* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
REVIEW JURNAL FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CA MAMAE PADA WANITA USIA SUBUR
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu : Ibu Dr. Hany Puspita A., dr. MM., M.Kep
Disusun Oleh : Shilvyana Nur Choles
2019030010
SEMESTER V (LIMA) PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG NOVEMBER 2021/2022
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ca Mamae atau biasa dikenal dengan kanker payudara merupakan salah satu penyakit keganasan yang menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian setelah penyakit jantung. Menurut World Health Organization (WHO) kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita, yaki 10% dari semua wanita didunia menderita kanker payudara dalam hidupnya. Ca Mamae juga merupakan salah satu jenis kanker yang terbanyak di Indonesia, angka kejadiannya selalu meningkat ditiap tahunnya. Prevalensi kanker payudara akan meningkat seimbang dengan kenaikan usia. Menurut Data Statistik Informasi Rumah Sakit (DIRS) kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2007 kanker payudara terbanyak yang diderita wanita Indonesia dengan angka kejadian 26/100.000 wanita, disusul dengan kanker servik dengan angka kejadian 16/100.000 wanita. Dan kanker payudara menempati urutan pertama jumlah pasien rawat inap diseluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%) disusul kanker servik (11,78%) (Fanny Ayudia, M Biomed.2018). Kanker adalah kondisi kelainan pada jaringan organ tubuh berupa tumbuhnya sel-sel abnormal secara cepat dan akhirnya mengganggu kinerja sel normal. Kanker payudaraatau istilah medisnya Carsinoma Mammae adalah ganggaun dlaam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. Kanker payudara terjadi karena tergantungnya system pertumbuhan didalam jaringan payudara. Menurut (Fanny Ayudia, M Biomed.2018) kanker payudara itu sendiri data terjadi dengan atau tidak ada resiko pada penderita. Jadi menjadi hal yang paling penting untuk dapat mengetahui jumlah kejadian kanker payudara berdasarkan factor-faktor resiko tersebut. Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau disarankan dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita lain yang berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian kanker tersebut, padahal pada stadium dini kematian akibat kanker masih dapat dicegah, kanker pada dasarnya berkembang sangat lambat, namun efek atau gejala yang bisa disarankan atau dilihat dari pengidapnya baru muncu setelah ia mengalami perkembangan cukup luas dan tidak bias diberhentikan secara sederhana. Umur penderita kanker payudara termuda adalah mulai dari 20-29 tahun sedangkan pada umur tertua adalah 80-89 tahun,dan kasus terbanyak yang ditemukan penderita kanker payudara pada usia 40-49 tahun (Fanny Ayudia, M Biomed.2018). Factor resiko timbulanya Ca Mammae menurt Brunner & Sudart, 2015 yakni dari riwayat pribadi tentang kanker payudara, hubungan keuarga langsung, menarke dini, nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama, menopause pada usia lanjut, riwayatpenyakit
payudara jinak, pemajanan terhada radiasi ionisasi setelah masa pubertas, obesitas kontrasepsi oral, terapi pergantian hormone dan mengkonsumsi alkohol. Kemajuan dalam bidang terapi dan diagnostic yang ada memberikan informasi atau pertolongan awal untuk bagaimana seorang wanita mamu menyadari adanya perubahan awal dari organ tubuhnya sehingga kanker payudara dapat diidentifikasi sejak dini sebelum memasuki stadium lanjut (Fanny Ayudia, M Biomed.2018). HASIL Analisis Univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing-masing variable umur, riwayat keturunan, kontrasepsi hormone. Dari penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 11-12 Juli 2017 di RSUP DR. M. Djamil Padang Metode (Desain, Sampel, Variabel, Instrumen, Hasil Analisis) 1. Faktor-faktor D : Cross-sectional penyebab S : Seluruh wanita subur yang berada terjadinya Ca dibangsal bedah di RSUP DR. M. Djamil Mammae pada Padang wanita usia V : Umur, riwayat keturunan dan subur. kontrasepsi hormone. Fanny Ayudia, I : M Biomed. A : Univariat untuk menggambarkan 2018 distribusi Artikel dalam penelitian Fanny Ayudia, M Biomed.2018 dengan diketahui 91 wanita pasangan usia subur dapat disimpulkan distribusi frekuensi terjadinya Ca Mammae pada factor umur yakni >30 tahun sebanyak 83 orang (91,2%), factor riwayat keturunan sebanyak 44 orang (48,4%) dan pada factor kontrasepsi hormone sebanyak 34 orang (37,4%). No .
Judul, Penulis, Tahun
PEMBAHASAN a. Umur Resiko utama kanker payudara (Ca Mamae) adalah umur. Diperkirakan periode antara terjadinya haid pertama dengan saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalam atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menoupose sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum perubahan klinis. Faktor usia mempunyai hubungan erat terhadap faktor terjadinya Ca Mamae, penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan berusia diatas 50 tahun dan jarang terjadi
pada perempuan sebelum monopouse, hampir 80 % pada diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi pada perempuan diatas usia 50 tahun atau lebih. (America Cancer Society, 2005). Peneliti berasumsi bahwa, umur yang dikatakan berisiko yaitu > 30 tahun karena merupakan window of initation atau jendela perkembangan. Dimana metabolisme didalam tubuh manusia melemah dan retan terhadap pertumbuhan sel kanker, seperti yang dialami oleh wanita pasangan usia subur yang sel-sel tubuhnya rentan terhadap pertumbuhan kanker yang semakin lama semakin mengganas dikarenakan ada beberapa faktor pemicunya seperti pola hidup tidak sehat, melahirkan usia >35 tahun dan lain – lain. Dapat disarankan kepada wanita pasangan usia subur melakukan pemeriksaan secara dini dengan teknik pemeriksaan payudara sendiri ( sadari ), untuk mendeteksi sedini mungkim timbulnya benjolan pada payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara berkala atau satu bulan sekal. b. Riwayat Keturunan Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Sejumlah gen rusak yang diwariskan yang dapat meningkatkan kanker payudara telah diidentifikasi. Peneliti berasumsi bahwa, dimana suatu penyakit bisa diturunkan melalui keturunan dalam bentuk sel DNA yang berupa BRCA 1 , yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara. Gen ini akan menjadi cikal bakal untuk tumbuhnya sel kanker terutama Ca mamae. Wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara dapat menjalani tes Breast cancer gene di laboratorium karena gen BRCA merupakan pemicu tumor. c. Kontrasepsi Hormonal Estrogen sangat mempengaruhi pertumbuhan jaringan payudara. Wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang lama akan memiliki resiko terhadap kanker payudara. Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas, ( Study Harvard School of Public Health). Peneliti berasumsi bahwa,apabila penggunaan kontrasepsi yang mengandung hormonal terutama hormon estrogen yang dikonsumsi berlebihanatau jangka panjang akan meningkatkan resiko kanker payudara, karena sel-sel sensitif terhadap rangsangan hormonal yang akan mengalami perubahan menjadi jinak atau ganas. Hal inilah yang akan mempercepat pertumbuhan sel kanker pada wanita pasangan usia subur. disarankan kepada wanita pasangan usia subur bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya kanker payudara. Oleh sebab itu berkonsultasi kembali kepada petugas kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi yang
aman bagi kesehatan. KESIMPULAN Carsinoma Mammae adalah ganggaun dlaam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. Kanker payudara terjadi karena tergantungnya system pertumbuhan didalam jaringan payudara. Menurut World Health Organization (WHO) kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita, yaki 10% dari semua wanita didunia menderita kanker payudara dalam hidupnya. Ca Mamae juga merupakan salah satu jenis kanker yang terbanyak di Indonesia, angka kejadiannya selalu meningkat ditiap tahunnya. Prevalensi kanker payudara akan meningkat seimbang dengan kenaikan usia. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar (91,2%)wanita pasangan usia subur yang menderita Ca mamae memiliki umur > 30 tahun di RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2017. 2. Kurang dari separoh (48,3%)wanita pasangan usia subur yang menderita Ca mamae memiliki riwayat keturunan di RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2017. 3. Sebagian kecil (37,3%)wanita pasangan usia subur yang menderita Ca mamae memilik riwayat kontrasepsi hormonal di RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2017.
DAFTAR PUSTAKA Ayudia. Fanny, Biomed. M. 2018. Faktor-Faktor penyebab terjadinya ca mammae pada usia subur di rsup dr. m. djamil padang (Online) http://jik.stikesalifah.ac.id/index.php/jurnalkes/article/view/115 (ditinjau pada 11 November 2021)