* The preview only shows a few pages of manuals at random. You can get the complete content by filling out the form below.
Description
Jasmadeti, Widyastuti, Tri., Suyanto (2018). Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Terhadap Kualitas Audit, ISSN 20886969, Volume 6 Edisi 12, Hal 155-175. Laman : http://eprints.ummi.ac.id/227/2/PENGARUH%20PROFESIONALISME%20AUDITOR %20DAN%20PERTIMBANGAN%20TINGKAT%20MATERIALITAS%20TERHADAP %20KUALITAS%20AUDIT.p
Motivasi dan Tujuan Penelitian : 1. Pemberlakuan kawasan perdagangan bebas di ASEAN yaitu AFTA (Asean Free Trade Area) telah dimulai. Kita harus siap berkompetisi dengan negara-negara ASEAN di bidang perdagangan barang dan jasa pada umumnya, dan khususnya jasa yang disediakan oleh profesi akuntan. 2. Sesuai Keppres No 31 tahun 1983 pasal 3 huruf p yang menyatakan bahwa BPKP mempunyai fungsi untuk melakukan pengawasan kegiatan KAP. Pengawasan juga dilakukan pihak intern IAI dan memberikan sanksi apabila terjadi pelanggaran oleh anggotanya. 3. Peran profesi akuntan publik sangat penting sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kewajaran informasi keuangan yang diberikan kepada masyarakat. Karena perannya yang strategis itu menuntut para akuntan publik untuk bekerja lebih baik, tertib, mempunyai kompetensi dalam bidang akuntansi dan auditing sesuai dengan kode etik profesi akuntan yang berlaku (profesional). 4. Akuntan yang profesional dalam profesi eksternal auditor dicerminkan dalam lima dimensi oleh Hall R (Syahrir, 2002 : 7), yaitu : (1) pengabdian pada profesi, (2) kewajiban sosial, (3) kemandirian, (4) kepercayaan terhadap peraturan profesi, (5) hubungan dengan rekan seprofesi. 5. Pertimbangan auditor tentang materialitas adalah suatu masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. 6. Definisi materialitas itu sendiri adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji (Mulyadi, 2002 : 158). 7. Tujuan dari penelitian ini adalah antara lain : a) Mengetahui pengaruh profesionalisme auditor dan pertimbangan tingkat materialitas secara simultan terhadap kualitas audit. b) Pengaruh profesionalisme auditor dan pertimbangan tingkat materialitas secara parsial terhadap kualitas audit. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh profesionalisme auditor dan pertimbangan tingkat materialitas secara simultan terhadap kualitas audit? 2. Apakah terdapat pengaruh profesionalisme auditor dan pertimbangan tingkat materialitas secara parsial terhadap kualitas audit?
Jasmadeti, Widyastuti, Tri., Suyanto (2018). Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Terhadap Kualitas Audit, ISSN 20886969, Volume 6 Edisi 12, Hal 155-175. Laman : http://eprints.ummi.ac.id/227/2/PENGARUH%20PROFESIONALISME%20AUDITOR %20DAN%20PERTIMBANGAN%20TINGKAT%20MATERIALITAS%20TERHADAP %20KUALITAS%20AUDIT.p
Hipotesis 1. Profesionalisme auditor dan pertimbangan tingkat materialitas berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit 2. profesionalisme auditor dan pertimbangan tingkat materialitas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit Data/Sampel 1. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan merupakan data primer. Data primer yang digunakan berasal dari kuesioner yang diberikan kepada responden (auditor) Kantor Akuntan Publik yang ada di Jakarta Pusat. Periode penelitian dilakukan selama Februari 2012. 2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang ada di Jakarta Pusat. Sementara sampelnya adalah 87 auditor junior dan senior yang terdaftar sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik yang ada di Jakarta Pusat. Selama periode Februari 2012. 3. Pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling).Yaitu semua responden mempunyai hak yang sama untuk dipilih. Namun karena jumlahnya relatif banyak, maka diambilah sampel yang dianggap mewakili populasi auditor junior dan senior yang bekerja pada 27 KAP yang ada di Jakarta Pusat (data terlampir). Metode Analisis 1. Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. 2. Teknik analisis data dilakukan dengan pengujian secara statistik yang menggunakan program SPSS versi 17. 3. Teknik analisis data meliputi uji validitas. uji realibilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Temuan/ Interpretasi 1. Ukuran sampel sudah dianggap reprensentatif atas pertimbangan tertentu (Sampling Purposive). Data pengambilan subjek dari setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek masing-masing strata, yaitu 86 orang. 2. Data respondennya adalah auditor senior dan junior di Jakarta Pusat yaitu sebanyak 86 orang. Data responden ditampilkan menurut jenis kelamin, menurut umur, menurut masa kerja, dan menurut tingkat Pendidikan.
Jasmadeti, Widyastuti, Tri., Suyanto (2018). Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Terhadap Kualitas Audit, ISSN 20886969, Volume 6 Edisi 12, Hal 155-175. Laman : http://eprints.ummi.ac.id/227/2/PENGARUH%20PROFESIONALISME%20AUDITOR %20DAN%20PERTIMBANGAN%20TINGKAT%20MATERIALITAS%20TERHADAP %20KUALITAS%20AUDIT.p
3. Prosentase jenis kelamin auditor yang populasinya paling banyak adalah auditor laki-laki yaitu 72 orang atau 80,90 %. Prosentase auditor yang populasinya paling kecil adalah perempuan, yaitu 14 orang atau sebesar 19,10 % 4. Prosentase umur auditor yang populasinya paling banyak adalah auditor yang berumur 25 –35 tahun, yaitu 46 orang atau 53,49 %. Prosentase auditor yang populasinya paling kecil adalah auditor yang berumur > 55 tahun, yaitu 3 orang atau 3.49 % 5. lasinya paling banyak adalah auditor yang masa kerjanya < 5, yaitu 59 orang atau 68,60 %. Prosentase masa kerja auditor yang populasinya paling kecil adalah auditor yang masa kerjanya >30, yaitu 3 orang atau 3,49 % 6. Prosentase pendidikan auditor yang populasinya paling banyak adalah auditor yang pendidikannya S1, yaitu 71 orang atau 82.56%. Prosentase pendidikan yang populasinya paling kecil adalah auditor yang pendidikannya S2/S3, yaitu 2 orang atau 2,32% 7. Dari analisis didapatkan nilai Alpha untuk Profesionalisme auditor (X1) sebesar 0,837. Pertimbangan tingkat materialitas (X2) sebesar 0,861 dan Kualitas audit (Y) sebesar 0,848. Sedangkan. nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 86 dalam tabel didapatkan nilai 0,213. Sehingga dapat disimpulkan bahwa butirbutir instrumen penelitian tersebut reliabel karena semua nilai Alpha lebih besar dari nilai r kritis. Rincian masing-masing butir soal untuk Alpha if item deleted. 8. Dari hasil uji normalitas terlihat dalam kolom Kolmogorov-Smirnov pada signifikan 0,05 untuk Profesionalisme auditor (X1) sebesar 0,101; Pertimbangan tingkat materialitas (X2) sebesar 0,117; dan Kualitas audit (Y) sebesar 0,101. Semua variabel mempunyai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel berdistribusi normal. 9. Berdasarkan uji Park, yaitu meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masingmasing variabel dependen (LnXl dan LnX2). Hipotesa diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. 10. Dari penelitian diketahui bahwa profesionalisme auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sehingga profesionalisme auditor harus diantisipasi sejak dini. Pihak pimpinan harus jeli dalam mengamati prilaku para auditor dilapangan, karena berpengaruhnya profesionalisme auditor menandakan adanya kesalahan dari perencanaan dalam mengalokasikan perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan tiap langkah audit 11. Walaupun secara parsial dari data penelitian pertimbangan tingkat materialitas berpengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit namun secara simultan pertimbangan tingkat materialitas masih memegang peranan dalam peningkatan kualitas audit. Dan hal tersebut didapatkan keyakinan bahwa auditor dengan pertimbangan tingkat materialitasnya telah melakukan pemeriksaan berdasarkan
Jasmadeti, Widyastuti, Tri., Suyanto (2018). Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Terhadap Kualitas Audit, ISSN 20886969, Volume 6 Edisi 12, Hal 155-175. Laman : http://eprints.ummi.ac.id/227/2/PENGARUH%20PROFESIONALISME%20AUDITOR %20DAN%20PERTIMBANGAN%20TINGKAT%20MATERIALITAS%20TERHADAP %20KUALITAS%20AUDIT.p
pada normanorma audit yang berlaku; mereka memiliki pendirian teguh dan sikap tegas terhadap materi yang diaudit. 12. Auditor eksternal sebagai salah satu profesi yang dipercaya dalam masyarakat dapat menciptakan transparansi dan sistem perekonomian yang lebih baik melalui jasa audit yang diberikan, dapat memberikan jaminan yang memadai bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum melalui pertimbangan materialitas yang tepat. Dengan adanya profesionalisme, para pemakai laporan keuangan dapat mempercayai laporan keuangan yang diaudit oleh auditor eksternal. Auditor profesional memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk menumbuhkan dan mempertahankan kepercayaan publik terhadap profesi akuntan di Indonesia. Komentar Terhadap Artikel
1. Terdapat pengaruh yang nyata secara simultan antara variabel Profesionalisme auditor (X1) dan Pertimbangan tingkat materialitas (X2) terhadap Kualitas audit (Y), sehingga semakin tinggi profesionalisme auditor dan semakin rendah pertimbangan tingkat materialitasnya, maka akan semakin baik hasil pelaksanaan auditnya. 2. Terdapat pengaruh variabel Profesionalisme auditor (X1) secara parsial terhadap variabel Kualitas audit (Y), semakin tinggi tingkat profesionalisme, maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan sehingga hasil audit itu bisa dijadikan alat untuk perbaikan kinerja, pengambilan keputusan, dan pengendalian kegiatan. 3. Terdapat pengaruh variabel Pertimbangan tingkat materialitas (X2) secara parsial terhadap variabel Kualitas audit (Y). 4. Terjadi hubungan yang sangat kuat antar Profesionalisme auditor dan Pertimbangan tingkat materialitas terhadap Kualitas audit. 5. Profesionalisme auditor dan Pertimbangan tingkat materialitas memberikan sumbangan pengaruh sebesar 87% sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Peluang Penelitian Selanjutnya 1. Diharapkan kebijakan penugasan yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan secara terencana dengan mcmperhitungkan lamanya waktu pemerikaan sesuai dengan jumlah dan besamya obyek dan jangkauan audit. 2. Agar penelitian selanjutnya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kualitas audit dan memperluas ruang lingkup penelitian. 3. Sebaiknya para Akuntan Publik selalu hadir dalam setiap pertemuan anggota yang diselenggarakan oleh IAI, sesibuk apapun pekerjaan mereka, setidaknya dalam satu
Jasmadeti, Widyastuti, Tri., Suyanto (2018). Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Terhadap Kualitas Audit, ISSN 20886969, Volume 6 Edisi 12, Hal 155-175. Laman : http://eprints.ummi.ac.id/227/2/PENGARUH%20PROFESIONALISME%20AUDITOR %20DAN%20PERTIMBANGAN%20TINGKAT%20MATERIALITAS%20TERHADAP %20KUALITAS%20AUDIT.p
tahun mereka harus menyempatkan diri hadir satu kali, hal ini bagus bagi pengetahuan serta karier mereka. 4. Sebaiknya para akuntan publik yang belum sempat untuk menjalani Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), harus segera mengikuti USAP, hal ini dikarenakan agar para Akuntan Publik dapat dipercaya oleh para masyarakat bahwa mereka memang seseorang yang qualified di bidangnya. 5. Sebaiknya dalam melaksanakan pekerjaan, Akuntan Publik tidak harus selalu customer/client satisfaction, dan harus selalu menjaga independensi demi menjaga nama baik profesi serta bersikap objektif atas pekerjaan yang dilakukannya, agar tidak terjadi kecurigaan di masyarakat khususnya bagi pengguna jasa kantor Akuntan Publik itu sendiri.