* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
REVIEW JURNAL (PENGARUH AROMATERAPI ROSEMARY (Rosmarinus officinalis) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH)
Disusun Oleh: Nabila Azizah 12019032 Farmasi Reguler
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA INDONESIA 2021
PENGARUH AROMATERAPI ROSEMARY (Rosmarinus officinalis) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Annis Pertiwi, Antarini Idriansari, Arie Kusumaningrum
Introduction
Anak prasekolah adalah anak yang mempunyai rentang usia tiga sampai enam tahun. Pada masa ini pertumbuhan anak mulai berlangsung stabil. Selain itu, anak usia prasekolah ini adalah individu yang masih bergantung pada lingkungan yaitu orang tua. Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses dikarenakan suatu alasan yang berencana dan darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan sampai sehat dan pulang kembali lagi ke rumah. Penelitian membuktikan bahwa hospitalisasi menyebabkan suatu permasalahan yang menimbulkan reaksi tertentu yang berdampak pada kerjasama antara anak, orang tua dan perawat di rumah sakit. Proses hospitalisasi pada anak usia prasekolah akan berdampak sangat serius. Hal ini dikarenakan oleh lingkungan fisik rumah sakit seperti bangunan, ruang rawat, peralatan medis, bau-bauan yang khas seperti obat dan lain-lain, serta pakaian petugas kesehatan yang identik dengan warna putih dan jarum suntik yang akan menyakiti mereka sehingga menyebabkan kecemasan dan traumatik. Rosemary (Rosemarinus officinalis) merupakan spesies dari famili Lamiaceae dan dari genus Rosmarinus. Minyak atsiri dari Rosemarinus officinalis yang tumbuh di provinsi Sichuan Cina ini telah dilaporkan mengandung 1,8- cineole, α-pinene, dan β-pinene. Penelitian Hongwratanaworakit pada tahun 2009 menyatakan bahwa aromaterapi rosemary dapat menghilangkan depresi, stres, ketegangan mental dan lesu. Oleh karenanya berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh aromaterapi rosemary (Rosemarinus officinalis) terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
Methods
Penelitian ini menggunakan metode preeksperimen dengan rancangan one group pretest posttest design. Sampel pada penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 22 orang. Analisis data menggunakan uji statistik paired t test. Aromaterapi rosemary diberikan secara inhalasi dengan frekuensi 3 kali dalam satu hari yaitu pagi, siang dan sore, sebanyak 1 tetes selama 4 menit setiap perlakuan.
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 1, Januari 2016, ISSN No 2355 5459
Result
Hasil dari penelitian ini adalah diketahuinya karakteristik responden meliputi usia anak dengan rata-rata 3,27±1,162 (mean±SD) tahun, sebagian besar merupakan anak laki-laki dengan persentase 63,6%. Terdapat perbedaan skor kecemasan yang bermakna antara sebelum diberikan aromaterapi rosemary yaitu 36,05±3,97 dan setelah diberikan aromaterapi rosemary menjadi 25,45±5,8 dengan p value = 0,00 dan α = 0,05.
Discussion
1. Karakteristik responden yang didapat yaitu rata-rata usia responden yang mengalami kecemasan 3,27 tahun (SD=1,162) dengan usia anak terendah 3 tahun dan tertinggi 6 tahun. Adapun untuk jenis kelamin responden paling banyak mengalami kecemasan yaitu laki-laki sebesar 63,6%. 2. Rata-rata skor kecemasan hospitalisasi sebelum diberikan aromaterapi rosemary 36,05 (SD=3,97) dengan skor terendah adalah 28 dan tertinggi adalah 41. 3. Rata-rata skor kecemasan hospitalisasi setelah diberikan aromaterapi rosemary 25,45 (SD=5,8) dengan skor terendah adalah 13 dan tertinggi adalah 37. 4. Ada perbedaan yang bermakna antara skor kecemasan akibat hospitalisasi sebelum dan setelah diberikan aromaterapi rosemary dengan nilai p-value = 0,00 (α = 0,05).
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 1, Januari 2016, ISSN No 2355 5459