* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
RESUME JURNAL
Disusun Oleh: Falensya (545190022) Nama Jurnal Journal of Physical Education, Health, and Sport 3 (2) (2016) Judul Paper
Analisis Gerakan Tendangan Ap Chagi Pada Taekwondoin Junior Putra Kabupaten Lombok Timur
Penulis
Nopi Hariadi
Pendahuluan Perkembangan bela diri Taekwondo di Kabupaten Lombok Timur masih belum berkembang pesat namun sudah banyak mengikuti kejuaraan daerah, provinsi, bahkan nasional. Salah satu teknik tendangan dalam Taekwondo adalah Ap Chagi (앞차기) yang artinya tendangan depan. Taekwondoin junior merupakan atlet yang masih tergolong pemula dan belum sepenuhya menguasai atau memahami unsur-unsur dari gerakan tendangan Ap Chagi. Oleh karena itu, peneliti ingin memperbaiki kesalahan gerakan yang sering terjadi dan akan terus dilatih untuk mengurangi persentase
terjadinya
kesalahan
saat
bertanding
dengan
menganalisis tahapan gerakan tendangan Ap Chagi dan sudut segmen tubuh pada atlet Taekwondoin junior Kabupaten Lombok Timur menggunakan analisis menggunakan program Dartfish. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para atlet Taekwondoin terutama atlet Taekwondo Lombok Timur dapat meningkatkan kualitas tendangan Ap Chagi. Bahan dan Metodologi
•
Desain Penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang termasuk pendekatan Action Research yang merupakan upaya menguji coba ideide yang ada ke dalam praktek guna untuk memperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh dampat nyata dari situasi, yang terdiri dari siklus (Refleksi, perencanaan, aksi atau
tindakan,
dan
observasi)
dan
pada
penelitian
ini
menggunakan dua siklus yang tersiri dari tiga kali refleksi. •
Subjek Penelitian. Subjek penelitian merupakan 3 orang Taekwondoin Putra Kabupaten Lombok Timur dengan syarat sudah menguasai bentuk tendangan Ap Chagi dengan baik dan benar.
•
Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Jl. Prof. Moh. Yamin, GOR Selaparang Selong KONI Lombok Timur, NTB. Waktu penelitian refleksi I dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016, pendampingan dilakukan pada tanggal 29 Februari 2016 sampai dengan 19 Maret 2016 berupa latihan fisik dan latihan teknik dasar tendangan, pengambilan data refleksi II dilakukan pada tanggal 27 Maret 2016, pendampingan selanjutnya dilakukan pada tanggal 28 Maret 2016 sampai dengan 16 April 2016 berupa latihan teknik dasar tendangan Ap Chagi, dan pengambilan data pada refleksi III dilakukan pada tanggal 23 April 2016.
•
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode observasi, metode tes, dan metode dokumentasi. Serta digunakan program Dartfish yang merupakan software yang diperlukan seseorang dalam mengukur sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh kejelian mata. Terdapat pula beberapa alat pendukung yang digunakan, seperti berikut ini. 1. Arena atau ruangan yang datar, rata, dan tidak licin. 2. Handy camera 3. Digital camera 4. Tripod 5. Meteran 6. Sand sack atau target tendangan
7. Dartfish 8. Peluit 9. Kertas dan alat menulis •
Teknik Analisis Data. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penelitian dilakukan dengan menggunakan program Dartfish. Setiap gerakan direkam terlebih dahulu sebelum diolah menggunakan program Dartfish. Tahap pelaksaan
gerakan
tendangan
Ap
Chagi
direkam
menggunakan handy camera dan digital camera dilengkapi tripod dengan posisi yang berbeda, yaitu kamera pertama menghadap tegak lurus dengan arah lintasan gerak yang diletakan di samping objek dan kamera kedua menghadap tegak lurus dengan arah yang berlawanan dengan lintasan gerak yang diletakkan di samping objek. Posisi kedua kamera ini akan merekam arah sudut putaran telapak kaki yang digunakan atlet sebagai tumpuan. Hasil rekaman gerakan tendangan Ap Chagi kemudian diubah menjadi video clip dan diolah menggunakan program Dartfish dengan fasilitas Analyzer yang berfungsi untuk menganalisis video klip dengan dukungan fitur Slow Motions yang mempermudah proses analisis. Setiap subjek penelitian melakukan gerakan tendangan Ap Chagi sebanyak 5 kali pada refleksi I, 5 kali pada refleksi II, dan 5 kali pada refleksi III dengan total 15 kali tendangan per refleksi atau 45 tendangan. Hasil analisis dari semua tendangan ini akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang sering dilakukan oleh Taekwondoin Putra Lombok Timur. Hasil dan Pembahasan
Expert Judgement Terdapat beberapa kriteria keputusan penilaian terhadap hasil tendangan Ap Chagi subjek penelitian berdasarkan hasil rekaman.
Ada pula profil dari Expert Judgement sebagai berikut. •
Nama: Kusmaydai, S. Y Kualifikasi: Sabuk Hitam DAN III Kukkiwon Wasit Nasional Taekwondo Bidang Perwasitan Pengprov TI NTB
•
Nama: L. Moh. Taufik Hidayat Kualifikasi: Sabut Hitam DAN II Kukkiwon Pelatih Tingkat Dasar TI NTB
•
Nama: Zulfan Lufti Kualifikasi: Sabuk Hitam DAN II Kukkiwon Pelatih Tingkat Dasar TI NTB
Kriteria Penilaiain 1. Tendangan Ap Chagi dilakukan ke arah depan arah sasaran 2. Posisi tangan tetap berada di depan dada posisi menangkis 3. Kemiringan punggung tidak terlalu tegak dan tidak terlalu condong ke belakang 4. Poros putaran kaki tumpu menggunakan Ap Chuk jangan mengangkat tumit kaki terlalu lebar 5. Sentakan lutut kea rah depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan atau Ap Chuk sebagai perkenaan target sasaran 6. Kecepatan saat melakukan tendangan harus optimal yang artinya tendangan dilakukan dengan benar dengan waktu yang tepat 7. Tendangan tepat sasaran Analisis Data 1.
Perencanaan Hasil rekaman video tendangan Ap Chagi dimasukkan ke dalam komputer dan dinilai oleh Expert Judgement. Setelah itu dilakukan pengukuran-pengukuran yang berkaitan dengan
tahapan gerakan tendangan Ap Chagi, sudut segmen tubuh dan sudut putaran telapak kaki dengan menggunakan fasilitas Analyzer pada Software Dartfish. Pada bagian ini, peneliti menyajikan 1 tendangan terbaik dari masingmasing atlet dari jumlah 5 kali tendangan Ap Chagi yang ditentukan oleh Expert Judgment yang paling mendekati kriteria yang benar. Untuk hasil analisa tendangan Ap Chagi Taekwondoin dapat dilihat pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 3. 2.
Aksi atau Tindakan a.
Aksi atau Tindakan (Pendampingan) Pertama Dilaksanakan pada 29 Februari 2016 sesuai jadwal latihan Dojang setempat, yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu sampai refleksi II. Setelah mengetahui deskripsi hasil data dari tendangan Ap Chagi pada refleksi I dilakukan pendampingan. Terdapat beberapa kekurangan pada tendangan Ap Chagi, yaitu sebagai berikut. •
Sudut tangan yang masih terlalu lebar
•
Sudut kemiringan tubuh yang kurang baik sehingga mempengaruhi jarak dan keseimbangan saat melakukan tendangan.
•
Kaki yang digunakan untuk menendang (Kaki depan atau Ap Chuk) kurang lurus sehingga jangkauan
tendangan
kurang
optimal
dan
berpengaruh pada sudut bukaan kaki yang kurang baik data melakukan tendangan •
Tahapan dalam melakukan tendangan belum sesuai dengan teknik dasar yang benar
Berdasarkan
dari
hasil
penelitian
pertama
yang
dilakukan, peneliti dan Expert Judgement melakukan
pendampingan dengan memberikan arahan secara langsung tentang bagaimana cara melakukan tendangan Ap Chagi yang sesuai dengan teknik dasar dan mengkoreksi langsung gerakan yang kurang benar secara satu per satu. Selain itu diberikan perlakuan berupa latihan fisik dan latihan teknik dasar tendangan Ap Chagi sehingga subjek penelitian terbiasa dengan gerakan yang benar sesuai kriteria. b.
Aksi atau Tindakan (Pendampingan) Kedua Dilaksanakan pada 28 Maret 2016 sesuai jadwal latihan Dojang setempat, yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu sampai refleksi III. Setelah mengetahui deskripsi hasil data dari tendangan Ap Chagi pada refleksi II dilakukan
pendampingan.
Terdapat
beberapa
kekurangan pada tendangan Ap Chagi, yaitu sebagai berikut. •
Kaki yang digunakan untuk menendang (Kaki depan atau Ap Chuk) kurang lurus sehingga jangkauan
tendangan
kurang
optimal
dan
berpengaruh pada sudut bukaan kaki yang kurang baik data melakukan tendangan •
Tahapan dalam melakukan tendangan belum sesuai dengan teknik dasar yang benar
Berdasarkan
dari
hasil
penelitian
pertama
yang
dilakukan, peneliti dan Expert Judgement melakukan pendampingan dengan memberikan arahan secara langsung tentang bagaimana cara melakukan tendangan Ap Chagi yang sesuai dengan teknik dasar dan mengkoreksi langsung gerakan yang kurang benar secara satu per satu. Selain itu diberikan perlakuan berupa
latihan teknik dasar tendangan Ap Chagi secara berulang kali sehingga subjek penelitian tdapat menghasilkan tendangan Ap Chagi yang benar dan sesuai dengan kriteria. 3. Observasi a.
Observasi Pertama Pendampingan bertujuan agar subjek penelitian dapat melakukan gerakan yang benar dan sesuai dengan teknik dasar. •
AKB masih harus memperbaiki sudut kemiringan tubuh yang masih tegak lurus yang dapat mempengaruhi jarak tendangan dengan target sasaran, kecepatan tendangan kurang maksimal, dan putaran telapak kaki belum sempurna.
•
ARB masih harus memperbaiki sudut kemiringan tubuh yang masih tegak lurus yang dapat mempengaruhi jarak tendangan mengenai sasaran, kecepatan tendangan kurang maksimal, dan putaran telapak kaki belum sempurna.
•
ZNI masih harus memperbaiki sudut kemiringan tubuh yang masih tegak lurus yang dapat mempengaruhi jarak tendangan dengan target sasaran, kecepatan tendangan kurang maksimal, dan putaran telapak kaki belum sempurna karena tumit terlalu naik ke atas dan tahapan kaki yang melakukan tendangan kurang mengangkat sehingga tendangan tidak mengenai sasaran.
b.
Observasi Kedua •
AKB harus memperbaiki gerakan tendangan Ap Chagi. Kaki yang digunakan sebagai tumpuan
terlalu lurus atau tegak dapat mempengaruhi keseimbangan saat menandang. •
ARB masih harus memperbaiki sudut kemiringan tubuh
yang
masih
tegak
lurus
sehingga
mempengaruhi jarak tendangan mengenai sasaran. •
ZNI masih harus memperbaiki gerakan tahapan kaki yang melakukan tendangan. Kaki tersebut kurang mengangkat sehingga ada beberapa tendangan yang tidak mengenai sasaran.
Pembahasan Tahapan gerakan tendangan Ap Chagi harus diawali dengan mengangkat paha setinggi pinggul, karena secara biomekanika tendangan Ap Chagi menggunakan sendi pinggul dan angkatan paha serta gerakan sendi lutut baik Flexi maupun Extensi yang akan memunculkan gaya pegas atau pantul agar tendangan tersebut mampu melaju dengan kecepatan maksimal dan tepat pada sasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Borawski (2006) dalam jurnalnya “bahwa gerak ektensor lutut yang tergantung pada angkatan paha sampai mencapai sudut yang efisien dalam melakukan tendangan serta gerakan lanjutan untuk memperoleh keseimbangan merupakan faktor yang sangat berpengaruh untuk menjaga gerak badan tetap stabil dan memperoleh kecepatan tendangan yang maksimal”. Kesimpulan 1.
Ketiga subjek penelitian diberikan pendampingan selama 3 minggu berupa latihan fisik sebelum refleksi II dan pendampingan selama 3 minggu berupa latihan teknik dasar tendangan Ap Chagi sebelum refleksi III dimana selama pendampingan tersebut didampingi secara langsung oleh pelatih dan Expert Judgement.
2.
Berdasarkan Tabel 1, tendangan Ap Chagi yang terbaik atau efektif adalah tendangan Ap Chagi AKB pada refleksi III dengan waktu 0,34 s, jarak tendangan dengan sasaran 1,60 m, sehingga menghasilkan kecepatan 5,0 m/s. Berikutnya untuk sudut tangan 51.3°, sudut kemiringan punggung 141,8°, sudut bukaan kaki sebesar 101,0°, sudut putaran telapak kaki sebesar 50,0° dan tepat pada sasaran yang telah ditentukan.
Gambar 1 Grafik Spesifikasi Tendangan AKB Ada pula saran yang diberikan sebagai berikut. 1.
Bagi atlet Taekwondoin Junior Putra disarankan untuk meningkatkan latihan Drill yang merupakan teknik dasar tendangan Ap Chagi untuk memperoleh bentuk tendangan dan sudut-sudut segmen tubuh yang benar.
2.
Bagi Pelatih Taekwondo Lombok Timur disarankan untuk memperhatikan gerakan tendangan Ap Chagi secara biomekanika.
3.
Bagi Peneliti hasil penelitian ini bisa digunakan untuk menyusun program latihan guna perbaikan pada fakto-faktor yang mempengaruhi kesalahan atlet saat latihan maupun pertandingan.
4.
Bagi Mahasiswa olahraga diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini menjadi lebih luas lagi dengan indikator-indikator yang lain guna pengembangan
ilmu pengetahuan yang baru khususnya cabang olahraga Taekwondo. Ulasan
Biomekanika merupakan komninasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu biologi dan fisiologi, sedangkan mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Ketika seseorang tidak melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang ada, seseorang dapat mengalami Musculoskeletal Disorders dimana terjadi luka atau kelainan pada otot, saraf, tendon, sendi, tulang rawan, dan cakram tulang belakang. Terutama bagi mereka yang melakukan olahraga atau seni bela diri yang ekstrim. Dengan adanya jurnal yang menyinggung biomekanika dalam bela diri Taekwondo ini, mengingatkan pada setiap orang bahwa biomekanika itu penting dan harus diterapkan dengan benar dalam kegiatan sehari-hari terutama untuk mereka yang melakukan kegiatan ekstrim seperti bela diri.
Tabel 1 Tendangan Ap Chagi Taekwondoin AKB Tendangan Ap Chagi AKB
Refleksi I
Refleksi II
Refleksi III
Trial
(2)
(3)
(4)
Waktu (s)
0.38
0.37
0.34
Jarak (m)
1.74
1.68
1.6
Kecepatan (m/s)
4.5
4.6
5
Sudut Tangan
38.7°
18.5°
51.3°
Sudut Kemiringan Punggung
144.3°
143°
141.8°
Sudut Bukaan Kaki
100.5°
103.3°
101°
Sudut Putaran Telapak Kaki
54.3°
36.4°
50°
Tabel 2 Tendangan Ap Chagi Taekwondoin ARB Tendangan Ap Chagi ARB
Refleksi I
Refleksi II
Refleksi III
Trial
(2)
(3)
(4)
Waktu (s)
0.35
0.34
0.31
Jarak (m)
1.53
1.54
1.54
Kecepatan (m/s)
4.4
4.5
4.9
Sudut Tangan
30.8°
29.7°
30.3°
Sudut Kemiringan Punggung
157.6°
153.4°
151.7°
Sudut Bukaan Kaki
118.4°
103.9°
107.3°
Sudut Putaran Telapak Kaki
24.4°
20.7°
32.5°
Tabel 3 Tendangan Ap Chagi Taekwondoin ZNI Tendangan Ap Chagi ZNI
Refleksi I
Refleksi II
Refleksi III
Trial
(2)
(3)
(4)
Waktu (s)
0.4
0.35
0.37
Jarak (m)
1.5
1.48
1.55
Kecepatan (m/s)
3.7
4.2
4.2
Sudut Tangan
44.6°
41.6°
39.5°
Sudut Kemiringan Punggung
153.7°
156.8°
154.3°
Sudut Bukaan Kaki
115.2°
109.8°
108.2°
Sudut Putaran Telapak Kaki
38.9°
47°
53.3°