING MEMERLUKAN IMPLEMENTASI SELAMA 120 HARI • 3. TIDAK PERLU DILAKUKAN TINDAK LANJUT LAGI.

9. ARSIP PERMANEN • ARSIP PERMANEN UNTUK AUDIT INTERNAL AKAN BERBEDA DENGAN ARSIP PERMANEN YANG DIMILIKI OLEH AUDIT KEUANGAN.

• PADA AUDIT KEUANGAN TERDAPAT POLA YANG KONSISTEN DALAM PELAKSANAAN AUDIT SERTA ADANYA EVALUASI ATAS DATA AKUNTANSI.

• POLA UNTUK AUDIT INTERNAL TERGANTUNG DARI PERUBAHAN DAN FLUKTUASI PADA AKTIVITAS AUDIT: - PERUBAHAN LINI PRODUK MISALNYA DENGAN BERKURANGNYA SATU AKTIVITAS - RESTRUKTURISASI ORGANISASI - KONSEP ANALISIS RISIKO DAN PENEKANAN YANG BERUBAH

10. SUPERVISI • SUPERVISI DIPERLUKAN AGAR PRODUK YANG DI HASILKAN OLEH AKTIVITAS AUDIT MEMILIKI KUALITAS YANG SECARA KONSISTEN SELALU TINGGI.

• SUPERVISOR YANG KOMPETEN DAPAT MEMBANTU DALAM PERENCANAAN AUDIT, MEMBERIKAN

PERSPEKTIF YANG TIDAK BIAS MENGENAI TEMUAN-TEMUAN AUDIT, MENJAMIN PENYUSUNAN KERTAS KERJA YANG PROFESIONAL MEMBATU MENJAGA HUBUNGAN AUDITOR DAN KLIEN TETAP BAIK, MENGAWASI ANGGARAN DAN SKEDUL, MENELAAH LAPORAN AUDIT DAN MEMASTIKAN BAHWA SETIAP UNSUR YANG MENDASAR TIDAK TERLEWATI DALAM SEBUAH PROYEK AUDIT.



SUPERVISOR AUDIT YANG BERPENGALAMAN ADALAH KOMBINASI DARI SEORANG GURU DAN PENGAWAS.

11. PENGGUNAAN PERANTI LUNAK • PERANTI LUNAK AKAN MEMILIKI KEGUNAAN BAGI AKTIVITAS AUDIT INTERNAL • PERANTI LUNAK TEREBUT AKAN MENGHASILKAN LAPORAN JUMLAH JAM AUDIT YANG DIANGGARKAN DAN DIGUNAKAN UNTUK SETIAP PROYEK, NILAI UANG DARI JAM AUDIT TERSENUT DAN ALOKASI BEBANNYA.



PERANTI LUNAK INI MEMBERIKAN LAPORAN MINGGUAN DAN LAPORAN BULANAN UNTUK PENUGASANPENUGASAN AUDITNYA.



CONTOH: PERANTI LUNAK AUDIT TEXACO

12. AKTIVITAS AUDIT INTERNAL BESKALA KECIL • AKTIVITAS AUDIT BERSKALA KECIL CENDERUNG BERSIFAT LEBIH INFORMAL DARIPADA AKTIVITAS YANG LEBIH BESAR.

• CATATAN-CATATAN ADMINISTRATIFNYA BIASANYA LEBIH TIDAK KOMPREHENSIF DAN BEGITU PULA KONTROL INTERNALNYA PUN SERING KALI TIDAK BEKERJA.

• HAL INI MEMBERIKAN JUSTIFIKASI BAGI AKTIVITAS AUDIT KECIL UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR SECARA LONGGAR KARENA UKURAN DAN JARANGNYA PROYEK YANG HARUS DIHADAPI.

CHAPTER 24: QUALITY ASSURANCE • SEMUA PROFESI SADAR BAHWA ADANYA OKNUM-OKNUM YANG TIDAK COMPETEN DALAM SUATU ORGANISASI DAPAT MEMBERIKAN CITRA BURUK BAGI PARA PROFESIONALNYA YANG AHLI DAN BERDEDIKASI, DAN BAGI KESELURUHAN PROFESI ITU SENDIRI.



OLEH SEBAB ITU, UNTUK MENGHINDARI KEMUNGKINAN ADANYA PENGATURAN OLEH PEMERINTAH, MEREKA MEMILIH UNTUK MELAKUKAN “EVALUASI SENDIRI” (SELF-EVALUATION), ATAU MEMINTA EVALUASI DARI PIHAK LUAR, DENGAN MEMBERIKAN HUKUMAN BAGI MEREKA YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR.

PENDEKATAN MAKRO DAN MIKRO • PADA UMUMNYA, PROSES EVALUASI KUALITAS DITERAPKAN PADA TINGKAT OPERASI AUDIT INTERNAL BERSKALA LUAS: • – METODE ORGANISASI ENTITAS • – PENEMPATAN STAF • – PERSYARATAN PENGEMBANGAN PROFESSIONAL • – INDEPENDENSI DI DALAM KESELURUHAN STRUKTUR OPERASI • – PERENCANAAN FUNGSI AUDIT • – PENGGUNAAN METODE DAN TEKNOLOGI TERBARU • – PELAPORAN YANG EFEKTIF • – KONTROL PROYEK-PROYEK AUDIT • – USAHA-USAHA UNTUK MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN KLIEN • – METODE TINDAK LANJUTAN AUDIT • PENELAAHAN TERHADAP SETIAP INDIVIDU PROSES AUDIT.

STANDAR QUALITY ASSURANCE • • THE INSTITUTE OF INTERNAL AUDITORS (IIA) MELALUI STANDARDS 1978 TELAH MENGAMBIL SEBUAH POSISI YANG PASTI

UNTUK MELAKUKAN PENELAAHAN INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL. “DIREKTUR AUDIT HENDAKNYA MENETAPKAN DAN MEMELIHARA PELAKSANAAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE UNTUK MENGEVALUASI JALANNYA OPERASI DARI AKTIVITAS AUDIT INTERNAL.”

• • TUJUAN: UNTUK MEMBERIKAN KEYAKINAN MEMADAI BAHWA PEKERJAAN AUDIT YANG DILAKSANAKAN TELAH SESUAI DENGAN STANDAR YANG ADA, PIAGAM AUDIT AKTIVITAS AUDIT INTERNAL, DAN STANDAR LAIN YANG BERLAKU.

• PROGRAM QUALITY ASSURANCE SEBAIKNYA MENCAKUP UNSUR-UNSUR DI BAWAH INI : • 1. SUPERVISI: DILAKSANAKAN SECARA TERUS-MENERUS UNTUK MENJAMIN ADANYA KESESUAIAN DENGAN STANDAR AUDIT INTERNAL, KEBIJAKAN-KEBIJAKAN AKTIVITAS, DAN PROGRAM AUDIT.

• 2. PENELAAHAN INTERNAL: DILAKSANAKAN SECARA BERKALA OLEH STAF AUDIT INTERNAL UNTUK MENILAI KUALITAS PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL.

• 3. PENELAAHAN EKSTERNAL: DILAKSANAKAN OLEH SESEORANG YANG MEMENUHI PERSYARATAN DAN INDEPENDEN TERHADAP ORGANISASI DAN TIDAK MEMILIKI KONFLIK KEPENTINGAN UNTUK MENILAI KUALITAS OPERASI AUDIT

QUALITY ASSURANCE • PRACTICE ADVISORY SECARA KHUSUS MENGANJURKAN AGAR PARA PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

MENERIMA PERAN AUDIT INTERNAL YANG MEMBERIKAN NILAI TAMBAH DAN MAMPU MENINGKATKAN OPERASI PERUSAHAAN.



PROSES PENILAIAN PROGRAM KUALITAS HENDAKNYA MELIPUTI REKOMENDASI-REKOMENDASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN:

• -KEPATUHAN TERHADAP STANDAR DAN KODE ETIK • -KECUKUPAN PIAGAM AUDIT, SASARAN, TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN PROSEDUR AKTIVITAS. • -KONTRIBUSI TERHADAP MANAJEMEN RISIKO, PENYELENGGARAAN, DAN PROSES KONTROL. • -KEPATUHAN TERHADAP HUKUM DAN PERATURAN PEMERINTAH SERTA STANDAR INDUSTRI.

. EVOLUSI PENELAAHAN QUALITY ASSURANCE • PERAN AUDIT INTERNAL YANG SEMAKIN BESAR DALAM MENILAI OPERASI PERUSAHAAN DAN

MEMBERIKAN PROTEKSI DAN INFORMASI YANG DIINGINKAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN MENGAKIBATKAN TIMBULNYA KEBUTUHAN TERHADAP ASSURANCE YANG SEMAKIN TINGGI BAHWA MANAJEMEN DAN DEWAN KOMISARIS TELAH DILAYANI SECARA BAIK OLEH STAF AUDIT YANG PROFESIONAL.



DIBUTUHKAN SEBUAH ASSURANCE YANG OBJEKTIF DAN DAPAT DIPERCAYA YANG DIPENUHI MELALUI PEER REVIEW ATAU PENELAAHAN QUALITY ASSURANCE UNTUK DAPAT MEMBERIKAN ANALISIS YANG INDEPENDEN MENGENAI APAKAH:

• -AUDIT TELAH MEMENUHI KEBUTUHAN DARI PIHAK-PIHAK YANG BERGANTUNG KEPADANYA. • -OPERASI AUDIT TELAH DILAKSANAKAN DENGAN BENAR.

KONTROL KUALITAS SAAT INI DALAM AUDIT INTERNAL • • SEBUAH SURVEI DILAKUKAN OLEH GUPTA DAN RAY PADA 482 PERUSAHAAN INDUSTRI BERDASARKAN PERINGKAT PERUSAHAAN PADA TAHUN 1990 YANG DITERBITKAN DALAM MAJALAH FORTUNE EDISI 22 APRIL 1991.



SURVEI TERSEBUT MENERIMA JAWABAN DARI 145 PERUSAHAAN YANG DAPAT DIGUNAKAN, YAITU SEKITAR 30%, YANG BERARTI TINGKAT PENGEMBALIAN YANG CUKUP MEMUASKAN.

• KUESIONER YANG DIBERIKAN MENCAKUP BERBAGAI ASPEK DARI PEKERJAAN AUDIT YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KONTROL KUALITAS DI SEBUAH PERUSAHAAN. BAGIAN IV DARI FORMULIR KUESIONER TERSEBUT BERHUBUNGAN DENGAN ORGANISASI AUDIT INTERNAL ITU SENDIRI.

PRODUKTIVITAS DALAM AUDIT INTERNAL • • ARTIKEL-ARTIKEL YANG TERBIT BELAKANGAN INI MENGENAI PRODUKTIVITAS AUDIT INTERNAL KEBANYAKAN MENEKANKAN PADA ASPEK-ASPEK SEPERTI :

• 1. JUMLAH NILAI UANG YANG DAPAT DISELAMATKAN/DIPEROLEH SEBAGAI HASIL DARI JUMLAH AKTIVITAS AUDIT • 2. JUMLAH AUDIT YANG DAPAT DISELESAIKAN • 3. JUMLAH TEMUAN AUDIT • 4. JUMLAH AUDIT YANG DAPAT DISELESAIKAN DENGAN BIAYA ±5% DARI ANGGARAN; DAN LAIN-LAIN. • PRODUKTIVITAS MERUPAKAN HUBUNGAN ANTARA INPUT DARI SUMBER DAYA, DANA, TENAGA KERJA, MATERI DAN WAKTU, TERHADAP OUTPUT, YANG DIIDENTIFIKASIKAN SEBAGAI EFISIENSI, DAN TERHADAP HASILNYA, YANG DIIDENTIFIKASIKAN SEBAGAI EFEKTIVITAS.



OUTPUT HARUS DIHUBUNGKAN DENGAN HASIL AKHIR DAN INPUT SUMBER DAYANYA. SALAH SATU ASPEK PENTING DALAM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS ADALAH PENELAAHAN KUALITAS.

MENGEVALUASI PRODUKTIVITAS AUDIT

• PRODUKTIVITAS DI DALAM OPERASI JASA SEPERTI AUDIT INTERNAL MEMILIKI KESULITAN DI DALAM PENGUKURANNYA DIKARENAKAN OLEH:

• -MUNGKIN TIDAK MUDAH BAGI SESEORANG UNTUK DAPAT MENGIDENTIFIKASI DAN MENGUANTIFIKASI OUTPUT DAN HASIL AKHIR.

• -AUDITOR INTERNAL YANG MEMBERIKAN HASIL PEKERJAAN MEREKA SECARA INTERNAL AKAN SULIT UNTUK DINILAI.

• -AUDIT INTERNAL SERING KALI MERUPAKAN HASIL KERJA SAMA TIM SEHINGGA TANGGUNG JAWAB OUTPUT NYA BERADA DI TANGAN TIM.

• -PADA UMUMNYA, AUDITOR INTERNAL MEMILIKI BANYAK PERTIMBANGAN DI DALAM MEMILIH TUGAS YANG HENDAK DIKERJAKAN SERTA KAPAN DAN BAGAIMANA PEKERJAAN TERSEBUT DISELESAIKAN. 24 8. MENGEVALUASI PRODUKTIVITAS AUDIT

SIAPA YANG DAPAT MENGAUDIT AUDITOR? • TIGA UNSUR PROGRAM QUALITY ASSURANCE: • 1. SUPERVISI MERUPAKAN SEBUAH PROSES YANG BERKELANJUTAN. SUPERVISI MEMFOKUSKAN DIRI PADA TIAP INDIVIDU AUDIT DAN/ATAU BAGIAN DARI AUDIT.

• 2. PENELAAHAN INTERNAL MEMBERIKAN KEYAKINAN KEPADA DIREKTUR AUDIT BAHWA SELURUH STAF, TERMASUK PARA SUPERVISOR, TELAH MELAKSANAKAN PEKERJAAN TRADISIONALNYA DENGAN BENAR.

• 3. PENELAAHAN EKSTERNAL MERUPAKAN EVALUASI ATAS KESELURUHAN AKTIVITAS AUDIT INTERNAL. PENELAAHAN INI HARUS DILAKSANAKAN OLEH PIHAK-PIHAK DI LUAR AKTIVITAS AUDIT.

• MENURUT STANDAR, PENGEVALUASI DAPAT BERASAL DARI: • I. KELOMPOK SEJAWAT (PEER) PERUSAHAAN, BAIK AUDITOR DARI KANTOR PUSAT YANG MENILAI AKTIVITAS AUDIT INTERNAL ANAK PERUSAHAAN ATAU KANTOR CABANG.

• II. AUDITOR EKSTERNAL PERUSAHAAN. AUDITOR EKSTERNAL MEMBERIKAN TINGKAT OBJEKTIVITAS YANG LEBIH TINGGI DARIPADA AUDITOR INTERNAL MILIK PERUSAHAAN.

• III. AUDITOR EKSTERNAL DARI KANTOR AKUNTAN LAIN • IV. EVALUASI SILANG ANTARA KELOMPOK AUDIT DI PERUSAHAN BERBEDA • V. KONSULTAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN. PARA PENGEVALUASI INI HENDAKNYA ADALAH

ORANGORANG YANG TELAH MEMILIKI PENGALAMAN NYATA DALAM MELAKUKAN AUDIT INTERNAL DAN UMUMNYA BERADA DI TINGKAT MANAJEMEN.

• VI. JASA AUDIT KUALITAS IIA. IIA MEMBERIKAN PELAYANAN UNTUK JENIS JASA SEPERTI INI DAN MEMILIKI AUDITOR-AUDITOR INTERNAL YANG BERPENGALAMAN.

SUPERVISI

• SUPERVISOR HARUS MEYAKINKAN BAHWA:

• -PEKERJAAN AUDIT TELAH DIRENCANAKAN DENGAN BAIK • -LINGKUP AUDITNYA TELAH MEMADAI • -SUMBER DAYA AUDIT TELAH DIGUNAKAN SECARA EKONOMIS • -TEKNOLOGI TELAH DIGUNAKAN DENGAN TEPAT • -TIDAK TERLEWATKANNYA KELEMAHAN-KELEMAHAN YANG SERIUS • -MASALAH-MASALAH YANG KECIL TIDAK DIBESAR-BESARKAN • -PERNYATAAN AUDIT TELAH DIDUKUNG DENGAN KUAT DAN LOGIS

UNSUR DARI SUPERVISE YANG BAIK • SUPERVISOR HENDAKNYA MELAKUKAN DISKUSI MENGENAI TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT YANG DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN SURVEI PENDAHULUAN.

• SUPERVISOR HENDAKNYA MENYETUJUI SECARA TERTULIS PROGRAM AUDIT YANG DIAJUKAN DAN SETIAP PERUBAHAN YANG TERJADI DI DALAMNYA.



SUPERVISOR HENDAKNYA SELALU SIAP SELAMA AUDIT UNTUK BERDISKUSI DENGAN STAF MENGENAI SASARAN, PROSEDUR, PELAPORAN, DAN SETIAP MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN AUDIT.

• SUPERVISOR HENDAKNYA MELAKUKAN PENELAAHAN SECARA RUTIN. • SUPERVISOR HENDAKNYA MENELAAH KERTAS KERJA DAN MENAMPILKAN BUKTI DARI PENELAAHAN TSB. • PENELAAHAN SUPERVISOR HENDAKNYA MEMBERIKAN KEYAKINAN BAHWA PARA STAF AUDITOR TELAH SESUAI DENGAN

STANDAR AKTIVITAS, BAHWA TUJUAN AUDIT TELAH TERPENUHI, BAHWA KERTAS KERJA YANG ADA TELAH MENDUKUNG TEMUAN DAN KESIMPULAN LOGIS YANG DIAMBIL, SERTA MEMBERIKAN INFORMASI YANG LAYAK UNTUK MENDUKUNG SEBUAH LAPORAN AUDIT YANG BERMANFAAT.

PENELAAHAN INTERNAL • SEBUAH PENELAAHAN INTERNAL DAPAT MEMBERIKAN QUALITY ASSURANCE KEPADA DIREKTUR AUDIT SEKALIGUS PELATIHAN BAGI STAF AUDIT.



PENELAAHAN INI DAPAT MENGAMBIL BENTUK BERUPA:

• -VERIFIKASI • -PENELAAHAN INTERNAL • -EVALUASI OLEH KLIEN. • -PENELAAHAN INTERNAL DAPAT DILAKUKAN SECARA BERKALA ATAU SEKALI WAKTU.

VERIFIKASI • UNTUK BERLINDUNG DARI KECENDERUNGAN MELAKUKAN KESALAHAN DAN UNTUK MENJAMIN

TINGGINYA TINGKAT LAPORAN AUDIT YANG “TIDAK DAPAT DIPERSALAHKAN,” PARA MANAJER DAN DIREKTUR AUDIT SEBAIKNYA MENERAPKAN SEBUAH SISTEM VERIFIKASI YANG DIRANCANG UNTUK DAPAT MENDETEKSI KESALAHAN-KESALAHAN MEKANIS DAN BURUKNYA PERTIMBANGAN DIMANA MEREKA TIDAK BERADA DALAM POSISI UNTUK DAPAT MENDETEKSINYA SENDIRI.

• SELURUH DRAF LAPORAN AUDIT HENDAKNYA MENJADI SUBYEK DARI SEBUAH PENGECEKAN INDEPENDEN. • DAPAT DILAKUKAN OLEH STAF AUDIT YANG SEDANG TIDAK BERTUGAS UNTUK MEMBERIKAN KEYAKINAN BAHWA SETIAP HAL TELAH DIDUKUNG DAN DIDOKUMENTASI DENGAN LENGKAP

PENELAHAAN EKSTERNAL • PENELAAHAN EKSTERNAL SEBAIKNYA DILAKSANAKAN OLEH REKAN SEPROFESI DARI PIHAK YANG AKAN DITELAAH, SEPERTI PRAKTISI AUDITOR INTERNAL LAIN.



MEREKA MEMILIKI PENGETAHUAN, PELATIHAN, DAN PERSPEKTIF YANG TIDAK DAPAT DIPEROLEH DARI PROFESI LAIN.

• PRACTICE ADVISORY MENJABARKAN KUALIFIKASI PENELAAH EKSTERNAL: • -INDEPENDEN • -INTEGRITAS DAN OBJEKTIVITAS • -KOMPETENSI

PENELAAHAN OLEH ORGANISASI PROFESIONAL LAIN • SEBUAH ORGANISASI MUNGKIN MENGINGINKAN EVALUASI KUALITASNYA DILAKUKAN OLEH SEBUAH ORGANISASI PROFESIONAL SEPERTI KANTOR AKUNTAN PUBLIK ATAU PERUSAHAAN KONSULTAN MANAJEMEN YANG MEMPUNYAI SPESIALISASI DALAM AUDIT INTERNAL.



METODOLOGI PENELAAHAN YANG SAMA DIURAIKAN SEBELUMNYA UNTUK PEER REVIEW DAPAT DIGUNAKAN PULA OLEH PENELAAHAN ORGANISASI PROFESSIONAL. •

• PENGEVALUASI MUNGKIN DAPAT MEMBERIKAN RENCANA ALTERNATIF BAGI UNSUR ORGANISASI YANG MEMINTA PELAKSANAAN EVALUASI KUALITAS ITU. • SALAH SATU KEUNTUNGAN DARI JENIS EVALUASI SEPERTI INI ADALAH ORGANISASI PENGAVALUASI DAPAT MEMBUAT PERBANDINGAN DENGAN ORGANISASI LAIN YANG TELAH BERHASIL MENJALANKAN FUNGSI AUDIT INTERNALNYA.

EVALUASI OLEH KLIEN • PADA AKHIR SETIAP AUDIT, YAITU SETELAH DIKELUARKANNYA LAPORAN AUDIT, SEORANG DIREKTUR

AUDIT SEBAIKNYA MEMINTA MANAJER DARI BAGIAN YANG DIAUDIT UNTUK MELAKUKAN EVALUASI ATAS FUNGSIFUNGSI AUDITNYA.

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KUALITAS TOTAL • KONSEP DARI MANAJEMEN KUALITAS TOTAL (TOTAL QUALITY MANAGEMENT – TQM) DAPAT DITERAPKAN PADA OPERASI AUDIT INTERNAL.

• 1. PENILAIAN KUALITAS AWAL: • 2. KEPEDULIAN MANAJEMEN AUDIT TINGKAT ATAS • 3. PEMBENTUKAN SEBUAH DEWAN KUALITAS • 4. MENUMBUHKAN KERJA SAMA TIM • 5. PENGEMBANGAN PROTOTIPE • 6. PERAYAAN KEBERHASILAN • 7. IMPLEMENTASI PADA ORGANISASI

THANK YOU •

Similar documents

Tehnik Audit Internal - Edit

Fitri Karsari - 1 MB

Instrumen Audit Internal Admen

dyah ning indra - 81.8 KB

KAK Audit Internal

Kurniati Amanah - 90 KB

1-Silabus Kuliah Internal Audit

Ricardo Stevens - 186.2 KB

jurnal kelompok 5

Idiarti - 91.5 KB

Contoh Dokumen Prosedur Audit Internal

Zainal Arifin BG - 155.4 KB

AUDIT INTERNAL TM 2-Ok

One Channel - 103.2 KB

Kelompok 4 201910601038 Rohinoor Jurnal 5

ROHINOOR INTAN BERLIANA ROHINOOR INTAN BERLIANA - 360.3 KB

Jurnal KTTU Kelompok 6

Agustin Dwi Merdiana - 138.1 KB

© 2024 VDOCS.RO. Our members: VDOCS.TIPS [GLOBAL] | VDOCS.CZ [CZ] | VDOCS.MX [ES] | VDOCS.PL [PL] | VDOCS.RO [RO]